Share

Misi Legenda Pedang
Misi Legenda Pedang
Author: Ideabadar

1. Memasuki Dungeon Mengerikan

Srak! Brush!

Hadiah yang sudah dipersiapkan Saka diinjak begitu saja oleh Nadine. Padahal, Saka sudah mengumpulkan uang cukup lama untuk memberikan hadiah ulang tahun untuk Nadine. Kekasihnya itu, kini langsung menginjak kado tersebut. Tepat, ketika seorang lelaki kaya menunggu di dekat mobilnya.

”Kita putus! Aku sudah tidak ingin berhubungan lagi dengamu!” Nadine berjanji pada Marcel untuk memutuskan hubungan cintanya dengan Saka. Marcel akan menjadi kekasihnya, dia adalah seorang Player kaya dan memiliki banyak uang.

”Ingat, Player sampah sepertimu, masa depanmu tidak akan berkembang! Kamu hanya sampah!” kata terakhir Nadine dan meninggalkan Saka begitu saja. Nadine segera menghampiri Marcel, Marcel tersenyum dan mereka pun pergi.

Saka masih terdiam di tempatnya berdiri, dia memunggut kado yang dipersiapkan untuk Nadine. Itu adalah Handphone yang sudah dipersiapkannya. Ah, sudahlah! Toh, hidup pasti akan terus berjalan.

”Aku memang payah!”

Saka menyimpan kadonya kembali. Dia pun menuju motornya, kuliah sudah berakhir. Saatnya untuk pulang. Takdir memang payah untuknya, uang adalah segalanya di dunia ini. Saka bersiap untuk pergi dan melaju motornya. Dia harus ke Rumah Sakit, Ibunya sedang sakit dan dirawat di ICU. Sesak napas Ibunya kambuh, dan Saka hanya memiliki Ibunya tersebut di dunia ini.

Nadine memutuskan hubungannya dengan Saka pasti hanya karena satu hal, Kemiskinan!

Tuuut! Tuuutt! Tuuutt!

Hanphone Saka berbunyi.

”Saka, kita ada raid dengan bayaran tinggi. Dungeon tingkat enam!” itu adalah suara Evans yang merupakan teman satu kelas. Dia sudah pulang duluan dari tadi.

”Baiklah Evans, kapan kita akan masuk?”

”Sore, pukul 16.00, aku juga sudah memasukkan daftar usermu di dalamnya.”

”Baiklah!”

Tahun 2030, dunia berkembang sangat cepat. Teknologi telah menguasai kehidupan manusia. Di seluruh dunia ini, ada game yang menjadi legenda. Universal Chaos. Ada 2 Milyar user dari seluruh dunia bermain dalam Universal Chaos, dan mereka yang memiliki keahlian dalam bidang game bersama mendirikan Universal Chaos. Hasilnya, luar biasa. Semua Player game di seluruh dunia tertarik dan berpindah ke Universal Chaos. Bahkan, banyak orang yang bekerja di dalam game, dengan mengumpulkan Diamond.

Saka, salah satu yang menjadi buruh di Universal Chaos. Semua orang bermain dan menjadi Player dan menjadi kaya serta Pro Player. Sedangkan, Saka terjebak untuk mencari Diamond untuk keperluan hidup dan juga mengobati Ibunya. Permainan Augmented Reality dengan harga kapsul game yang mahal. Hal itu membuat sang Ibu, menjual tanah satu-satunya untuk membelikan Saka peralatan Universal Chaos.

Pecundang! Saka menggerutu dalam hati. Dia langsung menjalankan motornya dan pergi ke Rumah Sakit. Ibunya sudah mulai pemulihan, dia bisa pulang. Saka harus menjemputnya. Saka melihat Ibunya dan tersenyum. Ibunya sudah sadar sejak kemarin, Ibunya memaksa untuk pulang. Tiga hari Ibunya harus dirawat intensif karena kesulitan bernapas.

Masalahnya sekarang adalah, tagihan Rumah Sakit. Uang sudah habis, Saka pun akhirnya menandatangani surat hutang kepada pihak Rumah Sakit. Ibunya pun bisa pulang. Saka membonceng Ibunya dengan perlahan, di sepanjang perjalanan Saka diam saja dan tak bersuara. Kondisi keluarga Saka dan Ibunya sekarang miris, tinggal di sebuah kontrakan. Segalanya payah! Saka hanya menjadi sampah dalam hidup ini! Saka hampir saja menangis.

Pluk!

Itu adalah tangan lembut Ibunya di pundak kiri Saka.

