Share

Miss Zodiac
Miss Zodiac
Penulis: Jasmine

1. Tugas Rahasia

"Lyla! Kemarilah, cepat!" Jake menarik tangannya dan membawa gadis itu untuk mengikutinya masuk ke dalam pantri.

"Ada apa?" Bola mata kecoklatan gadis itu menatapnya serius.

"Setelah jam kerja berakhir, jangan pulang dulu. Ada sesuatu yang harus aku bicarakan padamu, dan ini penting," tegasnya pada Lyla.

"T ... tentang apa, Jake?" tanyanya was-was. Jantungnya sedikit berdebar menatap pria tampan yang ada di hadapannya itu.

Jake adalah salah satu rekan kerjanya yang sangat ramah dan banyak disukai karyawan wanita di kantor ini, begitu juga oleh para atasan. Selain wajahnya, mereka juga terkesan dengan kecakapannya dalam menyelesaikan pekerjaan.

"Apa ada masalah dengan laporan yang kukerjakan?"

"Bukan, mm... sebenarnya ada sesuatu yang harus kau lakukan."

"Apa itu?"

"Kau harus ikut denganku ke suatu tempat dan melakukan sebuah pekerjaan yang rahasia," jelas Jake tanpa berbasa-basi.

Lyla mengerutkan alisnya. "Apa aku bisa menolak itu?"

Jake menggeleng. "Well ... aku rasa kau tidak sepenuhnya bisa menolak," ucapnya ragu.

"Jangan membuatku takut. Pekerjaan apa yang harus aku lakukan? Dan siapa yang menyuruhmu? Apa ini untuk kepentingan pribadi?" tanya Lyla mulai was-was.

"Ya. Aku mendapat perintah khusus dari Damian untuk membawamu menghadapnya."

"Siapa?" Lyla memasang wajah heran dengan nama yang Jake sebutkan.

"Damian Green Foster, putra bungsu Gilbert Green Foster." Jake menjelaskan dengan raut serius.

"Gilbert, pemilik perusahaan kita?" tanya Lyla.

"Sebenarnya, kita bekerja pada Damian. Secara teknis, ini adalah perusahaannya," jelasnya. "Ayahnya hanya sementara saja menjalankan perusahaan ini karena setahun yang lalu putranya mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kebutaan bagi Damian. Aku bisa memaklumi kau tak mengetahuinya, kau baru tiga bulan berada di sini, banyak hal yang belum kau ketahui."

"O ... oke, lalu apa hubungannya denganku?"

"Dia butuh jasamu Lyla," ucap Jake.

"Jasaku? Untuk? Merawatnya atau semacamnya?"

"Bukan, konyol." Jake memutar kedua bola matanya. "Ia membutuhkan jasa cenayangmu untuk suatu hal," bisik Jake.

Lyla mengerjap. Dengan susah payah ia mencoba mencerna perlahan-lahan ucapan Jake. Ia kemudian tertawa karena menurutnya sekarang Jake sedang membuat lelucon untuk mengerjainya. "Oke, itu cukup mengesankan. Aku sempat serius menanggapi leluconmu." Lyla mengusap setitik air mata pada kedua sudut matanya.

Jake memasang tampang datar, menatap Lyla lekat-lekat hingga gadis itu menghentikan sisa-sisa tawanya dan terdiam.

"Ini bukan lelucon?" Lyla membasahi bibir bawahnya dengan gugup. Menyadari ekspresi Jake yang serius Lyla dapat menyimpulkan jika pria itu tak bercanda.

Jake mengangguk. "Sayangnya ini bukan lelucon. Ini serius."

"T ... tapi kenapa aku?"

"Kau ingat nama Cool Guy? Aku yakin dalam ponselmu kau menyimpan nomor dengan nama itu." Jake tersenyum, sebelum menambahkan lagi, "Lyla, aku tahu siapa kau. Sudah dua bulan ini aku menjadi salah satu klienmu, Miss Zodiak. Itu identitasmu dalam dunia maya bukan?"

Lyla menahan napasnya. Ia begitu terkejut Jake dapat mengetahui nama yang ia gunakan untuk mengelola sosial medianya dalam pembacaan zodiak dan tarot. Ia sudah lama merahasiakan identitasnya itu. "B ... bagaimana kau?" Lyla terkesiap, menutup  mulutnya seketika.

"Aku mengetahuinya tanpa sengaja. Aku melihat beberapa pesan yang masuk pada ponselmu yang tergeletak saat mencari laporan di mejamu." Jake mencondongkan tubuhnya ke arah Lyla. "Dan sejak itu, aku mencari tahu media sosialmu, lalu mendaftarkan diri menjadi salah satu klien ramalanmu."

