Share

Merebut kembali Cinta Istriku
Merebut kembali Cinta Istriku
Penulis: Hazhilka

Menikah Dadakan

Penulis: Hazhilka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 20:39:09

"Arrrgh..., Argh..., panasss,!.

Suara teriakan dari seorang wanita yang bernama asli Jasmine, tapi mengingat dirinya sebagai Midea membuat seluruh orang yang mendengar menangis pilu di hatinya, termasuk Justin.

Bagaimana tidak, baru saja Midea merasakan kebahagiaan di hari ulang tahun putranya yang ke empat. Wanita itu harus menahan rasa sakit lantaran menahan hasrat birahinya yang bergejolak saat ini. Ia didapati oleh Justin dalam keadaan yang memprihatinkan setelah dijebak oleh tiga pria yang sengaja menyemprotkannya dengan parfum perangsang berdosis tinggi.

"Sentuh aku, Tolong aku, Justiiin!" teriak De Jasmine dari dalam kamar mandi yang sengaja dikunci.

Teriakan itu kembali terdengar saat pria yang dipanggil namanya itu tak kunjung datang menghampirinya. Sementara pria yang bernama Justin itu belum bisa memenuhi keinginan hasrat birahi mantan istrinya yang sedang menggila.

Pasalnya, sekarang ini, ia sedang berusaha membujuk Jason, papa kandung dari mantan istrinya itu, agar mau menikahkan mereka kembali setelah dituntut cerai oleh istrinya itu.

"Ayah, aku mohon. Tolong restui kami. Beri aku kesempatan, Ayah," ucapnya sambil berlutut.

Jason menggeleng pelan. Berat rasanya menyetujui idenya mereka. Ia tidak rela jika melihat Jasmine kembali kepada pria yang berlaku kasar pada putrinya itu. Hanya karena dulunya Jasmine terpaksa menjadi seorang model dewasa, dikarenakan putrinya mengalami amnesia Retograde sejak tujuh tahun yang lalu, sehingga Jasmine melupakan identitas aslinya sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir di sebuah fakultas Farmasi di Sumatera Utara.

Jasmine terpaksa menjalani hidup sebagai model dewasa dan dipaksa mengencani banyak pria. Putrinya itu hidup sebagai sosok perempuan yang dilabeli oleh agensinya dengan nama Midea Hasxander.

Midea Hasxander, seorang perempuan yang dikenal nakal di seluruh Indonesia saat aksi yang dilakukan oleh Midea di luar batas kewajaran dari seorang perempuan baik-baik.

Hingga akhirnya, Midea harus mendekam di penjara karena dituduh memalsukan identitas seseorang yang telah meninggal yaitu Jasminka Orchidea. Padahal yang tak lain adalah memang dirinya sendiri.

Untungnya, Jason bisa menyelamatkan putrinya dari tuduhan yang tak berdasar tersebut. Walaupun ia harus berlutut dan memohon di pengadilan saat di detik-detik terakhir hakim akan mengetuk palu. Agar wanita yang dipanggil Midea itu bisa dibebaskan dari tuduhan pemalsuan identitas yang sebenarnya memang identitas asli dirinya sendiri.

Meskipun sekarang ini, putrinya itu sangat butuh pertolongan. Hanya saja kenapa harus pria ini lagi yang datang sebagai penolong putrinya. Jika saja ada lelaki lain yang baik di sini, sudah pastilah ia akan menyerahkan putrinya itu kepada laki-laki tersebut. Asalkan bukan lagi lelaki yang sudah digugat cerai oleh putri kandungnya itu.

"Aku tak ingin anakku yang tinggal satu-satunya tersakiti lagi. Apa lagi saat dia tau jika ia telah dinikahi secara keterpaksaan untuk yang kedua kalinya,"ucap Jason sedih.

"Aku belum bisa memaafkan kamu, Justin. Apa lagi perbuatanmu yang....," Jason tak bisa melanjutkan kata-katanya saat ingin memberitahukan kejahatan yang dilakukan Justin pada putrinya.

"Ayah, aku minta maaf. Namun aku mohon. Izinkan aku menikahi Jasmine sekarang. Aku janji akan membahagiakan dia kali ini," ucap Justin dengan penuh harap.

Sementara suara teriakan Midea masih jelas terdengar memanggil nama Justin, agar segera datang menuntaskan hasratnya. Semua yang ada di ruangan itu membujuk Jason agar mau menikahkan mereka kembali.

"Entahlah," sahutnya seraya menggeleng pelan.

