Share

Bab 21. Tikus Perusahaan

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-16 06:00:19

Jeremy melangkahkan kaki memasuki sebuah gudang kumuh ditemani oleh Kelvin sahabatnya. Sorot matanya begitu tajam dan menakutkan bagi siapa saja yang menatapnya. Aura tegas yang diperlihatkan oleh Jeremy, seolah akan membawa bencana bagi siapa yang telah mencari masalah dengannya.

Kelvin membawa Jeremy ke ruangan paling belakang gudang itu. Dua pria berbadan tegap tengah menjaga pintu yang di dalamnya terdapat seseorang yang akan ditemui oleh Jeremy.

"Apa dia sudah kamu beri makan?" tanya Kelvin kepada salah satu penjaga.

"Sudah, Pak. Dia bahkan hampir berhasil kabur. Untungnya kami mengetahui sebelum terlambat," ujar penjaga itu.

Netra Jeremy seketika membelikan marah mendengar pria yang dijaga akan kabur. Ia tak ingin lagi berlama-lama untuk bertemu dengan pria itu.

"Cepat buka pintunya!" perintah Jeremy.

Penjaga kemudian dengan cepat membuka gembok, dan m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 159. Untuk Apa Membebaskan?

    Wilda tertawa terbahak-bahak setelah mendengar rentetan permohonan yang diucapkan oleh Diana Rosita Wirawan. Wanita yang merupakan mantan menantunya. Diana sendiri menatap pias wajah ibu dari Jeremy."Apa aku tidak salah dengar? Kamu ingin aku membebaskan mu?" Wilda kembali tertawa disertai tatapan mengejek.Wilda merasa lucu dengan pikiran wanita itu. Apakah Diana berpikir bahwa ia dan sang suami masih memiliki pengaruh yang besar setelah kebangkrutan yang dialami? Jika mereka masih membeli pengaruh besar, itu hanya kepada Jeremy saja."Setidaknya ... Anda sadar diri karena jika bukan bantuan ayah saya, Anda sudah bangkrut dari dulu." Diana menatap tajam ke arah Wilda.Lagi-lagi Wilda tertawa mendengar Diana mengungkit kebaikan ayahnya yang diberikan kepada keluarga Arthur. Wilda dan Hasan tidak pernah memohon kepada Iqbal untuk membantu mereka. Iqbal melakukan semua itu inisiatif sendiri atas nama persahabatan. Dan kebetulan pada saat itu perusahaan Arthur mengalami masalah besar.

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 158. Kehancuran Hati Yang Tak Tampak

    Jeremy saat ini sedang duduk dengan tenang di ruang tunggu tempat sang ayah ditahan. Setelah diminta oleh Wilda agar menjenguk sang ayah, Jeremy memutuskan untuk segera datang ke sana. Datang untuk melihat Hasan yang sepertinya khawatir pada putranya.Sudah 1 bulan Jeremy tak melihat keadaan ayahnya. Lantaran terlalu sedih atas kehilangan anak tercinta yang belum lahir, Jeremy melupakan kunjungan rutinnya ke rutan. Hingga ayahnya merasa firasat tak enak dengan sikap perubahan Jeremy yang lama tak datang."Kamu terlihat kurus," ujar Hasan membuyarkan lamunan Jeremy.Hasan diapit oleh dua petugas yang melepaskan borgol. Jeremy hanya menatap datar wajah sang ayah yang telah muncul keriput. Ia sama sekali enggan untuk sekedar menyahut Hasan."Bagaimana keadaanmu?" tanya Hasan dengan tatapan penuh kehangatan."Masih hidup dan masih bernafas dengan normal," jawab Jeremy dengan cuek.Hasan hanya tersenyum samar melihat sikap dingin yang ditunjukkan oleh putranya. Ia tahu bahwa Jeremy semak

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 157. Mengunjungi Makam

    Jeremy menatap sendu dua gundukan tanah berukuran kecil itu. Di sana terdapat dua putranya yang terbaring damai di keabadian. Satu putra lahir tanpa sepengetahuannya dan baru bertemu ketika berusia lebih dari 5 tahun. Dan satu putra lagi, belum sempat lahir karena terjadi komplikasi dan dapat membahayakan nyawa sang istri.Sudah satu bulan semenjak, Jeremy memutuskan untuk mengorbankan anaknya. Alka belum bangun dari koma. Istrinya, setelah melakukan operasi pengangkatan janin juga melakukan operasi lanjutan. Yaitu operasi pengangkatan tumor pada otak.Dua operasi besar yang dijalani oleh Alka berjalan sukses. Hanya tinggal menunggu kesadarannya saja. Dan itupun dipantau selama 24 jam oleh tim medis terbaik.Keputusan berat satu bulan yang dibuat dan ditandatangani oleh jeremy, membuat pria itu merasa bersalah karena tidak mengizinkan putranya lahir pada dunia. Namun, sekali lagi itu semua diambil dengan berat. Yaitu mengorbankan salah satu dari dua orang yang dia cintai. "Maafkan A

