Share

Bab 11

Dua tatapan saling mengunci. Arisha dengan kilat tak suka berbalut canggung. Dareen dengan binar mata tak terbaca.

"Silla, Sayang. Silla hanya boleh memilih salah satu. Mau sama kakak atau Daddy?" Arisha memecah hening setelah berhasil menguasai situasi.

"Silla mau ditemani Kak Sha sama Daddy."

"Nggak boleh, Sayang."

"Kenapa nggak boleh?" Wajah Silla murung.

Arisha kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan alasannya kepada Silla.

"Sayang, nanti setelah Silla besar, Silla akan paham."

"Ehem!" Dareen mendeham kikuk tanpa berani menatap langsung pada Arisha.

Permintaan Silla memantik perasaan aneh dalam hatinya. Ia sendiri tidak yakin itu perasaan apa. Yang jelas, pipinya terasa memanas.

"Tidurlah! Daddy tidak akan pergi. Da—"

"Daddy akan tidur sama Silla dan Kak Sha?" potong Silla dengan wajah berbinar cerah.

Arisha melotot pada Dareen. Tatapan tajamnya melayangkan ancaman.

Dareen mengulum senyum, perlahan mulai mengayun langkah.

Melihat aksi nekat Dareen,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status