"Ayah, maafkan semua kesalahanku. Aku yang jahat sama De Jasmine. Tapi sekarang aku benar-benar mencintainya. Aku ingin melindunginya, membuatnya bahagia. Aku mohon, beri aku kesempatan," ucap Justin seraya berlutut di hadapan Jason sambil menundukkan wajahnya.

Sedangkan Jason hanya menghela nafasnya sesaat dan menatap Justin. Ia menggeleng pelan. Hatinya masih terlalu berat. Namun teriakan putrinya yang di kurung di kamar mandi, lantaran tadinya sempat mencoba melompat ke luar jendela dari lantai teratas hotel ini. Untung saja Justin sempat menarik Jasmine dari sana. Jika tidak, "Oh, ya Rabbi,".

Jason menutup matanya. Ia tak bisa melanjutkan bayangannya jika kejadian mengerikan tadi sempat terjadi pada putrinya itu. Lalu ia menatap Justin dengan tatapan yang sulit di mengerti oleh semua orang.

Beberapa saat kemudian,

Tanpa persiapan apapun. Hanya di saksikan oleh kedua orang tua Justin dan mertuanya. Akhirnya pernikahan mendadak itu pun dilaksanakan dengan ala kadarnya. Sebuah Jam tangan mewah yang sedang di pakai Justin, segera di lepaskan dengan ikhlas hati demi Midea sebagai Mahar.

Dua pria yang berbeda generasi itu, kini sedang di hadapkan pada satu meja tamu yang terletak di ruang president suite tersebut. Jason dan Justin kini saling menggenggam erat tangan keduanya dan bersiap untuk mengucapkan ijab kabul untuk wanita yang bernama asli Jasminka itu.

"Justin," panggil Jason.

"Ya, Ayah," sahut Justin.

"Aku nikahkan engkau dengan anak kandungku yang bernama Jasminka Orchidea dengan mas kawin tersebut. Tunai," ucap Jason dalam sekali tarikan nafasnya.

Lalu disusul Justin dengan suara lantang, mengucapkan ijab qobul pernikahannya di depan pria, yang telah menyerahkan putrinya kembali pada dirinya.

"Saya terima nikah dan kawinnya anak kandung bapak yang bernama Jasminka Orchidea dengan mas kawin tersebut dibayar Tunai," sahut Justin dalam sekali tarikan nafasnya.

"Sah," ucap semua yang hadir di ruangan itu.

Justin menatap haru dan berterima kasih lewat tatapannya pada pria yang tetap memberinya restu meskipun dengan berat hati. Namun ia bersyukur saat ini, karena bisa bersatu kembali menjadi keluarga yang utuh.

Walaupun semuanya secara mendadak, tapi Justin berjanji di dalam hatinya bahwa besok pagi, ia akan melakukan pernikahan secara benar dengan melamar De Jasmine kembali seperti pasangan kekasih pada umumnya.

"Pergilah, sekarang. Jasmine, ayah serahkan sama kamu. Tolong bahagiakan dia. Jangan pernah lagi ayah dengar tangisan Jasmine karena ulahmu. Ingat itu!" pesan Jason saat kedua tangan mereka terlepas.

"Iya, Ayah. Terima kasih banyak," sahut Justin haru seraya mencium tangan sang mertua yang kini memiliki ikatan keluarga yang lebih kuat lagi pasca akadnya untuk De Jasmine -nya.

Jason hanya terdiam sembari menatap sang menantu dengan netranya yang mengkristal. Sebenarnya ia pun berasa sedikit lega jika putri satu-satunya yang tertinggal telah memiliki pendamping di sisa hidupnya.

"Semoga kalian bahagia,"ucap Jason pada menantunya itu.

Ia mengalah demi keselamatan putrinya hari ini, dengan memberikan kesempatan kedua pada Justin.

Akhirnya Justin pergi meninggalkan para orang tua yang ada di ruangan itu. Justin masuk ke kamar mandi dan mendapati tubuh polos istrinya yang mencoba meredakan hasrat kewanitaannya di bawah guyuran shower.

"Midea," gumamnya sembari menatap sendu pada istrinya itu.

Justin langsung membuka kemejanya serta pakaian lainnya tanpa ada sisa sehelai benang pun yang melekat di tubuh kekarnya. Justin menelan kasar salivanya saat melihat istrinya itu mendesah sambil meraba-raba tubuhnya sendiri. Ia membiarkan tubuh polosnya terpercik guyuran showernya Midea. Lalu mendekati istrinya itu dan langsung memeluk tubuh polosnya dari belakang.