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 156. Rasa Kehilangan Yang Besar

    Wilda berlari memasuki lorong rumah sakit dengan raut wajah khawatir. Setelah mendapatkan kabar dari Kelvin mengenai keadaan Jeremy dan Alka, ia segera meninggalkan pekerjaannya. Ia khawatir jika sang anak mengalami depresi kembali."Jeremy?" panggil Wilda ketika melihat Jeremy duduk di depan kamar operasi.Jeremy yang menutupi wajah dengan kedua tangannya karena menangis, menoleh ke asal suara yang memanggilnya. Ia menatap wajah ibunya dengan wajah yang penuh air mata. Wilda berjalan mendekati putranya. Ia mengambil posisi duduk di samping Jeremy."Bagaimana keadaan mereka berdua? Apa kata dokter?" tanya Wilda dengan perasaan khawatir.Jeremy semakin menangis sesenggukan mendengar sang ibu bertanya padanya. Ia telah memilih sesuatu yang sangat mengecewakan dirinya seumur hidup. Dan satu yang pasti, Jeremy tidak akan bisa melupakannya. Jeremy akan merasa bersalah selamanya."Kenapa?" Wilda mengusap pelan lengan putranya."Anakku dan istriku kondisinya sama-sama parah. Aku diharuskan

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 155. Saya Memilih ....

    Alka dilarikan ke rumah sakit oleh Jeremy dengan dibantu oleh anak buahnya. Kelvin meminta sang sahabat untuk melupakan sejenak apa yang ada di rumah kosong berlantai tiga itu karena ia yang akan menanganinya. Jeremy memperingatkan pada Kelvin agar jangan sampai Diana kabur. Jeremy bertekad untuk menjebloskan Diana ke penjara.Sementara itu, Diana yang setengah sadar Tengah bangkit dan mencoba meraih pisau yang terlepas dari tangannya tadi. Ia berhasil menggenggam pisau tersebut, kemudian bangkit perlahan-lahan. Kelvin memperhatikan itu dan mengamati seksama dengan apa yang dilakukan oleh Diana. Rangga turun dari atas dengan tergesa-gesa dan mengalungkan tangannya di leher Diana. Diana mencoba menusukkan pisau itu ke arah Rangga namun berhasil di tahan oleh suaminya. Diana dan Rangga berkelahi saling berebut pisau. "Kamu audah membuat wanita hamil yang nyawanya berada di ujung tanduk. Seharusnya kamu yang merasakan hal itu. Bukan Alka," geram Rangga sambil menarik tangan istrinya.

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 154. Terjatuh Dari Tangga

    "berhenti! kamu mau bawa aku ke mana?" teriak Alka. Langkah kakinya terseret karena Diana menarik tubuhnya dengan kasar. Diana membawa kabur Alka melewati pintu balkon belakang. Ia telah menurunkan seutas tali dan akan kabur dengan menurunkan Alka terlebih dahulu dari atas balkon lantai 3. Itu ia lakukan supaya Jeremy tidak bisa menangkap dirinya. Dan Diana tidak ingin Jeremy menyelamatkan istrinya. Rasanya beruntung sekali bagi Diana memilih untuk menyekap Alka di rumah lantai 3 yang terbengkalai pembangunannya. "Diana! Tolong lepaskan aku!" mohon Alka sambil meringis. Ia mulai merasakan sakit pada kepalanya."Jangan harap! Tidak akan kamu aku lepaskan. Sekalipun Jeremy memohon dan bersimpuh di kakiku," desis Diana.Alka yang merasakan pusing hebat di kepalanya, hanya diam dan pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Diana. Hanya bila keajaiban berpihak kepadanya yang dapat ditunggu.Sungguh ia menyesal karena ku bisa memanfaatkan waktunya sebaik mungkin saat Rangga dan Diana berteng

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status