Share

Pria Narsis

“Sialan,” ucap Diah sambil menggebrak meja.

“Lo pikir gue ini apaan? Lo meremehkan gue? Lo pikir gue enggak laku sampai harus menikahi suami orang?” Murka Diah.

“Aku nggak pernah berpikiran seperti itu tentang kamu. Aku masih mencintaimu sama seperti dulu. Aku menikahi Sheila hanya karena perjodohan. Tidak ada cinta di antara kami. Tidak bisakah kamu mengerti akan hatiku?” Ungkap Herman lembut.

“Kamu satu-satunya wanita yang aku cintai, dulu, sekarang, dan selamanya hanya kamu satu-satunya wanita yang bertahta di hatiku, Diah,” imbuh lelaki itu. Tatapannya begitu sayu menatap Diah.

“Apa? Cinta? Lu masih berani mengatakan cinta sama gua setelah lu campakkan gua di saat lagi sayang-sayangnya? Lu bilang enggak ada cinta di antara lu dan Sheila? Lalu anak yang berada di kandungan Sheila itu bukan anak Lo, atau anak yang hadir karena kecelakaan gitu?” tanya Diah sinis. Ia menarik sebelah sudut bibirnya.

Herman bungkam mendengar penuturan sang mantan.

“Berapa kali lagi harus aku katakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status