Share

Part 84

“Ma, bolehkah aku tetap memanggil Mama, meski aku dan Vian sudah berpisah?” tanya Farrin.

Wanita berambut pirang itu ragu jika permintaannya akan dituruti oleh sang mama mertua yang sebentar lagi akan menjadi mantan itu. Selama beberapa bulan kebersamaan ia dengan keluarga Avan dan Vian, kasih sayang dari seorang ibu yang didapatnya dari ibu mertua membuat Farrin terlena.

“Sampai kapan pun, Farrin tetap putri Mama,” bisik Nazilla. Ia sudah menganggap Farrin sebagai putrinya, terlepas kepada siapa wanita itu melabuhkan hatinya. Sebagai orang yang sudah mengenal Farrin sejak lama, Nazilla tahu apa yang sudah menantunya itu alami. Karena itu, ia tahu pasti perpisahan mereka memiliki imbas lain.

Pelukan mereka berakhir dan masing-masing mengusap air mata hanya dengan menggunakan tangan kosong. Tak ada pikiran untuk menggunakan tissu, atau apu tangan yang biasa dibawa di tas.

“Ma, setelah ini kami berakhir. Entah ....”

<
Rizuki

maaf, ya. lagi-lagi harus lama up karena terkendala banyak hal di duta. yuks, jangan lupa sumbang gems kalian untuk dukung cerita ini

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status