Share

54

Sinuwun, ngaturakem sembah pangabekti...”

Semua seketika ikut berlutut dan bersujud begitu Ki Lembu Narawara turun dari pendapa dan melakukannya. Semua, kecuali Tanpa Aran.

Pangeran Langit terdiam dan menarik napas. Tangannya bergerak ke arah wajah.

“Tak ada gunanya lagi aku memakai ini.”

Topeng ia lepas, lalu ia lempar sembarang arah ke samping. Di baliknya ada wajah seorang pria berumur pertengahan 60-an yang telah penuh keriput. Wajah yang tak pernah dilihat siapapun, kecuali atas perkenannya pribadi. Maka tak pernah ada pula yang menatap sorot mata itu, pipi yang bekerut tapi nampak gagah, juga kumis tipis dan janggut putih yang sekali waktu dulu pernah menaklukkan hati para perempuan tercantik di delapan penjuru angin.

Dialah memang sultan mereka semua. Giriwangsa. Sultan kedua sesudah Pasir tak berada di bawah payung kekuasaan negara mana pun.

“Baiklah. Aku akan bersabda.”

L

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status