Home / Rumah Tangga / Merebut kembali Cinta Istriku / Ingatan Jasmine yang kembali

Share

Ingatan Jasmine yang kembali

Author: Hazhilka
last update Last Updated: 2025-01-14 10:54:23

Justin tersentak dari lamunannya saat suara tuas pintu dibuka dari luar. Ia menoleh ke arah pintu di mana seorang dokter laki-laki dan dua orang perawat perempuan memasuki kamar ini. Ia pun melepas perlahan tangan sang istri dari genggamannya, karena dirinya tau jika saat ini adalah jadwal pemeriksaan rutin istrinya ini.

Justin menunggu dengan sabar sambil memperhatikan dokter yang sedang melakukan tindakan medis pada wanita yang masih betah terbaring di sana.

"Gimana keadaannya, Dok?" tanya Justin setelah dokter tersebut selesai memeriksakan kondisi ibu kandung dari putranya itu.

Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum kepada Justin.

"Untuk saat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segera setelah istri Anda sadar kita akan mengecek kesehatannya secara menyeluruh," cetus sang Dokter.

"Tapi  sebaiknya Bapak silahkan ikut saya  untuk menjelaskan hasil dari diagnosa CT scan barusan," lanjut sang Dokter.

"Baik, Dokter," sahutnya singkat tetapi di diliputi dengan rasa penasaran akan hasilnya.

Justin pun mengikuti dokter tersebut masuk ke ruangannya dan mendengarkan penjelasan dari dokter bagian internist tersebut.

Beberapa menit setelahnya  ...

Justin ke luar dari ruang dokter yang merawat istrinya dalam keadaan lesu, setelah ia  mendengar sendiri penjelasan langsung dari dokter mengenai kondisi penyakit Midea saat ini.

Meskipun hingga detik ini, dokter belum bisa memberi kepastian tentang penyebab kenapa istrinya bisa mengalami hal darurat seperti ini.

Jika sebelumnya,  istrinya itu divonis memiliki riwayat penyakit amnesia Retograde. Maka ia baru saja mendengar sebuah amnesia yang lain yaitu Amnesia Anterograde.

"Amnesia Anterograde," desisnya lirih seraya berjalan lunglai dengan pikirannya yang kalut.

Masih terngiang-ngiang di benaknya saat dokter menjelaskan tentang nama salah satu penyakit  amnesia lainnya yang disebut Anterograde. Penyakit yang menyerang memori seseorang, dimana kondisi pasien yang kehilangan ingatannya pada hal yang baru, bisa bersifat permanen atau pun bersifat menetap.

Darahnya berdesir seketika saat teringat akan Midea. Justin merasa takut atas apa yang akan terjadi setelah Midea sadar dari pingsannya.

Justin terduduk lemas di sebuah bangku taman  yang tak berada jauh dari ruang praktek dokter tersebut.

Ia tak bisa membayangkan ketika harus menghadapi situasi seperti apa, saat di mana Midea kehilangan ingatannya akan kehidupannya. Apa lagi pada saat menjalani rumah tangga bersama dengannya dan juga anak-anak.

Saat ia berjalan menuju ruang rawat inapnya Midea kembali, dari kejauhan ia melihat dua orang perawat setengah berlari memasuki ruang rawat inap istrinya. Seketika itu juga darahnya berdesir seiring dengan langkahnya yang buru-buru mendekati ruang rawat inap sang istri.

Ya Allah, ada apa dan kenapa dengan Midea?" tanyanya di hati dengan langkahnya yang tergesa-gesa.

Tapi belum juga ia mencapai kamarnya Dea, tiba-tiba ia di cegah oleh seorang perawat yang berada di resepsionis.

"Sebentar dulu pak Justin, biar dokter yang menangani ibu," ucap perawat tersebut.

"Mbak, memangnya ada kejadian apa?. Kenapa perawat pada rame-rame masuk ke kamar inapnya istri saya?" tanya Justin pada salah satu perawat yang berjaga di ruang resepsionis.

