Share

4. Ujian Bagi Kiano

Author: Nathanegara
last update Huling Na-update: 2022-01-19 07:18:59

Setelah beredar isu produksi serial TV yang dikerjakan Kiano di stop, beredar lagi isu baru kalau Kiano 'Eksploitasi' Cassie untuk kepentingan pribadi. 

Keberanian Kiano mempertaruhkan uang pribadinya untuk meneruskan produksinya, dianggap sebagai upaya Kiano mendongkrak Cassie, untuk kepentingan pribadinya. Mendengar isu itu, Cassie merasa di manfaatkan viralnya dia di media sosial. 

Kiano tidak membantahnya, karena niatnya memang mau menciptakan Cassie sebagai bintang, tapi tidak bermaksud memanfaatkan, dalih Kiano tetap menganggap karena Cassie memang punya bakat dan potensi. 

Sebelum latihan, Cassie menghadap Kiano di ruang kerjanya, "Maaf pak, saya ganggu bapak lagi." ujar Cassie dengan gelisah

"Ada apa Cassie? Kok kamu gelisah gitu? Kamu Ada masalah?" tanya Kiano

"Ada yang bilang, kalau bapak bela-belain saya, karena bapak mau memanfaatkan saya, apa benar pak?" Cassie balik bertanya

"Kalau di bilang memanfaatkan kamu ya memang benar, tapi bukan untuk merugikan kamu, saya manfaatkan bakat dan kemampuan kamu Cassie, ada masalah dengan itu?"

"Tapi kok di bilang kayak gitu ya pak? Saya bingung dan gak ngerti pak, maaf kalau saya salah." tanya Cassie, dia tidak berani menatap mata Kiano, dia hanya menundukkan kepala

"Cassie ... itu tanda-tanda kamu mau sukses, banyak orang yang tidak suka sama saya dan kamu, biar aja gak usah diperdulikan."

"Ya pak, mereka juga bilangnya seperti menghasut gitu pak, biar aku gak meneruskan shooting."

"Siapa mereka itu Cassie?" selidik Kiano

"Tetangga dekat rumah saya pak.." jawab Cassie dengan polosnya

Kiano yang tadinya begitu serius menanggapi isu yang diceritakan Cassie, sekarang malah tersenyum, 

"Itu tandanya tetangga kamu takut kalau kamu sukses, mereka iri dengan kamu, jangan tanggapi yang seperti itu, kalau kamu mau berhasil." jelas Kiano

Kiano menasehati Cassie, bahwa dia sudah berada di separuh jalan menuju kesuksesan, kalau mudah terganggu dengan berbagai isu, akan patah di tengah jalan. Kiano memang agak sulit berkomunikasi dengan Cassie, karena Cassie sangat polos dan lugu. 

Semakin intens pertemuan Cassie dan Kiano, semakin merebak isu negatif yang berkembang. Bagi Cassie sangatlah menguntungkan, tapi sebaliknya bagi Kiano malah dianggap merendahkan martabatnya. Kiano tidak peduli, dia tidak akan mundur setapak pun dari niatnya semula. 

"Cassie, asal kamu tahu ... saya tidak peduli kalau pun semua orang bilang saya jatuh cinta sama kamu, bagi saya soal itu adalah haknya Tuhan, saya tidak berani mendahulukannya."

Mendengar pengakuan Kiano itu, Cassie salah sangka, hatinya berbunga-bunga, karena Kiano tidak ingin menepis anggapan itu. Padahal Kiano tidak ingin membantah tuduhan itu semata takut kalau Tuhan benar-benar menjodohkannya dengan Cassie. 

Cassie salah tingkah dihadapan Kiano, karena Kiano sangat perhatian dan Mengistimewakan Cassie. 

"Nanti kalau sudah mulai shooting, Ibu kamu biar saja dirawat di rumah sakit, supaya terjaga kesehatannya." usul Kiano

"Gak usah pak, biar saja adik-adik saya yang jaga di rumah." tolak Cassie

"Kenapa? Kamu takut sama biaya rumah sakit ya? Itu urusan saya, uang kamu banyak sama saya." kilah Kiano. 

"Saya kan belum kerja sama sekali pak, gimana saya punya uang sama bapak?"

"Kontrak itu membuktikan kalau kamu sudah punya uang sama saya, gak usah kamu pikirkan, tugas kamu cuma akting yang bagus." tukas Kiano

Cassie memang tidak mengerti apa yang dimaksudkan Kiano, sehingga dia sulit menerimanya. Bagi Cassie, dengan ibunya dirawat di rumah sakit, maka akan besar biaya yang akan di keluarkan Kiano, dan itu sangat memberatkan. 

Namun bagi Kiano, hal itu harus dia lakukan, demi kelancaran produksi. Dia tidak ingin Cassie terganggu karena memikirkan keadaan ibunya di rumah. 

"Adik-adik kamu di rumah pegang ponsel gak?"

