Home / Rumah Tangga / Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku / Bab 125. Saya Bukan Orang Seperti Itu

Share

Bab 125. Saya Bukan Orang Seperti Itu

last update Last Updated: 2025-04-23 21:54:58

"Apa kamu mencurigai saya?" tanya Hermin kepada Alka.

Alka menghela nafas sejenak, kemudian menggeleng pelan. "Saya hanya merasa aneh saja. Jeremy, adalah putra dari wanita yang telah merebut suami Anda. Dan anda sangat membenci ibu mertua saya."

"Itu benar. Lalu?" Hermin tersenyum manis

"Dengan kebencian besar yang tertanam dalam diri anda kepada Nyonya Wilda, Anda mendekati Jeremy. Anda tidak berniat untuk menjerumuskan Jeremy ke jalan yang salah bukan?" tanya Alka dengan hati-hati.

Hermin menunduk dalam, dan kemudian mengangkat kepalanya kembali lalu tersenyum. "Saya bukan orang yang seperti itu."

Alka menggigit bibirnya. "Mohon anda jangan menyeret suami saya ke dalam kesulitan. Dan anda, sebaiknya tidak perlu melakukan pendekatan atas nama keluarga kepada suamiku. Jika hendak melakukan pendekatan dan ingin menganggap suamiku sebagai putra anda juga, harusnya anda lakukan itu sejak dulu."

Semenjak Jeremy mengatakan kepadanya bahwa Hermin sering menemui pria itu, serta berkomunik
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 158. Kehancuran Hati Yang Tak Tampak

    Jeremy saat ini sedang duduk dengan tenang di ruang tunggu tempat sang ayah ditahan. Setelah diminta oleh Wilda agar menjenguk sang ayah, Jeremy memutuskan untuk segera datang ke sana. Datang untuk melihat Hasan yang sepertinya khawatir pada putranya.Sudah 1 bulan Jeremy tak melihat keadaan ayahnya. Lantaran terlalu sedih atas kehilangan anak tercinta yang belum lahir, Jeremy melupakan kunjungan rutinnya ke rutan. Hingga ayahnya merasa firasat tak enak dengan sikap perubahan Jeremy yang lama tak datang."Kamu terlihat kurus," ujar Hasan membuyarkan lamunan Jeremy.Hasan diapit oleh dua petugas yang melepaskan borgol. Jeremy hanya menatap datar wajah sang ayah yang telah muncul keriput. Ia sama sekali enggan untuk sekedar menyahut Hasan."Bagaimana keadaanmu?" tanya Hasan dengan tatapan penuh kehangatan."Masih hidup dan masih bernafas dengan normal," jawab Jeremy dengan cuek.Hasan hanya tersenyum samar melihat sikap dingin yang ditunjukkan oleh putranya. Ia tahu bahwa Jeremy semak

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 157. Mengunjungi Makam

    Jeremy menatap sendu dua gundukan tanah berukuran kecil itu. Di sana terdapat dua putranya yang terbaring damai di keabadian. Satu putra lahir tanpa sepengetahuannya dan baru bertemu ketika berusia lebih dari 5 tahun. Dan satu putra lagi, belum sempat lahir karena terjadi komplikasi dan dapat membahayakan nyawa sang istri.Sudah satu bulan semenjak, Jeremy memutuskan untuk mengorbankan anaknya. Alka belum bangun dari koma. Istrinya, setelah melakukan operasi pengangkatan janin juga melakukan operasi lanjutan. Yaitu operasi pengangkatan tumor pada otak.Dua operasi besar yang dijalani oleh Alka berjalan sukses. Hanya tinggal menunggu kesadarannya saja. Dan itupun dipantau selama 24 jam oleh tim medis terbaik.Keputusan berat satu bulan yang dibuat dan ditandatangani oleh jeremy, membuat pria itu merasa bersalah karena tidak mengizinkan putranya lahir pada dunia. Namun, sekali lagi itu semua diambil dengan berat. Yaitu mengorbankan salah satu dari dua orang yang dia cintai. "Maafkan A

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 156. Rasa Kehilangan Yang Besar

