Home / Romansa / Merindukanmu, Dalam Jerit Tangisku / Bab 22. Adegan Intim yang Menyesakkan Hati Lucas

Share

Bab 22. Adegan Intim yang Menyesakkan Hati Lucas

Author: Michaella Kim
last update Last Updated: 2025-12-14 17:30:49

Sophia bangun pagi tidak dengan wajah yang segar. Wanita cantik itu kesal, kenapa tadi malam harus memimpikan Lucas. Dari sekian banyak hal yang dia lalui, kenapa dia harus kembali memikirkan pria yang harusnya dienyahkan dari pikirannya? Sungguh, dia membenci ini semua.

“Sophia, aku ingin mengajak kembar ke taman bermain. Apa hari ini kau sibuk?” Joana masuk ke dalam kamar, menghampiri Sophia.

Sophia melamun, tak menyadari kedatangan Joana.

“Sophia?” panggil Joana lagi, tepat di depan sahabatnya itu.

Sophia langsung membuyarkan lamunannya. “Hm? Ya, Joana?” jawabnya cepat, di kala sudah sadar kehadiran sahabatnya itu.

Joana mendesah pelan, lalu duduk di samping Sophia. “Sepertinya ada hal yang membebani pikiranmu. Katakan padaku, apa yang kau pikirkan?”

Sophia menyandarkan punggungnya ke sofa, sembari memejamkan mata lelah. “Tadi malam aku mimpi Lucas. Dan kembar datang ke kamarku saat mereka mendengarku menjerit nama Lucas.”

Joana terkejut langsung meraih kedua bahu Sophia. “Wait, ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Merindukanmu, Dalam Jerit Tangisku   Bab 23. Enyahlah dari Pikiranku!

    Keheningan membentang dari dalam mobil. Lucas melajukan mobil dengan kecepatan penuh—dengan aura wajah tampak menunjukkan kemarahan. Tangannya kini mencengkeram kuat stir mobil. Pria tampan itu dikuasai kemarahan di kala melihat adegan intim Sophia dengan Jacob.Shit! Lucas memukul setir mobil, seraya meloloskan umpatan dalam hatinya. Dia tak mengira akan bertemu dengan Sophia bersama dengan Jacob. Apa yang dia lihat tadi, membuat mood dalam dirinya sangat kacau.“Lucas, kenapa kau mengajakku pergi? Kau kan sudah berjanji padaku akan menemaniku di restoran baru yang tadi,” kata Anna kesal pada Lucas.Lucas masih diam. Matanya menerawang lurus ke depan. Pikirannya terus terngiang pada sosok Sophia yang bersandar pada dada Jacob—dalam keadaan seakan membutuhkan Jacob. Reka adegan itu bagaikan kaset kusut yang tak berhenti terputar di benaknya.“Lucas?” desakan Anna memecah lamunannya.Lucas mengedip pelan, menyadari bahwa pertanyaan Anna dia abaikan. “Kau bisa makan siang di tempat lain

  • Merindukanmu, Dalam Jerit Tangisku   Bab 22. Adegan Intim yang Menyesakkan Hati Lucas

    Sophia bangun pagi tidak dengan wajah yang segar. Wanita cantik itu kesal, kenapa tadi malam harus memimpikan Lucas. Dari sekian banyak hal yang dia lalui, kenapa dia harus kembali memikirkan pria yang harusnya dienyahkan dari pikirannya? Sungguh, dia membenci ini semua.“Sophia, aku ingin mengajak kembar ke taman bermain. Apa hari ini kau sibuk?” Joana masuk ke dalam kamar, menghampiri Sophia.Sophia melamun, tak menyadari kedatangan Joana.“Sophia?” panggil Joana lagi, tepat di depan sahabatnya itu.Sophia langsung membuyarkan lamunannya. “Hm? Ya, Joana?” jawabnya cepat, di kala sudah sadar kehadiran sahabatnya itu.Joana mendesah pelan, lalu duduk di samping Sophia. “Sepertinya ada hal yang membebani pikiranmu. Katakan padaku, apa yang kau pikirkan?”Sophia menyandarkan punggungnya ke sofa, sembari memejamkan mata lelah. “Tadi malam aku mimpi Lucas. Dan kembar datang ke kamarku saat mereka mendengarku menjerit nama Lucas.”Joana terkejut langsung meraih kedua bahu Sophia. “Wait, ka

