Share

Kesempatan Lagi

"Apa? Gak salah?" kekehku. Lucu sekali ibu mertuaku ini.

"Sory. Mobilku suci dari pantat pelakor. Cari aja taksi sana. Berangkat sendiri, pulang juga sendiri. Byee..."

Ku tutup mobil dengan gerakan gemulai. Ternyata bakat centil itu masih ada. Haha.

"Dinda tunggu, Dinda! Kamu gak bisa ninggalin kami."

Brum!

Ku lambaikan tangan dari kaca mobil tanpa menoleh.

"Wanita sialan!"

Oke. Bye.

****

Kepalaku terasa sakit. Menuntaskan emosi ternyata tak selamanya melegakan. Terkadang menimbulkan sesal setelahnya. Tapi, yang aku rasa sekarang adalah sakit. Meyadari nasibku seburuk ini.

Gontai kaki berayun memasuki rumah. Sepi. Tentu, para benalu itu kan sedang jalan-jalan. Ku lanjutkan langkah menaiki tangga satu persatu.

Cklek!

Dan pemandangan di dalam membuat mataku membulat.

"Apa yang kamu lakukan disini, mas Angga!"

Pria itu mengangkat wajah pucatnya. Keadaannya benar-benar mengenaskan. Dia berdiri dan menghampiriku yang mematung di depan pintu. Sejenak dia hanya menatapku dengan tatapan send
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Kok gitu sh dsr bucin
goodnovel comment avatar
Anna Sanai
harusnya gitu deng...andai dia mencintamu...emang gitu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status