Share

25. Tersandera

Jovita berusaha menenangkan diri. Dengan menahan sakit, ia duduk bersila di atas tempat tidur, meski rusuknya terasa remuk. Ia mengatur napas, memberi asupan oksigen bagi prefrontal cortex¹-nya agar dapat mengendalikan emosi. Setelah tubuhnya lebih rileks, ia mengidentifikasi emosi yang dirasakan.

Takut kehilangan Vanya dan marah terhadap Ezra adalah emosi yang dirasakannya. Kemarahan yang disebabkan karena suaminya itu selangkah lebih cepat mengambil tindakan yang merugikan dirinya. Tindakan yang luput diperhitungkannya karena ia kurang menggunakan banyak sudut pandang. Keterbatasan sudut pandang sebab ia terlalu percaya diri akan kemampuannya mengatasi masalah.

Selama ini, ia dengan mudah menangani persoalan, bahkan sering dijuluki sebagai problem solver yang andal. Gelar yang membuatnya meremehkan tindakan Ezra. Kali ini, ia mengakui kekalahannya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status