Share

Pengorbanan Seorang Ibu

Miskin itu Memalukan 59

Pengorbanan seorang ibu

Membuka mata aku merasa berada di tempat yang asing. Mataku mengedar di setiap sudut. Ada meja dengan komputer di atasnya, tembok bercat putih dihiasi bingkai foto orang berseragam polisi tergantung. Tubuhku tergeletak di sofa berwarna biru gelap, baru aku menyadari, ini masih di kantor polisi.

Uuh … aku melenguh dan menggerakkan anggota badan, berusaha untuk bangkit.

“Ufi ….”

Aah … mataku sayu menatap. Ruly mendekat dengan segelas air di tangannya.

“Minum dulu,” ucapnya dengan menopang separuh tubuhku. Aku mengangguk dan menyedu gelas yang disodorkan Ruly.

“Aku mau duduk,” pintaku. Suamiku degan sabar membantu menyandarkan tubuh lemahku dan menata kedua kakiku ke bawah.

Derit kursi roda datang mendekat, aku melempar pandangan. Pak Artha dengan kursi rodanya yang didorong supir, menuju kemari.

“Sudah sadar, Ufi?” Tanyanya. Aku mengangguk.

Ruly duduk di sampingku pada sofa panjang ini. Lelah hayati rasanya, aku menyandarkan kepala y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status