Share

Andrian sebagai penolong

( Andrian sebagai pahlawan )

***

Selang satu jam, Andrian datang sambil meneriakkan nama Naya. Dari dalam kamar, aku mendengar samar-samar. Mas Bo'eng dan ibunya, keluar dan membuka pagar—terdengar suara pagar dibuka.

"Nayaaa!" jerit Andrian.

"Cari siapa, Mas? Berisik tau!" hardik Mas Bo'eng.

"Maaf, ini rumahnya Naya, ya?" tanya Andrian.

Aku gegas membuka pintu kamar dan menghampiri mereka.

"Bukan. Salah alamat kali!" cetus mertuaku.

"Ini alamatnya, tadi Na—" Aku segera memotong ucapan Andrian.

"Andrian!" ucapku. Mereka menoleh.

"Kamu gak apa-apa, kan?" tanya Andrian begitu panik.

"Iya, silahkan masuk dulu." Aku masuk kembali ke dalam kamar untuk mengajak Fito pergi dari sini.

Andrian menatap ruangan ini, benar-benar seperti kapal pecah. Berantakan sana sini.

"Maaf, ya, berantakan. Tadi ada yang mengobrak-abrik."

"Siapa dia?!" Mertuaku dan Mas Bo'eng bertanya hampir bersamaan.

"Saya Andrian, teman Naya." Andrian menyela.

"Naya? Sudah dibilang dari tadi, di sini gak ada namanya Naya!"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status