Home / Romansa / Misi Memikat Bos Wanita / Bab 3: Tidak Masuk Akal

Share

Bab 3: Tidak Masuk Akal

Author: Jie Jian
last update Last Updated: 2025-07-26 10:32:59

"Apakah mabuk bisa membuat kepribadian orang berubah?" Khahitna tertawa hampa, penuh cemooh, lalu memijit pelipis.

Apakah Rafael baru saja mengeluh tentangnya? Tunggu! Jelas-jelas mereka hanya menikah karena tuntutan. Rafael tahu itu.

Dua tahun lalu, keluarga Adiwara dengan keras kepala meminta Khahitna untuk menikah. Akan tetapi, itu dengan syarat: pertama, bukan saingan bisnis. Kedua, itu bukan orang dalam lingkaran bisnis. Semuanya memiliki tujuan: agar bisnis Khahitna aman dari orang-orang yang berpotensi menghancurkan ekonomi raksasa itu.

Kemudian, secara kebetulan, Khahitna memiliki rekan yang ingin menanam modal di perusahaannya. Rekan ini adalah artis papan atas yang ingin memiliki cabang dari profesi aslinya. Khahitna diundang dalam sebuah acara dan di sanalah dia bertemu Rafael, seorang penulis naskah skenario yang juga diundang oleh sutradara.

Saat itu, Rafael juga sedang dalam tuntutan pernikahan. Meski baru berusia 23, dia mendapat perlakuan tidak adil dari keluarganya. Karena kecocokan ini, Khahitna bicara dengannya.

Bukan tentang bisnis, tetapi pernikahan. Rafael setuju dengan syarat-syarat yang di luar nalar.

Pertama, mereka tidak boleh memiliki rasa. Rafael boleh memiliki istri lain dan Khahitna tidak akan melarangnya, begitu sebaliknya.

Kedua, mereka tidak akan memiliki anak bersama yang bisa mengikat keduanya.

Ketiga, tinggal serumah, tetapi tidak sekamar.

Tidak masuk akal, tetapi syarat-syarat utama ini diterima oleh kedua belah pihak sampai mereka menikah dua tahun lalu.

Selama dua tahun ini, Khahitna ingat jika Rafael tidak pernah mengeluh tentang hubungan mereka. Toh, Rafael juga menyetujui syarat pernikahan mereka. Jadi, apa maksud keluhan tadi?

Khahitna memukul meja, mengambil tas, menyambar kunci mobil, lalu keluar dari kantor. Rafael harus dikasih paham, oke!

Rafael dibangunkan oleh Albert setelah tiba. Dia masih mengantuk dan sedikit sakit kepala. Pria muda, tampan, dengan bibir kemerahan yang tebal di bawah, tipis di atas itu keluar dari mobil.

"Kepalaku agak sakit." Rafael mengeluh dan berpegangan di mobil.

"Saya akan membantu Anda." Albert memapah Rafael memasuki rumah dan membawanya langsung ke kamar.

Setelah tuannya berada di kamar, Albert menelepon dokter pribadi untuk datang memeriksa. Sepertinya, kondisi Rafael belum begitu baik.

Albert kembali dengan air madu. Rafael membuka mata hanya untuk cemberut. Dia tidak berada di sini!

"Di mana Khahitna? Apakah dia tidak akan pulang? Aku mau mati dan dia masih bekerja? Sangat tidak berperasaan." Rafael sangat tersakiti.

Ketika mengingat misinya, benar-benar tidak ada kesempatan: pasti gagal. Bukan hanya karakter bos wanita pertama tidak punya hati, bahkan pulang pun tidak. Jadi, bagaimana dia akan menaklukan bos itu? Dia pasti akan gagal.

[Menyapa Tuan Rumah! Tolong jangan pesimis dan terus berusaha. Ini kesempatan kedua Anda. Jadi, berjuanglah, Tuan Rumah] sistem menyemangati.

"Tidak perlu mengajakku optimis! Bawa Khahitna pulang!" Rafael berteriak, membuang bantal, dan menangis seperti anak kecil.

Albert: "... Tuanku pasti amnesia!"

"Tuan, tenanglah! Saya ... saya akan menelepon Nyonya untuk Anda." Albert tiba-tiba berkeringat. Mengapa tuannya jadi kekanak-kanakan seperti ini? Ini tidak seperti tuannya.

"Albert!" Rafael yang menangis sambil ujung hidung dan matanya memerah memanggil.

Albert terkejut dan segera menoleh. Entah mengapa, dia merasa merinding.

"Apakah aku tidur sekamar dengan Khahitna?" Rafael bertanya dengan nada yang penuh keluhan.

"Ya, Tuan. Ini kamar Anda dan kamar Nyonya ada di—"

"Aku ingin tidur di kamarnya!" Sialan! Persetan dengan kontrak! Sistem bedebah! Suami istri macam apa yang tidur dengan kamar terpisah?