Ia memeluk Midea dari belakang dan membisikkan satu kalimat ke telinganya, "Aku di sini, D,".

Sementara Midea yang masih menahan hasratnya, merasakan sebuah tubuh yang hangat memeluknya dari belakang. Ia menoleh ke belakang dan menatap sayu ke Justin. Ia membalikkan tubuhnya, melingkari kedua tangannya di lehernya Justin, dan membawa tengkuk pria itu mendekati wajahnya.

Justin tau apa yang ingin Dea lakukan setelah ini, membiarkan istrinya itu melakukan apa yang Dea suka pada bibirnya saat ini. Justin hanya cukup membalas setiap pagutan dan sesapan liarnya Midea.

Tak butuh waktu lama untuk menaikkan hasrat kelelakiannya. Justin mendekap sang istri lebih erat lagi tanpa mau melepaskan pagutan mereka yang semakin intens di bawah guyuran shower tersebut. Bersatu dalam deru nafas serta hasrat yang menggebu. Baik Justin dan Midea larut dalam penyatuan keduanya.

"Aku menginginkanmu, sayang," desah Midea sembari membiarkan Justin melakukan tugasnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Arie Syahputra
ehmmmm.... bagus juga alur ceritanya
goodnovel comment avatar
Akselia Ivona
semangat kak......
goodnovel comment avatar
Shilla07
keren kak, lanjutkan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Drama di pagi hari

    Pukul 4 pagi. Justin baru bisa tertidur lagi setelah berkutat pada bumbu dan alat dapur demi memenuhi porsi makan istri dan jabang bayi. Meskipun ia terpaksa tidur dengan perut keroncongan.Jasmine yang mendengar bunyi perut yang berasal dari Justin, menyadari satu hal jika tadi ia begitu egois dikarenakan tak teringat sedikitpun untuk menawarkan makan dengan nya."Kenapa tadi aku bisa begitu, ya?" Pikirnya.Jasmine memperhatikan raut wajah pria dalam keremangan cahaya lampu tidur. Ada terselip rasa iba di hatinya. Namun kadang egonya terlalu tinggi untuk menunjukkan sisi ini, demi pria yang ada dihadapannya ini.Jasmine kembali merebahkan tubuhnya dan berusaha untuk tidur. Akan tetapi, ia teringat pada Justin. Jadi merasa bersalah. Ia pun berusaha memejamkan matanya. Namun hanya bisa sesaat, sebelum akhirnya ia berniat bangun. Jasmine keluar kamar, melangkah masuk ke kamar anak-anak yang ada di seberangnya.Memperhatikan dua tubuh kecil yang tengah tertidur pulas. Lalu merapikan seli

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Idam yang memaksa

    Hal yang paling mengesankan dalam hidup adalah saat menjalani hidup bersama dengan orang yang di cinta. Mengobrol bersama, membicarakan tentang masa depan. Menciptakan suasana romantis. Hanya berdua saja.Namun itu tidak berlaku buat Justin. Pria itu sekarang lagi mengalami masa efek jera dari ngidamnya Jasmine. Di mana kondisi sedang fase "pergi sulit namun bertahan sakit"Yah, semenjak Jasmine mengalami fase mood swing nya seorang wanita hamil kembar. Wanita itu seperti dan memang mengalami kepribadian ganda. Layaknya dan memang pun Midea dan Jasmine ada di situ.Justin menjadi bulan-bulanan dari kemarahan dan juga kemanjaannya Jasmine. Oh, tidak. Wanita itu lebih banyak mode juteknya ketimbang manja. Apa lagi jika keinginan idam nya tidak di penuhi saat itu juga. Meskipun pun tawaran bantuan di sekitarnya Jasmine banyak.Namun tetap saja, Justin lah yang selalu menjadi sasarannya. Terlambat memenuhi saja bisa membuat wanita itu marah dan mengomel-ngomel sepanjang waktu. Apa lagi j