"kita tunggu salah satu dari perawatnya keluar dulu ya pak, nanti dari mereka kita bisa tau mengenai kondisinya ibu, karena yang saya dengar tadi, dari ruang kamar pasien ada yang menekan bel darurat, makanya kita yang lagi bertugas buru-buru masuk ke sana sambil hubungi dokternya," ungkap perawat tersebut.

Justin hanya bisa  menunggu dengan sabar, hingga salah satu dari perawat keluar dari kamar rawatnya pasien yang bernama Jasmine.

"Gimana keadaannya istri saya?" Tanya Justin penasaran.

"Alhamdulillah, Ibu sudah sadar," jawab perawat tersebut singkat.

"Oh, iya?" pekik Justin senang.

Tanpa menunggu apa pun lagi, pria itu langsung bergegas menuju kamar rawat istrinya itu, meskipun dua perawat tadi sempat melarangnya, tetapi terlambat buat mereka, karena Justin sudah berada di depan kamar rawat istrinya dan bersiap-siap untuk masuk.

"Mideaaa!" pekiknya senang seraya membuka pintu.

Ia terkesiap saat mendapati sang istri sedang menatap dirinya dengan tatapan yang aneh.

Sedangkan dua perawat tadi tersenyum kecil dan berkata, "Ibu sudah bangun, Pak. Kami sudah menghubungi dokter untuk segera ke sini.".

Tak lama kemudian dokter yang ia temui tadi pun datang, dan langsung menangani Midea. Dokter tersebut menanyakan hal kecil pada istrinya, lalu ia mendengar permintaan sang istri jika dia ingin bertemu dengan dua orang yang memang ia kenal.

"Baik, Bu Jasmine, kita akan menghubungi dua orang yang ibu minta sekarang," sahut dokter.

Dokter itu pun menyudahi pemeriksaan pada wanita yang masih terlihat bingung itu.

Dokter tersebut menyarankan pada Justin agar menghubungi dua nama yang disebutkan oleh istrinya tadi. Justin mengiyakan dengan anggukan kepalanya.

Lalu ia menghubungi adik sepupunya, Satria  dan juga istrinya Satria yang bernama Retha.

Setelah kepergian para medis itu, Justin mendekati Midea yang masih berusaha bangun dari tidurnya. Dengan cekatan ia membantu istrinya yang ingin duduk seraya meletakkan bantal di belakang punggungnya sebagai penyangga.

"Terima kasih," ucap Dea yang mengingat dirinya sebagai Jasmine itu pada Justin.

Justin hanya tersenyum kecil sembari menatap wajah yang baru saja semalaman ia kecup dalam gairah percintaan mereka tadi malam.

Sementara Jasmine merasa asing dan risih kala ada orang lain yang tak dikenalnya berada di dekatnya, bahkan duduk di pinggiran brankar yang ia tiduri saat ini.

Jasmine memberanikan dirinya untuk bertanya dikarenakan pria ini masih berada di sini, sedangkan tim medis yang menanganinya telah keluar dari ruangan ini sedari tadi.

"Maaf. Apakah masih ada pemeriksaan lagi terhadap saya?" tanya Jasmine yang  berfikir pria yang ada di hadapannya ini adalah seorang tenaga medis.

Justin terkesiap saat mendengar pertanyaan formal yang dilontarkan dari bibir istrinya. Ia langsung menatap Midea lalu menggeleng pelan. Ia sudah mengerti sekarang jika saat ini sang istri tak mengenal dirinya lagi, lantaran yang ada di hadapannya kini adalah seorang Jasminka Orchidea, bukan lagi seorang Midea Hasxander.

Sebab, kalau Midea, pastilah pertanyaan yang dilontarkan untuk pertama kalinya, adalah tentang Dee, anak mereka.

Tetapi ini, sungguh berbeda dari kebiasaannya Midea yang selalu teringat pada Dee, jika setiap kali  wanita itu tersadar dari pingsan atau pun tidurnya.

"Oh, kalau begitu tolong tinggalkan saya sendiri," titahnya dingin.

"Ta-tapi ...."

"Tolong tinggalkan saya sendiri. Anda bukan perawat yang bertugas menjaga saya, kan?. Karena Anda laki-laki, jadi tidak pantas berada satu ruangan yang bukan muhrimnya," ketus Jasmine yang seketika teringat kejadian semalam yang menyebabkan dirinya terpaksa berakhir di sini.

