Share

part 54

“Baik-baik di sekolah, aku pergi bekerja dulu.”

Farrin mengangguk kecil saat mendapati suaminya pamit dan langsung memutar kemudi bulat itu untuk membelah jalanan. Vian sudah berpamitan dengan manis dan mengecup kening juga pipinya sebelum ia keluar dari mobil. Sebenarnya Vian meminta ciuman di bibir, tetapi Farin masih merasa belm benar-benar siap untuk itu. Jadi, Vian hanya meminta kening dan pipi saja. Katanya, untuk menambah semangat dalam bekerja.

“Ah, aku seperti remaja yang tengah kasmaran saja sekarang,” lirih Farrin sambil menatap kepergian mobil Vian yang mulai menjauhi area sekolah tempatnya mengajar. Sekolah ang mungkin dalam beberapa bulan lagi ia tinggalkan karena menurut pembicaraan mereka semalam dan tadi pagi, ia akan berhenti jika mereka akan memiliki anak. Mereka sudah melangkah lebih jauh dalam semalam, dan menunda memiliki anak sama sekali tidak ada dalam kesepakatan mereka. Hal yang awalnya ia pikir akan butuh lama untuk me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status