  • Merebut kembali Cinta Istriku    OMG My D

    Justin turun ke lantai bawah, dan langsung menuju dapur. Mencari sesuatu yang bisa di makan oleh Bumil itu. Ia melihat ke atas meja makan, di mana sisa makanan kenduri telah di susun rapi di sana."Mm, lumayan juga ni, Masih ada sisa daging rendang kesukaan gue dan juga Jasmine," ucapnya senang.Ia pun segera mengambil piring dan nasi secukupnya. Namun ia teringat pada Jasmine yang berisi dua nyawa di perut istrinya itu."Makanan segini pastilah tak cukup untuknya, dia pasti butuh banyak makan," gumamnya seraya mengambil nasi dan lauk lebih banyak lagi.Ia teringat pada ucapan Satria saat sedikit mengeluh pada Retha yang selalu saja kekurangan jika menyangkut soal makan. Adik iparnya itu banyak makan saat mengandung si kembar. Bahkan hingga sekarang pun masih begitu, lantaran masih proses menyusui.Justin tersenyum, dan teringat Jasmine yang kini juga tengah mengandung bayi kembar mereka. Justin yakin, istrinya itu pasti akan mengalami proses yang sama seperti yang Retha alami.Jus

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Perjalanan takdir

    Denting jam dinding klasik yang terletak di sudut ruang tamu, terdengar tujuh kali hingga ke lantai atas. Jasmine membuka matanya perlahan bersamaan detak jam klasik yang terdengar di telinganya. Entah karena rasa kantuk dan lelah yang mendera tadinya, sehingga jam tersebut berbunyi beberapa kali. Tetap saja Jasmine terlelap dalam tidurnya. Larut dalam mimpinya yang acak.Wanita itu menetralisir matanya saat mendapati kamarnya yang gelap, dan hanya sedikit bias cahaya yang masuk dari kaca jendela yang belum di tutup dengan gorden.Jasmine terdiam sejenak, saat merasakan sesuatu yang hangat berhembus di tengkuk nya. Bukan itu saja, ia merasakan perut dan tubuhnya di dekap oleh sebuah tubuh yang kekar. Ia terdiam di tempat, demi merasakan kehangatan yang sudah lama ia rindukan sebenarnya.Entah, karena bathin nya atau bawaan si jabang bayi. Jasmine merasa nyaman saat ini. Suara dengkuran halus yang terdengar di telinganya menjadi nyanyian merdu tersendiri bagi wanita itu.Sayup terdenga

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Acara kehamilan

    Justine mengernyitkan dahinya saat tamu undangan terus bermunculan datang. Ia menoleh ke Papanya dan bertanya lewat matanya, "mengapa semakin banyak saja tamu yang datang,".Sedangkan Arfan yang di tatap begitu oleh putranya hanya bisa mengangkat bahunya. Seolah memberitahukan," Entahlah Mamamu,"Justin memutar bola matanya, bahwa sebenarnya ia sudah lelah menerima dan menyambut tamu. Apalagi ia melihat Jasmine sudah kewalahan tersenyum dan bersalaman dengan orang-orang yang tidak dikenalnya.Justin segera mencari dan mendekati Mama nya yang ternyata sedang berbincang dengan para ibu-ibu entah dari perkumpulan mana, ia pun berbisik," Ma, kenapa mengundang banyak orang, sih. Kan, udah di bilangin jangan banyak-banyak ngundang orang,".Mona menoleh ke Justin dan menjawab," Gak. Mama ga undang banyak-banyak, kok, Tin. Cuma saudara dan ibu-ibu yang ada di sekitar komplek aja. Udahlah kamu tuh ga usah panik gitu, semua udah di handle sama ibu-ibu komplek," sahut Mona santai."Hah? Apa? Se

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Hatinya Jasmine yang mulai melunak

    Kepulangan Jasmine dan Dean ke Medan. Di sambut baik Mona dan Arfan. Tanpa ingin mengungkit kejadian lalu. Mertua dan mantu itu memilih berdamai dan menjalani hidup seperti biasa. Apalagi begitu mereka tau jika Jasmine sedang hamil, dan kehamilannya pun tidak tanggung-tanggung. Jasmine mengandung bayi kembar.Euforia menyambut Jasmine membuat Justin gerah saat tau mamanya terlalu menggebu- gebu dalam menyiapkan acara kehamilan bagi Jasmine. Hal ini membuat Justin gerah."Aku bawa pulang Jasmine ke sini dengan susah payah, Ma. Kenapa Mama membuat Jasmine ga nyaman di rumahnya sendiri, dengan acara Mama yang bakalan menghebohkan satu dunia," Yah, Justin ingat betul kebiasaannya sang Mama jika membuat acara hajat. Yang katanya sederhana, tapi malah satu jagad heboh semua. "Loh, Mama kan buat acara ini memang udah tradisi keluarga kita dari dulu. Jika ada mantu yang lagi hamil. Memang selalu dibuat acara syukuran nya ,dong," ujar Mona santai."Iya, tapi tetap aja. Membuat Jasmine ga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status