Share

Kesedihan Rani

"Kumohon, Nai. Berikan aku kesempatan. Aku bisa gila jika harus kehilanganmu lagi!" ucap Rendi penuh penekanan.

"Apa!?"

Naila dan Rendi secara bersama menoleh ke asal suara. Di belakang mereka Rani berdiri terpaku dengan bibir bergetar menahan tangis.

"Apa yang aku dengar barusan benar, Mas?" tanya Rani.

"Mbak Naila tolong jelaskan padaku," lanjut Rani.

Melihat di ruangan itu banyak orang, Naila mengajak Rani ke ruangannya dan Rendi mengikutinya.

"Ran, tolong jangan salah paham. Dengarkan dulu penjelasan Mbak," Naila memohon kepada Rani.

"Yang kamu dengar tadi memang benar, Ran. Aku mencintai Naila. Sudah dari dulu aku menyayanginya tapi takdir berkata lain." jelas Rendi.

"Cukup, Ren! Kamu bisa melukai Rani," geram Naila.

"Biarkan saja, Mbak. Aku ingin mendengarkan yang sebenarnya. Aku kuat menerima kenyataan daripada terus-terusan dibohongi," ucap Rani parau.

"Maafkan aku, Ran. Aku yang salah, aku mendekat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status