    Wilda berlari memasuki lorong rumah sakit dengan raut wajah khawatir. Setelah mendapatkan kabar dari Kelvin mengenai keadaan Jeremy dan Alka, ia segera meninggalkan pekerjaannya. Ia khawatir jika sang anak mengalami depresi kembali."Jeremy?" panggil Wilda ketika melihat Jeremy duduk di depan kamar operasi.Jeremy yang menutupi wajah dengan kedua tangannya karena menangis, menoleh ke asal suara yang memanggilnya. Ia menatap wajah ibunya dengan wajah yang penuh air mata. Wilda berjalan mendekati putranya. Ia mengambil posisi duduk di samping Jeremy."Bagaimana keadaan mereka berdua? Apa kata dokter?" tanya Wilda dengan perasaan khawatir.Jeremy semakin menangis sesenggukan mendengar sang ibu bertanya padanya. Ia telah memilih sesuatu yang sangat mengecewakan dirinya seumur hidup. Dan satu yang pasti, Jeremy tidak akan bisa melupakannya. Jeremy akan merasa bersalah selamanya."Kenapa?" Wilda mengusap pelan lengan putranya."Anakku dan istriku kondisinya sama-sama parah. Aku diharuskan

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 155. Saya Memilih ....

    Alka dilarikan ke rumah sakit oleh Jeremy dengan dibantu oleh anak buahnya. Kelvin meminta sang sahabat untuk melupakan sejenak apa yang ada di rumah kosong berlantai tiga itu karena ia yang akan menanganinya. Jeremy memperingatkan pada Kelvin agar jangan sampai Diana kabur. Jeremy bertekad untuk menjebloskan Diana ke penjara.Sementara itu, Diana yang setengah sadar Tengah bangkit dan mencoba meraih pisau yang terlepas dari tangannya tadi. Ia berhasil menggenggam pisau tersebut, kemudian bangkit perlahan-lahan. Kelvin memperhatikan itu dan mengamati seksama dengan apa yang dilakukan oleh Diana. Rangga turun dari atas dengan tergesa-gesa dan mengalungkan tangannya di leher Diana. Diana mencoba menusukkan pisau itu ke arah Rangga namun berhasil di tahan oleh suaminya. Diana dan Rangga berkelahi saling berebut pisau. "Kamu audah membuat wanita hamil yang nyawanya berada di ujung tanduk. Seharusnya kamu yang merasakan hal itu. Bukan Alka," geram Rangga sambil menarik tangan istrinya.

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 154. Terjatuh Dari Tangga

    "berhenti! kamu mau bawa aku ke mana?" teriak Alka. Langkah kakinya terseret karena Diana menarik tubuhnya dengan kasar. Diana membawa kabur Alka melewati pintu balkon belakang. Ia telah menurunkan seutas tali dan akan kabur dengan menurunkan Alka terlebih dahulu dari atas balkon lantai 3. Itu ia lakukan supaya Jeremy tidak bisa menangkap dirinya. Dan Diana tidak ingin Jeremy menyelamatkan istrinya. Rasanya beruntung sekali bagi Diana memilih untuk menyekap Alka di rumah lantai 3 yang terbengkalai pembangunannya. "Diana! Tolong lepaskan aku!" mohon Alka sambil meringis. Ia mulai merasakan sakit pada kepalanya."Jangan harap! Tidak akan kamu aku lepaskan. Sekalipun Jeremy memohon dan bersimpuh di kakiku," desis Diana.Alka yang merasakan pusing hebat di kepalanya, hanya diam dan pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Diana. Hanya bila keajaiban berpihak kepadanya yang dapat ditunggu.Sungguh ia menyesal karena ku bisa memanfaatkan waktunya sebaik mungkin saat Rangga dan Diana berteng

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 153. Rangga Menyerah

    "Di mana keberadaan istriku?" tanya Jeremy sambil menodongkan senjata api ke arah Rangga.Rangga telah turun ke lantai 2 dan dia dihadang oleh Jeremy dengan pistol di tangannya bersama dengan Kelvin. Rangga tidak melawan kedua pria itu. Dan dia memilih mengangkat tangan tanda menyerah." Dimana kalian sekap istriku?" ulang Jeremy."Dia ada di dalam bersama dengan istriku juga," jawab Rangga dengan tenang.Jeremy memicingkan mata. Melihat Rangga yang tidak melawan sedikitpun, membuat ia curiga. Bisa jadi ini hanyalah sebuah tipuan untuk dirinya. Dan Rangga mencoba menjebak pria itu dan Kelvin."Aku tidak bohong. Mereka berdua ada di lantai paling atas. Dan aku rasa, istriku pasti akan membawa pergi istrimu sebelum kau datang," sahut Rangga.Rangga mencoba meyakinkan Jeremy yang terlihat ragu untuk percaya akan jawabannya. Jeremy adalah pria yang berhati-hati dan penuh perhitungan. Tentu saja karena tidak ingin ada seseorang yang mau menipunya.Jeremy tersenyum sinis. "Kamu pikir aku pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status