Share

Bab 718

Author: Camelia
"Apa?"

Marsel berkata, "Kudengar Keluarga Kusuma di Kota Morimas belakangan ini tiba-tiba menemukan kembali cucu perempuan mereka yang hilang."

"Dua hari lagi mereka akan mengadakan pesta penyambutan bagi nona itu dengan mengundang para tokoh terkemuka Kota Morimas."

Alis Jose berkerut.

Marsel pun melanjutkan, "Aku sempat menyelidiki waktu kedatangan nona itu ke Kota Morimas. Kebetulan waktunya tepat bersamaan dengan hilangnya Nona Aura."

"Hanya saja waktunya terlalu singkat, aku belum bisa menggali lebih jauh dari Keluarga Kusuma, bahkan belum tahu siapa nama nona itu."

Mendengar itu, sorot mata Jose tajam menjadi penuh bahaya. "Keluarga Kusuma ...."

Beberapa kata itu diucapkan sambil menggertakkan gigi. Marsel sampai merinding, tak kuasa menahan takut untuk Aura.

....

Dua hari kemudian, rumah Keluarga Kusuma yang biasanya tenang, sejak pagi sudah ramai dengan para pelayan yang sibuk menata ruangan. Aula besar diubah menjadi ruang pesta. Di tengahnya tersaji aneka kue cantik dan minum
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (22)
goodnovel comment avatar
Agnita Damaria
jam 2 an kak
goodnovel comment avatar
Yeyen Yuliantinah
belon up y...
goodnovel comment avatar
Irma Aliya Thahir
thor up jm brp nih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 790

    Namun, Aura hanya sedikit mengerutkan alisnya. Dia meletakkan sendok kopi di tangannya, lalu sepasang mata indahnya menatap tajam ke arah Renald."Jadi, itu sebenarnya rencanamu. Tapi, apa Pak Renald nggak salah pilih orang?" Aura menatapnya, meneruskan, "Bagaimanapun, aku hanya cucu luar Keluarga Kusuma. Kalau Pak Renald menikahi Summer atau Yanti, bukankah itu jauh lebih berguna?"Aura jelas bukan orang bodoh. Kalau memang soal keuntungan, sebagai seorang pebisnis, Renald seharusnya mengambil keuntungan yang paling besar. Bagaimanapun juga, pilihan terbaik bukanlah dirinya, melainkan Summer dan Yanti.Mendengar itu, Renald hanya tertawa kecil. "Kalau Pak Parviz sudah tiada, pewaris generasi berikutnya tentu hanya Roy. Tapi aku yakin kamu juga melihatnya. Sekarang semua orang di Keluarga Kusuma cuma terlihat rukun di permukaan, padahal isi hati mereka berbeda-beda. Begitu Pak Parviz tiada, Keluarga Kusuma akan tercerai-berai."Aura tidak begitu sependapat. Keluarga Kusuma sangat besar

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 789

    Melihat Aura akhirnya melunak, senyuman di wajah Parviz tampak semakin ramah dan penuh kasih. Dia melangkah mendekat ke Aura, mengangkat tangannya, lalu menepuk pelan bahu Aura."Aura, pandangan Kakek nggak akan salah. Kadang ucapan Renald memang kurang enak, tapi dia orang yang bertanggung jawab. Kalau kamu bersama dia, Kakek tenang."Dalam percakapan singkat beberapa menit, Parviz sudah berkali-kali menyebut Renald sangat baik. Aura menggigit bibirnya, seketika tidak tahu harus berkata apa.Hal-hal yang pernah dilakukan Renald sebelumnya dan kata-kata yang pernah dia ucapkan, benar-benar tidak menunjukkan sosok yang bertanggung jawab. Entah mengapa, Parviz justru memberi Renald penilaian setinggi itu.Setelah keluar dari halaman Parviz, Aura merasa kepalanya sedikit melayang. Roy baru saja pulang dari kantor. Melihat Aura, dia pun menyapa.Aura seperti linglung dan tidak melihat apa pun. Roy sempat tertegun, tetapi tidak lagi memanggil Aura. Dia berbalik menuju halaman Parviz.Tak la

