Share

Bangga dengan Mama

Miskin itu Memalukan 61

Aku bangga dengan mamaku

Berita pem bu nuhan yang dilakukan mama dengan cepat tersebar dan menggegerkan kota. Semua orang membicarakannya. Sampai-sampai aku tidak berani ke toko. Kerjaku hanya melamun, diam, bahkan aku tidak merasa lapar sama sekali selama berhari-hari semenjak kejadian.

Ruly dengan sabar menemani dan menyuapi aku makan.

“Kamu harus makan, Ufi,” ucap Ruly berkali-kali.

“Aku tidak lapar “ sahutku sambil menatap jauh ke luar jendela.

“Nanti kamu sakit,” ujar Ruly lagi. Aku tidak menjawab, masih juga menatap hijaunya dedaunan yang terpampang di luar jendela.

Terdengar Ruly menghela nafas. Dia menghampiri dan duduk di sampingku.

“Aku kerja dulu,” ucapnya sambil memegang tanganku sebentar. Aku mengangguk samar. Ruly pun berjalan ke luar kamar dan meninggalkan aku seorang diri.

Ruly tetap harus bekerja. Bagaimanapun dia harus mengurus ke lima toko miliknya. Tetapi, Ruly tidak full bekerja, dia hanya ngecek-ngecek saja dan pulang setengah hari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status