"Midea, aku—"

"Tolong keluar sekarang. Saya mohon," ketusnya dengan hati yang bergetar takut.

Bayangan laki-laki yang telah menyeretnya ke sebuah kamar yang gelap, bahkan merenggut harta miliknya yang berharga seketika muncul di pelupuk matanya. Jantungnya kini kembali berdebar hebat.

"De," panggil Justin mencoba menenangkan istrinya itu.

"Tolong keluar sekarang juga!" ketusnya dengan intonasi yang mulai meninggi serta tatapannya yang nyalang.

"Baik aku keluar," sahut Justin mengalah dalam kebingungannya mengenai sikap sang istri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Merebut kembali Cinta Istriku    10

    "Aduh itu kenapa lagi, sih?". Pertanyaan itu di lontarkan dari setiap mulut ke lima orang tua tersebut.Tak lama kemudian suara tangis bayi membuat semuanya terdiam. Masing-masing mereka menyimak suara tangis bayi itu dengan saling tanya,"Itu bayi siapa ya?".Pertanyaan itu belum terjawab. Namun sudah di usik dengan teriakan lalu tangisan bayi yang satunya."Aduh, itu bayi siapa ya?Apa bayinya si De Jasmine? Soalnya tadi denger nama si Justin di teriakin, deh," ucap Mona."Moga aja udah lahiran Jasmine-nya, mbak," ujar Astrid penuh harap."Iya, moga aja cepet dan lancar. Aamiin," balas Mona.Sedangkan Alma hanya diam namun hatinya berisik akan doa-doa yang ia panjatkan untuk Jasmine dan bayinya.Sementara di ruang bersalin. Justin meringis kesakitan menahan cengkeraman tangannya Jasmine di lengannya. Namun ia berusaha untuk bertahan demi mengurangi rasa sakit yang sedang di hadapi istrinya ini.Wanita itu tengah berjuang untuk melahirkan sebuah kehidupan baru dari hasil cintanya merek

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bonchap 9

    Satu bulan kemudian...Nafasnya terengah-engah seraya menahan rasa sakit. Sesekali ia memekik kuat ketika mengalami kontraksi palsu.Sedangkan Justin, yang menemani De Jasmine turut merasakan sakitnya saat istrinya itu menggenggam bahkan meremas tangannya saat rasa sakit yang dialami sang istri datang. Sebelum ini Justin menyarankan pada De Jasmine agar mau melakukan kelahiran secara Caesar. Namun di tolak oleh wanita itu."De, kamu di Caesar aja, ya?" tawar pria itu lagi.De Jasmine langsung menggeleng dan berkata dengan susah payah," aku masih sanggup menunggu,"."Mau nunggu apa lagi sih, Yang. Ini udah lama banget kamu begini terus. kamu tuh, udah capek banget aku liatnya. Jangan bandel kenapa sih, Yang. Kamu mau ya di Caesar sekarang, please...," bujuk Justin.Pria itu terlalu cemas melihat kondisi sang istri yang sekalinya teriak kencang, sekalinya diam dan tertidur tenang. Lalu kembali mengeluh sakit. Sementara dokter dan perawat jaga hanya bertindak sekedarnya, berdasarkan SO

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bonchap 8

    "Kamu lihat apa?". suara Justin menghentak nya dari lamunan.Ia berpaling dari kaca jendela ke arah belakang, di mana ada Justin yang baru saja keluar dari kamar mandi. Lalu pandangannya kembali menatap ke luar jendela demi melihat dua pria yang mencurigakan tadinya.Sedangkan Justin yang merasa di acuhkan kembali bertanya pada sang istri, "Kamu lihat apa di situ? katanya udah Maghrib. Ya tutup aja jendelanya, Sayang,".Pria itu mendekati istrinya yang masih termangu di depan jendela kamar. Ia mengikuti arah pandangan Jasmine ke luar jendela. Namun ia tak melihat apapun selain taman depan di rumahnya, dan jalanan komplek di depan rumahnya yang sepi."De Jasmine," panggilnya. Jasmine memalingkan wajahnya ke Justin."Kamu ngapain di sini? Terus liatin apa?" tanya pria itu heran."Mm, waktu kamu pergi, selama ini ada dua orang yang selalu mengawasi rumah kita," ujar Jasmine."Mengawasi bagaimana?" tanya Justin penasaran."Ada dua orang laki-laki yang selalu saja mondar-mandir di depan ru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bonchap 7