Rafael tiba-tiba memberontak; mengambil bantal, selimut, lalu pergi ke kamar Khahitna. Demi nyawa dan kesempatan kedua, apa pedulinya dengan kontrak sialan itu?

Albert terdiam lagi: "... otak tuanku pasti bermasalah."

•••

Khahitna dihadang oleh macet parah pada pukul sembilan malam di kota metropolitan. Dia tidak bisa tiba di rumah dalam satu jam dan menunggu dengan sabar.

Di rumah, dokter pribadi keluarga bos wanita datang. Dokter ini dewasa dan cukup berwibawa. Setelah tiba, dokter yang akrab dipanggil Bertha itu memeriksa Rafael. Pria muda berkulit putih terbaring di ranjang dan tampak sangat menyedihkan.

"Keluhan apa yang Anda rasakan sekarang? Perlukah Anda dibawa kembali ke rumah sakit?" Bertha bertanya saat merasakan denyut nadi Rafael dengan alatnya.

Sebenarnya, kondisi Rafael baik-baik saja. Jika tidak, pihak rumah sakit tidak akan mengizinkannya pulang. Bertha yang memeriksa juga tidak menemukan apa yang salah dengan penulis skenario ini. Kondisinya sangat bagus. Jadi, mengapa penampilannya seperti orang yang ... patah hati?

Bertha sudah bekerja bertahun-tahun sebagai dokter pribadi keluarga Adiwara. Dia mengenal Rafael setelah menikah dengan Nyonya Muda Adiwara. Kondisi pria ini baik. Lantas apa yang bisa dikeluhkan sekarang?

"Tidak perlu." Rafael menjawab dengan wajah cemberut. "Aku cuma mau Khahitna!" Benar! Dia harus memikat bos wanita agar bisa hidup, ah! Dia tidak butuh dokter, sungguh!

"Baik! Baik! Saya sudah menghubungi Nyonya. Anda tenanglah." Albert memijit pelipis dengan firasat buruk.

Dengan sikap Rafael yang ingin melanggar perjanjian, apakah Nyonya Muda Adiwara bisa memaafkannya? Albert jadi takut pasangan yang tidak saling mencintai dan hanya bicara sebanyak 5 kali setelah menikah itu akan bercerai.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 28: Saya Sedang Offline

    Khahitna selesai membaca dan mengerutkan kening. Pria ini benar-benar tahu cara menjelaskan adegan seperti itu dengan sangat detail dan baik. Dia tidak percaya. Bukankah seharusnya dia seorang profesional dalam berciuman? "Oh ...." Jadi, Khahitna sedikit tertarik dengan aktivitas pria ini. "Kau paham tentang adegan ini seolah-olah kau telah melakukannya ribuan kali. Apakah kau pernah berciuman sebelumnya?" Dia bertanya, sedikit nakal. Rafael menatap sengit wanita berambut pirang yang tampak sangat misterius dan serius dalam ruangan remang-remang. "Apakah seseorang yang menjelaskan tentang narkoba harus mencicipinya lebih dulu? Tidak, bukan? Kau tidak perlu berciuman untuk menulis adegan berciuman. Belajar saja dari orang lain, novel atau naskah orang lain, dan bisa juga lewat film. Begitu mudah dan tidak perlu dibuat susah." Rafael menjawab dengan sungguh-sungguh. "Oh, begitukah?" Bos Wanita sedang menggali lubang jebakan sekarang dan senyumnya menjadi lebih misterius lagi. Siste

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 27: Adegan Ciuman

    "Ya ...." Khahitna menjawab serius dan ekspresi di wajahnya tidak menunjukan sedikitpun tanda-tanda bercanda. Merry menutup ponselnya dengan kengerian dan teror. "Tidak bisa? Baiklah. Aku tahu itu. Kau masih lajang, bukan? Jadi, bagaimana kau akan tahu permainan seperti ini?" Khahitna penuh senyuman ejekan, keluar dari ruangan sang asisten, lalu kembali ke ruangannya sendiri sambil membayangkan hal-hal tidak bermoral lainnya. Merry yang ditinggalkan melarikan diri ke ruangan Sekretaris. "Kakak! Tolong aku!" Dia menangis dengan ketakutan. Apakah Presiden Adiwara itu tidak sedang mempermainkannya? Ciuman ... ciuman ... ah! Tuan Rafael akan memiliki hari-hari yang sial. Dia sangat terharu, oke! Di ruangannya, Khahitna mengeluarkan ponsel dan memasuki sebuah aplikasi, lalu menggunakan fitur pencarian untuk mencari sesuatu yang membuatnya penasaran. Tidak berapa lama, hasil pencarian keluar dan dia membukanya satu per satu. "Aku benar-benar sangat dangkal." Setelah menonton sampai pu