  • Merindukanmu, Dalam Jerit Tangisku   Bab 21. Hanya Sebuah Mimpi

    “Apa sekarang kau bahagia, Sophia?”Sophia menoleh pelan ke arah sumber suara berat dari seorang pria. Tampak jelas matanya menyiratkan kehangatan yang nyaris meleleh. Bibirnya melengkung membentuk senyum yang tenang seolah seluruh dunia tak lagi menyakitkan.“Menurutmu?” tanya Sophia, dengan nada tenang. “Aku merasa kau bahagia, tapi kau akan lebih bahagia jika bersamaku,” jawab pria tampan itu sembari menggenggam tangan Sophia. Sophia terdiam merasakan kehangatan sentuhan yang sudah lama sekali dia rindukan. Hatinya luluh. Dia berjalan dengan pria tampan itu menyusuri taman yang dipenuhi bunga bermekaran. Langit biru tanpa awan menggantung damai di atas kepala mereka. Sinar matahari menyelinap melalui daun-daun, menciptakan permainan cahaya di tanah dan di wajah Sophia. Udara membawa aroma melati dan rerumputan segar. Semuanya sempurna. Bahkan terlalu sempurna.Tangan itu—tangan hangat yang dia kenal betul—menggenggam erat jemarinya. Sang pemilik tangan adalah Lucas. Dia pria yang

  • Merindukanmu, Dalam Jerit Tangisku   Bab 20. Penuh Rahasia

    Matahari mulai muncul di ufuk timur, memancarkan cahaya keemasan yang menyelimuti garis langit kota New York. Saat sinar pertama menyentuh permukaan kaca gedung pencakar langit yang menjulang, jalanan mulai berdenyut dengan kehidupan. Udara terasa segar, membawa aroma kopi yang baru diseduh dari kafe di sudut jalan, berpadu dengan wangi manis bunga sakura yang mekar di Central Park.Pelari, mengenakan pakaian berwarna cerah, melintasi jalur setapak, langkah mereka berirama, bergema di tengah kicauan burung yang ceria. Tampak seorang musisi jalanan mengalunkan melodi lembut dengan gitarnya, nada-nada itu melayang di udara seperti bisikan harapan. Pun dari kejauhan, siluet ikonik Patung Liberty berdiri megah, mengingatkan akan ketahanan dan kebebasan.Pagi yang indah di New York, membawa kedamaian jiwa. Sophia duduk di kursi taman bersama dengan Joana. Dia memperhatikan khusus kembar yang bermain dengan anak-anak yang baru dikenal. Ada Amy yang selalu setia menemani kembar.Ya, hari ini

  • Merindukanmu, Dalam Jerit Tangisku   Bab 19. Tinggal di Apartemen Baru

    “Ingin minum?” tanya Jacob menawarkan wine pada Sophia, tepat di kala wanita itu sudah selesai berdansa. Meski dia tak menyukai di kala MC mengumumkan pertukaran pasangan saat dansa, tetapi dia harus menghargai acara bibinya itu.Sophia berdeham sebentar, berusaha mengatur emosi dalam dirinya. Dia harus tetap tenang, tak ingin sampai Jacob mengetahui bahwa tadi dia sempat berdebat dengan Lucas. Tidak. Dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun tahu tentangnya dengan Lucas.“Tidak, Jacob. Aku sedang tidak ingin minum alkohol,” tolak Sophia lembut, pada Jacob.Jacob mengangguk, menanggapi ucapan Sophia.“Hm, Jacob, apa kau keberatan mengantarku kembali ke hotel sekarang? Aku merasa sedang kurang sehat,” ujar Sophia lembut.“Kau sedang kurang sehat? Apa yang kau keluhkan?” Jacob dengan penuh perhatian, menyentuh kening Sophia. Pria tampan itu menunjukkan jelas rasa cemas yang membentang di dalam diri.Sophia tersenyum lembut. “Aku hanya sedikit pusing. Maaf, aku tidak bisa terlalu lama d

  • Merindukanmu, Dalam Jerit Tangisku   Bab 18. Perlawanan Sophia Carter

    “Sophia? Kenapa wajahmu kesal seperti itu?” tanya Joana di kala melihat Sophia masuk ke dalam kamar. Dia yang sedang berkutat pada iPad-nya langsung meletakan iPad-nya ke atas meja, dan menatap Sophia dnegan tatapan bingung serta terselimuti rasa penasaran yang membentang.Sophia menghempaskan tubuhnya ke sofa. “Aku tadi tidak sengaja bertemu dengan ibu Lucas di butik Margareth, Joana.”“Kau bertemu dengan ibu Lucas di butik Margareth?” ulang Joana memastikan, dengan raut wajah terkejut.Sophia mengangguk, menanggapi ucapan Joana.Joana terdiam sebentar. “Kau berada di lingkungan kelas atas. Kau berkenalan dengan Margareth Alford yang merupakan designer ternama. Jadi, aku tidak heran kalau kau bertemu dengan ibu Lucas.”Sophia menghela napas dalam. “Ya, menjadi fashion designer adalah impianku. Aku harus menerima segala konsekunsi termasuk kembali bertemu dengan mantan suamiku berseta keluarganya.”Joana menyentuh tangan Sophia. “Tidak banyak yang aku katakan padamu selain kau harus f

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status