Share

7. Tantangan Pertama

      Kiana meninggalkan Renza seorang diri. Ia tidak bisa pergi membawa motor karena kunci berada ditangan Renza. Kiana duduk disalah satu taman setelah turun dari taxi.

Sret!

       Sepasang sepatu berhenti melangkah di depan Kiana. Anehnya, semua lampu diseluruh taman tiba-tiba saja mati. Malam itu langit sangat cerah. Kiana mendongak. Ia tidak bisa melihat wajah pria yang berdiri didepannya.

“Siapa kau?” tanya Kiana. “Pergilah kalau kau tidak memiliki urusan denganku,” imbuhnya sembari mengabaikan kehadiran pria itu.

“Mari bertarung denganku. Kalau aku kalah, aku akan memberikan apa yang kau butuhkan,” katanya.

       Kiana mengernyit. Ia sedang mengingat suara yang tidak asing ditelinganya. Suaranya mirip seperti suara Rael tapi rambut mereka berbeda. Ditambah lagi, Rael hanyalah murid yang buta.

“Aku tidak akan menghabiskan tenagaku hanya untuk meladeni berandalan sepertimu!” ujar Kiana sembari menenteng tasnya dan hendak beranjak pergi.

Tap... Tap... Tap...

       Pria yang tidak Kiana kenal, menatap punggung Kiana yang sudah menjauh beberapa saat. Mulutnya terbuka lebar bersamaan dengan suaranya yang keras mulai membuat tanah yang Kiana pijak bergetar.

“Bukankah kau ingin menghancurkan two DC Crew?” teriaknya. Two DC Crew adalah  Crew Doghmo dan Crew Cranch. Crew yang besar dibawah kendali Aliansi milik seseorang yang jenius pemegang perusahaan pertama dari HG CAE GRUP.

Deg...

       Kiana menghentikan langkahnya. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap tajam meski gelap mengelilingi penglihatannya.

“Apa yang kau inginkan?” tanya Kiana.

“Bertarunglah denganku!”

“Aku akan lakukan seperti maumu!”

       Kiana melemparkan tas yang ia bawa. Pria asing itu dan Kiana berjalan bersama dan berhenti tepat setelah jarak tinggal satu meter diantara mereka.

Buak! Buak! Buak!

       Kiana menyerangnya menggunakan sistema. Hanya dengan tangan kosong, tangan yang terlihat rapuh itu mulai mengepal dan menyerang. Awalnya, Kiana hanya mengira kalau pria asing itu hanyalah berandalan jalanan tapi melihat kemampuannya yang bisa menghindari serangan Kiana, Kiana menyadari kalau latar belakangnya bukanlah orang biasa.

Buk!

       Kiana mendapatkan pukulan diwajahnya karena ia tenggelam dalam pikiran yang membuat fokusnya menjadi terbagi. Kiana mengusap pipinya yang panas.

“Dengan kemampuanmu yang seperti ini, bagaimana bisa kau melenyapkan HG CAE GRUP? Two DC Crew saja, belum tentu bisa kau sentuh!” ujarnya, meremehkan. Ia mencibir sesuka hatinya.

“Kau meremehkanku ternyata.” Kiana menjadi semangat untuk meraih kemenangan.

Buk!

        Pria itu melayangkan tunju tapi Kiana menangkapnya. Sorot dari mata Kiana yang merah, seperti api yang menyala disaat gelap. Pria itu tersenyum setengah mencibir.

“Kau boleh memukulku sekali saat aku lengah tapi kesempatan itu tidak akan pernah ada lagi,” kata Kiana.

       Tangan pria itu masih dalam cekalan erat tangan Kiana. Kiana sedikit memutar tubuhnya dan melayangkan pukulan menggunakan sikunya.

Buak!

“Akh!” pekiknya. “Kau berhasil menipuku jadi kau menang karena sudah memukulku,” ucapnya sembari memegang hidungnya yang berdarah.