    Justin tersenyum miring dan menatap sang isteri. Sedangkan De Jasmine mengernyitkan dahinya dan kembali bertanya, " jadi, apa hasilnya?"."Mau tau?" tanya Justin dengan niat terselubung."Iya lah," sahut De Jasmine tegas."Making love dulu lah," sahut Justin santai.Sontak De Jasmine melirik sinis ke sang suami dan mencibirnya, "Dasar mesum. Itu mulu. Baru juga kemaren,"."Yang kemaren, yang kemaren lah. Yah jangan di hitung lagi dong," protes Justin."Eh, enggak bisa gitu, ya. Tetap aja harus di jatah perminggu harus berapa kali, ". Seru De Jasmine tak mau kalah."Mm, iya, iya. Susah kalau udah keluar mukadimahnya," ujar Justin seraya bangkit dari duduknya. Namun di cegah oleh wanita itu d dengan bertanya, " hendak ke mana"."Mau nyetor!" sahut Justin tegas dengan nada kesal.De Jasmine mengernyitkan dahinya, lalu ia tersenyum kecil saat mengetahui ke arah mana Justin berjalan. Ia tertawa geli saat menyadari jika suaminya itu mulai terpengaruh dengan bahasa dan kebiasaan orang lokal

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bonchap 6

    "Apa? Katakan saja," ucap Justin yang sudah mengerti ke arah mana pembicaraan ini."Nama-nama klien pak Justin dan juga orang terdekat bapak," sahut penyidik tersebut."Maksudnya, Klien yang bekerja sama dengan saya?"tanya Justin."Ya, hanya untuk mencari tau, siapa saja yang patut di curigai, yang diam-diam bekerja sama dengan Mr. Aqio untuk menghancurkan pak Justin. Ini hanya dugaan sementara sampai kami benar-benar yakin jika dalangnya adalah Mr. Aqio sendiri. Namun bisa jadi ada kaki tangannya yang lain yang turut membantu menjalankan rencana jahatnya tempo lalu. Itu biasanya dilakukan oleh orang dalam, alias orang terdekat," jelas penyidik tersebut."Baik, saya akan mengirimkan filenya segera," sahut Justin.Justin akhirnya memberikan file informasi tentang siapa saja yang menjadi kliennya saat ini kepada pihak penyidik. Bukan itu saja, ia memberi ruang kepada petugas tersebut untuk menyelidiki kasus ini lebih dalam agar cepat terselesaikan dengan baik."Semoga ini bisa membantu,

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bonchap 5

    Kecelakaan Helikopter yang terjadi di lima bulan lalu berbuntut panjang, setelah penyidik menyimpulkan bahwa kecelakaan tersebut bukanlah murni kecelakaan, melainkan sebuah sabotase yang sengaja di ciptakan untuk mencelakai Justin.Justin di minta datang ke kantor polisi, untuk memberikan keterangan mengenai tragedi yang hingga kini belum terungkap, lantaran tak adanya saksi. Beruntungnya, Justin dan Alan kembali dalam keadaan selamat. Sehingga para polisi yang tadinya ingin menutup kasus ini, akhirnya mendapat pencerahan saat mereka mengetahui jika Justin dan Alan masih hidup.Awalnya mereka di minta datang berdua untuk memberikan kesaksian mengenai peristiwa tersebut, sekaligus ingin mendengar cerita dari keduanya. Namun dikarenakan Alan tengah mengalami amnesia ringan dan harus mendapatkan terapi penuh, sehingga hanya Justin saja yang menghadap ke petugas penyidik hari ini.Sekaligus memberitahukan tentang kondisinya Alan yang sebenarnya melalui catatan medis dari dokter yang menan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status