Share

Hidup Enak

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pintu dari luar kamar, membuat aku dan Fito segera keluar. Mbak Ina dan Ambar sudah siap, kami bergegas ke garasi lalu masuk ke dalam mobil. Tentu saja, tugas membuka dan menutup pintu adalah tugas satpam di rumahnya.

"Nanti sekalian kami beli baju," ucap Ambar ketika mobil sudah melaju.

"Iya, untung aja semalem dapet dari Aldo, ya."

"Itu simpen aja dulu, pakai uangku dulu aja."

"Belum apa-apa, hutangku sudah menumpuk nanti," keluhku.

"Idih, ini bukan utang. Tenang aja, aku yang beliin."

Aku dan Ambar duduk di bangku depan, sedangkan Fito dan Mbak Ina duduk di bagian tengah. Mobil Ambar terdapat TV kecil di setiap jok bangku—sisi belakangnya—jadi Fito anteng menonton.

***

"Yeee, sudah sampai kita. Ayo, turun!" seru Ambar.

Dulu, mall ini banyak menyimpan kenangan bersama ibu dan kakakku. Ah, kenyataan membuatku sulit bernapas jika mengingat semua itu. Langkahku terhenti ketika melihat bapak-bapak tua memegang mangkuk tepat di pintu masuk, tanganku mencari sesuatu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status