”Jangan dipikirkan, Saka. Biarkan Ibu yang memikirkan hutang Rumah Sakit, kamu fokuslah belajar! Sebentar lagi Tugas Akhir akan dibuat bukan?” suara lembut ibunya itu membuat Saka menangis sepanjang perjalanan. Dia tak bisa menahan dirinya lagi, sampah sepertinya hanya selalu menjadi pecundang!

Sampai di rumah, Saka membantu Ibunya untuk istirahat. Saat itu juga, adiknya Sendi pulang dari sekolahnya, dia baru kelas satu Sekolah Menengah Pertama.

”Ibu sudah pulang kan Kak?” tanya Sendi buru-buru menaruh tas dan sepatuhnya. Dia berlari ke kamar dan melihat Ibunya yang sudah berbaring. Saka tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya.

Rumah sederhana, dan itu adalah kontrakan. Tagihan air, tagihan listrik, tagihan kontrakan. Dan, ditambah tagihan Rumah Sakit. Kuliah Saka belum selesai, dan biaya sekolah adiknya. Semua terasa melelahkan bagi Saka.

Beberapa saat kemudian, Sendi datang dan dengan perlahan ikut duduk di sebelah Saka.

”Kakak, aku akan berhenti sekolah dan mencari uang. Aku ...”

”Cukup, Sendi. Biar Kakak yang memikirkannya, kamu harus sekolah dan jadi orang besar nantinya!”

”Tapi kak Saka, biaya Ibu...”

Saka memeluk adik lelakinya itu, ”Kakak janji akan mendapatkannya besok! Aku janji!”

Sendi tidak protes lagi, Saka masuk ke kamarnya, dan dia merebahkan tubuhnya di kasurnya. Di depannya, dekat dengan tembok. Kapsul game yang sudah cukup lama menemaninya bermain, sudah enam tahun lamanya dia memakai barang mahal itu. Ibunya menjual rumah satu-satunya untuk Saka saat masih SMA, karena Saka merasa bisa menghasilkan uang dari game tersebut.

Saka menelpon temannya, Evans. Dia penasaran, berapa uang untuk memasuki Raid Dungeon tingkat enam. Evans mengatakan bahwa, itu adalah Lima Ribu Diamond, atau setara lima juta rupiah. Itu sangat berharga untuk  mencicil biaya angsuran Rumah Sakit.

Saatnya berangkat. Waktu ditentukan, sudah saatnya. Saka memasuki Kapsul game dan memasang penutup kepala untuk akses masuk ke Universal Chaos. Nama User Saka juga sudah dimasukkan, maka bersiap melakukan misi Raid Dungeon tingkat 6.

Ready! Masuk ke sistem permainan.

Warna-warna hologram memenuhi pandangan Saka, dia menekan tombol helm yang menutupi kepalanya.

[Selamat datang di Universal Chaos, Usernama Player; Legenda Penghancur. Anda Login, menunggu proses]

Slash!

[Selamat datang, Legenda Penghancur]

Permulaan permainan, selalu di Kota Bacon. Tempat pertama kali semua Player memasuki Universal Chaos, setelah itu mereka bisa melakukan perpindah di tiap kota yang memiliki Simcal. Simcal adalah alat teleportasi yang menjadi sarana di tiap stasiun Kota di seluruh game Universal Chaos.

Saka menunggu Evans datang, keduanya bertemu. Level Saka sekarang 21, sedangkan Evans di level 37. Perbedaan bermain keduanya jauh, Saka bermain 6 tahun dan Evans bermain baru 3 tahun. Semua itu, karena Saka hanya menjadi kuli penggali dan pemburu Diamond, tanpa mementingkan naik level.

”Kita berangkat, Saka.”

Saka bahkan harus meminjam diamond dari Evans untuk memasuki Simcal ke tempat Raid berada. Saka kehabisan uang, dia meminjam uang pada Evans, dan Evans meminjamkannya. Saka berjanji mengambalikan ketika bayaran raid sudah didapatkan. Saka dan Evans bersentuhan tangan, transfer Diamond dikirimkan. 100 Diamond.

Mereka pun berangkat. Mereka sampai di kota Mercury.

[Selamat datang dikota Mercury]

Saka tidak tahu, apa yang ada di dalam Dungeon tingkat 6, itu belum pernah terpikirkan bagi Saka. Dia tak peduli, dia hanya butuh uang untuk melunasi biaya berobat Ibunya. Meskipun, Saka tahu Dungeon tingkat 6 pasti diisi oleh Monster yang mengerikan dan kuat.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status