Share

Bab 143

"K–kamu mengusir kami? Keluarga istri kamu sendiri?"

Kenyataan yang terjadi tak semanis impian Ratih. Sungguh ia tak percaya Dareen akan mengusir dirinya dan Della.

"Saya rasa apa yang saya katakan sangat jelas. Ayo!" Dareen bangkit dan mulai mengayun langkah menuju pintu.

"Ma, bagaimana ini? Masa kita balik lagi ke kampung?" rengek Della, berbisik resah di telinga Ratih.

"Sudah. Ikuti saja dulu! Rencana selanjutnya bisa kita pikirkan nanti."

Meski enggan, Ratih dan Della tak punya pilihan selain mengikuti Dareen ke hotel.

"Wah, Ma … akhirnya kita bisa merasakan tidur di hotel." Della tersenyum semringah, duduk mengempas-empaskan pantatnya pada permukaan kasur.

"Iya, tapi cuma malam ini," keluh Ratih dengan muka ditekuk masam. "Pasti anak pembawa sial itu menjelek-jelekkan kita di hadapan suaminya. Kalau tidak, mana mungkin suaminya itu mengusir kita. Argh, padahal mama sudah membayangkan hidup enak jadi nyonya besar."

Ratih menjatuhkan bobot tubuhnya ke atas kasur. "Eh, benaran empuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status