"A ... apa aku akan terkena masalah karena itu? Apa aku akan dipecat? Aku bersumpah aku tidak pernah menipu seorang pun!" Lyla tercekat membayangkan hal buruk yang mungkin dialaminya karena identitasnya itu. Ia tak ingin diberhentikan secara memalukan dari perusahaan tempatnya bekerja sekarang, karena Lyla benar-benar membutuhkan pekerjaan ini.

"Tidak, jangan khawatir. Justru kita berdua yang akan terkena masalah jika aku tak membawamu menghadap Damian."

"Jake!" Lyla mengerang.

"Kau tahu aku menjadi Miss Zodiac hanya karena iseng dan sekadar untuk mengisi waktuku saja. D ... dan bukan salahku jika beberapa dari mereka memberiku sedikit upah karena jasaku itu." Lyla menatap Jake dengan cemas. "Me ... mereka juga yakin dan tahu betul jika ramalan atau segala macam yang berkaitan dengan itu tidak sepenuhnya nyata. Akupun selalu menekankan itu pada mereka. Yang kulakukan hanyalah untuk bersenang-senang, itu saja!"

Jake mengangguk-angguk, "Aku tahu, tapi sayangnya bagi sebagian orang, mereka menganggap itu adalah nyata, Lyla. Mereka berpegang pada hal-hal di luar logika saat mereka tak mampu lagi berharap pada sesuatu yang realistik," jelas Jake.

"Dalam kasus ini misalnya Damian, ia kehilangan tunangannya saat kecelakaan yang menimpa mereka setahun yang lalu. Sejak ia mengalami kebutaan akibat kecelakaan itu, ia menjadi percaya dengan hal-hal yang bersifat mistis atau semacamnya, entahlah."

"Dan, kau mendukung atau memaklumi itu?" tanya Lyla penasaran.

"Aku telah bekerja dengannya selama bertahun-tahun. Aku yakin ia hanya mengalami masa berkabung yang sangat dalam, bukannya tak waras seperti anggapan banyak orang," ucap Jake. "Aku juga yakin, ia akan kembali menjadi dirinya sendiri saat ia dapat menerima kenyataan tentang kehilangan tunangannya dan juga kebutaannya. Aku tahu ia hanya sedang mengalami masa yang sangat berat."

Jake menghembuskan napasnya perlahan. "Apapun keinginan yang ia mau saat ini, aku hanya mencoba membantu memenuhinya. Semustahil atau bahkan seaneh apapun itu. Aku harap kau mau membantunya juga untuk melewati proses itu."

Lyla mendesah bimbang, "Jake, aku bahkan tak tahu apa yang bisa aku lakukan. Membacakannya tarot, atau peruntungan zodiaknya? Yang benar saja."

Jake tertawa sejenak, "Lakukan saja apa yang bisa kau lakukan, kau akan mengetahuinya saat bertemu dengan Damian nanti. Jangan khawatir, ia tak akan menerimamu begitu saja seperti orang-orang bahkan gadis-gadis sebelumnya."

"Apa maksudmu?" tanya Lyla.

"Yah, jangan kau kira baru kali ini saja aku menyodorkan cenayang, paranormal atau semacamnya pada Damian. Sudah beberapa kali aku ditugaskan untuk mencari orang-orang dengan kemampuan paranormal, supranatural lainnya, tapi ia tampaknya tidak berkenan dan menolak mereka semua."

"Benarkah? Memangnya apa yang ia inginkan sebenarnya, semoga ia juga menolakku. Oh, please bisakah kau mencari orang lain saja?" harap Lyla putus asa.

"Sayangnya tidak, sampai ia menolakmu. Aku sudah memberitahunya tentangmu. Please, Lyla tolong kau temui ia sekali saja. Pekerjaan kita yang menjadi taruhannya," pinta Jake sungguh-sungguh.

"Bantulah aku ya? Aku sendiri sebenarnya sudah cukup putus asa. Aku juga tak dapat memberitahu siapapun tentang permintaannya ini." Jake memasang tampang memelas pada Lyla. "Beruntung kau datang ke perusahaan ini, jadi aku tidak terlalu sulit untuk mencari orang lain. Dan kita lihat saja nanti, apa kau bisa memenuhi permintaannya atau tidak," lanjutnya.

"Oh Jake!" Kengerian seketika terpancar dari wajah manis Lyla.

"Jangan takut, aku akan mendampingimu."

"Harus! Dan memangnya kau siapanya? Sekretarisnya atau asistennya, sehingga ia memintamu hal yang begitu aneh!" keluh Lyla.

Jake tersenyum simpul, "Well, aku memang asistennya, Lyla. Asisten pribadi rahasianya yang memang sedang menjalankan tugas rahasia darinya, jika kau ingin tahu itu." Jake berbisik di dekat telinga Lyla.

"B ... benarkah?" Lyla mengerjap, mulutnya terbuka tak percaya.

_______*****_______

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rai Seika
Bagus kak, semangat ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status