“Aku tidak bisa melihat wajahmu dengan jelas tapi aku akan mengingatmu,” kata Kiana.

       Pria itu menarik Kiana supaya membelakanginya. “Apa-apaan kau?” teriak Kiana.

“Hst!” Pria itu sangat misterius.

       Sesaat, lampu menyala kembali. Kiana berharap bisa melihat wajah pria yang membuatnya kesal tapi pria itu melarangnya untuk menoleh. “Jangan menoleh dan kau cukup mendengarkanku,” ucapnya.

       Pria itu memberikan amplop kecil ditangan Kiana yang ia cekal ke belakang. Kiana hanya bisa bertanya-tanya dalam batinnya.

“Terimalah ini. Anggap saja ini hadiah dariku karena menginjikanku memukulmu,” ucapnya.

“Apa kau sudah gila? Aku jadi bernafsu untuk mencabik-cabikmu!” kata Kiana.

“Kau akan berterimakasih setelah melihat hadiah dariku.”

        Pria itu melepaskan Kiana. Kiana mengusap pergelangan tangannya yang memerah. Saat Kiana menoleh, pria itu sudah lenyap bersama bayangannya.

“Orang sinting!” gumam Kiana.

        Kiana membuka amplop itu. Tubuhnya langsung beku. Hadiah itu bukanlah main-main. Terdapat sebuah kartu HG CAE GRUP dan juga penjepit dasi berwarna merah. Tapi sejauh ini, Kiana belum mengerti kegunaan dari kedua benda itu.

‘Apa pria tadi salah satu dari HG GRUP?’ batin Kiana.

***

     Renza belum masuk ke dalam ruangan judi yang ada di dalam SMA HG. Mereka semua masih berkerumun di depan gedung yang terlihat seperti rahasia.

“Kalau begitu, bawa taruhanmu ke gedung ini besok, dijam istirahat pertama,” kata Teo.

      Renza menaikkan sebelah alisnya. Ia terlihat seperti iblis dengan ekspresinya yang brutal. “Kau tidak takut anak-anak lain atau guru sekalipun mengetahui kalau kau membuka judi?” tanya Renza.

Hahahahaha...

       Suara tawa dari semua orang begitu menggelegar. Teo menyeringai sembari melemparkan sebuah koin ke arah kaki Renza.

‘Koin? Untuk Apa koin ini?’ batin Renza sembari mengambil koin yang ada di bawah kakinya.

“Takut? Menurutmu, gedung ini ada karena aku sendiri yang membangunnya?” kata Teo.

“Maksudmu?”

“Beberapa minggu libur bermain judi karena aku sedang menyiapkan koin baru. Apa kau berfikir kalau aku seperti tikus yang bersembunyi saat sedang bermain? Hahahaha...” ejek Teo.

“Kalau begitu, aku akan habiskan lima milyar untuk melawanmu, besok!”

“Mengejutkan sekali. Kau seorang diri akan melawanku? Kau pikir, apa statusmu?” teriak Teo.

“Status? Aku takut kau lari terkencing-kencing saat tahu statusku,” kata Renza.

“Baiklah! Persiapkan dirimu karena besok adalah hari kehancuranmu!”

       Renza adalah duplikat Delice Kaleid, sang Ayah ketika masih diusia muda. Sama persis dari segi ekspresi dan emosinya. Renza tidak kenal takut meski ia tahu kalau kecurangan pasti akan terjadi pada esok hari.

“Kerahkan semua orang hebat yang kau miliki untuk menyerangku. Jika mereka semua kalah, pastikan kau sendiri yang menyerahkan nyawamu!”

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dita Alya
jangan itu jebakan untuk kianam
goodnovel comment avatar
S Rohmah
Siapa yang menyerang kiana?dan sangat aneh,dia mmberikan amplop hanya karna dia sudah menghajar kiana,sungguh misterius.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status