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 26: Panduan Berciuman

    Rafael ditinggalkan dan kembali bekerja dengan fokus. Setelah selesai, dia mengirim hasil editan adegan kepada Mio dan Austin. Lewat panggilan video, ketiganya bertemu secara online. "Bagaimana menurut kalian?" Rafael meminta pendapat dengan timnya. "Sangat baik. Jika ditambahkan dengan efek, aku bisa membayangkannya. Ini luar biasa." Austin berkomentar. "Perhalusan yang memukau." Mio memberikannya jempol dengan kedua tangan, tersenyum dengan tulus. "Berikan masukan jika ada yang kurang atau perlu diubah kembali." Rafael bicara. "Tidak ada. Kemampuan Senior tidak perlu diragukan lagi. Kita hanya tinggal mengirimnya kembali kepada sutradara dan para pemeran." Mio berkata sungguh-sungguh. "Senior sangat berpengalaman." Austin tertawa, lalu menunjuk pangkal lehernya sendiri. "Senior, nyamuk yang menggigitmu banyak sekali. Bekasnya sampai seperti itu. Nyamuknya pasti sangat ganas." Hanya dia yang tahu maksudnya. Rafael yang memahami arah ini menutupi lehernya sendiri. "Benar-benar

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 25: Anggurku Hilang

    Jika mengingat pembicaraan dengan sistem, Rafael benar-benar ngeri terhadap wanita cantik berwajah tegas ini. Sepertinya, dia memang harus menghindar dan melakukan trik lain dalam memenangkan hatinya. Tapi, apa? Di sisi lain, Khahitna benar-benar bangga dengan tandanya sendiri. Kelopak bunga-bunga itu cukup terbuka dan mudah dilihat orang lain. Hanya orang bodoh yang akan berpikir jika pria ini belum memiliki pasangan. Dia sangat siap jika Rafael membuat masalah lagi. "Tuan, apakah Anda memiliki kegiatan hari ini?" Albert bertanya. "Ya, aku tidak akan keluar." Rafael menjawab tanpa minat, mengambil sarapannya, dan makan dalam diam. Khahitna yang menunggu keributan Rafael merasa sedikit kehilangan. Mengapa hari ini si bayi besar tampak tidak ingin mencari gara-gara dan terlalu lelah? Apakah terjadi sesuatu dengannya? Bukan hanya Khahitna, Albert juga memiliki pemikiran demikian. "Apakah karena Tuan sudah sembuh, lalu kepribadiannya kembali?" Albert curiga dan merasa agak senang,

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 24: Mengapa Kau Memilihku?

    Rafael makan seafood dengan gembira. Moodnya membaik setelah makan. Tidak masalah jika bibirnya sangat sakit dan perih luar biasa ketika menyentuh pedas. Pada akhirnya, dia menyantap semua yang disajikan Albert dan mengakhirinya dengan jalan-jalan untuk mencerna makanan. Setelah merasa cukup, Rafael kembali ke kamar untuk mandi dan tidur. Dia tidak berniat begadang meski ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya. Dia masih harus mengubah adegan dalam naskah skenario dalam waktu dekat agar para artis bisa mempelajarinya. Rafael pergi ke kamar mandi. Dia mandi, setelah itu melihat diri sendiri di cermin besar kamar mandi. Rafael melihat wajahnya sendiri. Jujur saja, tidak ada perbedaan antara dirinya dan cangkang 'Rafael' ini dari sudut manapun melihatnya. Mereka sama persis seolah-olah dibuat dari cetakan yang serupa. Semakin melihat, Rafael sama sekali tidak bisa memuji wajah sendiri. Terlalu mengerikan ketika memikirkannya. Sampai kemudian, pandangan Rafael jatuh di bekas-b

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 23: Apakah Anda Butuh Fondasion?

    Rafael terdiam dengan wajah cemberut. "Lepaskan aku." Pada akhirnya, dia takut dengan Khahitna. Seandainya wanita ini bukan Khahitna, dia berani menyebutnya. Namun, ini Khahitna. [Tuan Rumah, jawab saja. Aku merasakan bahaya dari Bos Wanita. Jika kau terus bermain-main, aku takut dia akan menciummu sampai mati] sistem terpaksa harus bertindak karena Tuan Rumah ini sangat tidak bisa diandalkan. "Tidakkah kau pikir dia sangat marah dan semakin membenciku sekarang?" Rafael bicara kepada sistem dalam benaknya. [Tuan Rumah, berapa usiamu sekarang, hah? Apakah kau bayi? Apakah kau tidak pernah menonton film romantis? Kau tidak bisa diandalkan] sistem sangat marah. "Mengapa kau marah? Tahu apa kau? Kau rusak!" Rafael balik memarahinya dan fokus kembali ke wajah Khahitna yang ternyata sangat dekat dengan wajahnya. "Lepaskan aku dulu." Sekali lagi, Rafael meminta dengan sikap merengek. Menggemaskan. Khahitna tidak tahan untuk tersenyum, tetapi tidak melepaskan. "Kau bilang ingin dicium.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status