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 788

    Tatapan Aura perlahan meredup, terselimuti duka yang dalam. Betapa lucunya dunia ini. Dia sempat mengira akhirnya bisa merasakan kasih sayang murni tanpa pamrih. Namun, baru saja ingin menikmatinya, langit sudah hendak merenggutnya.Melihat ekspresi itu, Parviz tiba-tiba terkekeh-kekeh. "Lihatlah kamu. Kok jadi segitu gampangnya goyah?"Selama bertahun-tahun, Parviz berjuang di dunia bisnis. Meskipun sudah menua, matanya tetap tajam. Dia bisa melihat dengan jelas, Aura benar-benar khawatir padanya.Mungkin selain Roy, seluruh Keluarga Kusuma berharap dia cepat pergi, agar mereka bisa segera meraih kebebasan. Hanya di mata Aura, ada rasa peduli dan kasih sayang yang tulus.Parviz menghela napas, hatinya diliputi penyesalan. Andai saja dia lebih cepat menemukan Aura.Dia melambaikan tangan. "Nak, kemarilah."Aura tertegun, berdiri kaku. Butuh waktu lama sebelum dia melangkah maju untuk mendekat."Manusia punya siklus. Lahir, tua, sakit, lalu mati. Aku juga manusia biasa. Aku juga akan ma

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 787

    "Usul apa?" Aura sempat tidak bereaksi, lalu dia menoleh sekilas ke arah Renald.Pencahayaan di bioskop begitu redup. Cahaya dari layar berganti-ganti, jatuh di wajah Renald yang tegas, membuatnya tampak lebih menawan.Melihat Aura masih tampak bingung, sudut bibir Renald terangkat lagi. "Sudah kubilang, kalau ingin menghadapi Jose, cuma aku yang bisa menolongmu."Renald menekan bibirnya, lalu kembali menatap layar. "Lagi pula, Pak Parviz juga lebih menyukaiku, bukan begitu?"Suaranya dalam, menggema di ruang bioskop yang kosong. Aura benar-benar tidak tahu harus menjawab apa."Kalau Pak Renald sudah tahu urusanku dengan Jose, kenapa masih bicara begini?""Pak Parviz sangat terburu-buru." Nada Renald tetap datar, bahkan tidak menoleh. Dia melanjutkan, "Hari ini saat meneleponku, beliau bilang waktunya sudah nggak banyak. Yang paling beliau khawatirkan adalah kamu, cucu perempuan yang baru kembali. Beliau berharap aku bisa menjagamu."Nadanya terdengar santai, tetapi Aura justru merasa

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 786

    Begitu tangan Yanti terangkat, dia langsung ditahan oleh seseorang. Yanti menoleh, lalu melihat Renald berdiri di sana dengan senyuman tipis di wajahnya."Kata orang, Keluarga Kusuma sangat tegas dalam pendidikan. Keturunannya pun punya sikap yang sangat terhormat. Setelah dilihat sekarang, aku baru tahu ternyata seperti ini."Renald menyunggingkan senyuman tipis, nadanya tenang. Kata-katanya itu jelas menyindir, tetapi dengan nadanya itu malah terdengar enak didengar.Yanti termangu sejenak. "Apa urusannya denganmu?""Tentu saja bukan urusanku." Renald tersenyum tipis. "Tapi, entah ada hubungannya dengan Pak Parviz nggak. Kalau mau, aku bisa langsung tanyakan ke beliau sekarang."Ucapan itu membuat Yanti benar-benar naik darah. Beberapa hari ini, ibunya terus mengingatkan agar dia tidak bertindak sembarangan. Sekarang di rumah mereka bertambah satu personel, yaitu Aura. Dia harus menunjukkan performanya.Sementara itu, Renald dikenal dekat dengan Parviz. Kalau sampai dia memberi tahu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 785

    Secara logika, memang benar Renald sudah menyelamatkannya, jadi Aura seharusnya berterima kasih padanya. Namun, Renald selalu saja mengatakan hal-hal aneh.Aura bahkan merasakan aura berbahaya dari dirinya yang terasa jauh lebih berbahaya daripada Jose. Karena itu, Aura menolak untuk terlalu sering berhubungan dengannya."Aku ganti baju dulu, tunggu aku sebentar.""Aku ikut kamu."Aura awalnya termangu, lalu akhirnya mengabaikan Renald. Dia merasa pria ini memang agak aneh. Saat pertama kali bertemu, pria ini takut dirinya diracuni. Lantas, sekarang apa lagi?Aura mempercepat langkah kakinya. Dia sama sekali tidak ada niat menunggu Renald. Begitu tiba di halamannya sendiri, dia langsung menutup pintu, sama sekali tidak peduli apakah Renald masih di luar atau tidak.Ketika sudah berganti pakaian dan turun kembali, Renald malah tidak terlihat. Aura baru hendak memanggil seseorang ketika pintu halaman tiba-tiba terbuka dengan kasar.Saat berikutnya, dia melihat Yanti bergegas masuk dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status