"Gak ada pak, saya belum sempat belikan pak, nanti akan saya kasih ponsel pak."

"Dalam satu, dua hari ini kamu sudah harus maksimal latihan akting dan latihan kepribadian, terutama cara bicara kamu." tegas Kiano

Setelah  selesai bicara dengan Kiano, Cassie menuju ruangan casting untuk mempraktekkan aktingnya. Cassie tidak mengetahui kalau semua aktivitasnya di ruangan casting itu di monitor Kiano dari ruangan di sebelahnya. 

Di ruangan casting manager itu disediakan sebuah TV monitor, dari situlah Kiano bisa melihat aktivitas Cassie. Di luar ekspektasi Kiano ternyata saat akting, gaya dan cara bicara Cassie berbeda sama sekali. Intonasi, artikulasinya jelas, bahkan ekspresinya sangat pas. 

Kiano semakin yakin kalau usahanya akan berhasil. Cassie memberikan sesuatu melebihi ekspektasinya, dia terkagum-kagum dengan optimalisasi akting Cassie.

 Dia ingin memberikan pujian pada Cassie, dia keluar dari ruangan casting manager, masuk ke ruang casting sambil memberikan applause pada Cassie, 

"Luar biasa kamu Cassie ... tidak sia-sia kamu kursus akting dan kepribadian." puji Kiano sambil memberikan selamat pada Cassie

Cassie tidak menyangka kalau Kiano menyaksikan aktingnya, karena dia tidak melihat keberadaan Kiano disekitarnya. 

"Sampai kaget saya pak, saya gak tahu kalau bapak menyaksikan, maaf ya pak kalau akting saya masih seadanya." ucap Cassie dengan rendah hati. 

Perhatian Kiano terhadap Cassie tersebut, menimbulkan berbagai persepsi dari orang-orang yang ada di kantor, juga bagi crew produksi. Kiano dianggap menaruh perhatian khusus kepada Cassie, dan perhatian itu dianggap sebagai sebuah keanehan. 

Seorang Kiano seharusnya bisa mendapatkan wanita yang lebih dari Cassie, yang cuma penjual kue, dan seorang figuran. Kiano harusnya bisa mendapatkan artis terkenal, dan lebih cantik dari Cassie. Namun Kiano tidak ingin menanggapi isu seperti itu, bagi Kiano dia hanya ingin konsisten dengan niat awalnya. 

Meskipun isu tersebut terus merebak, Kiano tidak mengurangi sedikit pun perhatiannya pada Cassie. Dia menaruh harapan yang sangat besar pada Cassie, dan Cassie tidak pernah menganggap dirinya spesial, dia tetap rendah hati, dan hormat pada Kiano. 

Di depan orang-orang yang ada di ruangan casting, Kiano katakan pada Cassie, "Kalau Tuhan takdirkan kamu jadi 'Bintang Besar' nanti, tetaplah sikap kamu seperti sekarang ini Cassie, jangan ada yang berubah." pinta Kiano

"In Sha Allah pak, tegur saya pak kalau ada yang berubah, saya bukanlah siapa-siapa pak.." pesan Cassie

"Jaga hubungan baik dengan semua orang, Cassie ... supaya kamu disayang dan disukai semua orang di lapangan."

"Terima kasih pak sudah diingatkan, saya akan jaga nama baik bapak, yang sudah membantu saya." ucap Cassie 

Kiano sengaja memperlihatkan sikap dan perhatiannya terhadap Cassie, di depan orang banyak, dia ingin orang-orang itu punya pandangan sendiri terhadap semua itu. Kiano memperlihatkan sesuatu yang apa adanya, tanpa ada tujuan apa-apa terhadap Cassie. 

Dia memposisikan dirinya sebagai produser terhadap Artisnya, bukan sikap seorang produser terhadap kekasihnya. Dari cara bicara, mau pun sikap, semua ditunjukkan Kiano apa adanya, tidak dilebih-lebihkan. Dia tidak peduli kalau orang salah menilai terhadap semua itu.

Bersambung

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Muslihat Cinta Sang Produser   97. Ending

    Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga

  • Muslihat Cinta Sang Produser   96. Kiriman Video

    Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar

  • Muslihat Cinta Sang Produser   95. Menikmati Keintiman

    Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   94. Api dalam Sekam

    Hubungan antara Jovanca dengan Cassie dan Kiano seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat baik-baik saja, namun secara diam-diam Jovanca tetaplah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rencana pernikahan Cassie dan Kiano. Sehari-hari di lokasi antara Jovanca dan Cassie terlihat harmonis, tidak ada yang tahu kalau Jovanca tidak saja antgonis dalam perannya di sinetron. Saat tibanya waktu sholat Jovanca pun sholat bersama Cassie. Sehingga tabiat jahatnya Jovanca tidak akan ada yang menduganya. Wajahnya cantik dan ayu, tutur katanya juga lembut layaknya orang baik-baik, tapi di balik itu semua Jovanca tidak segan untuk menggunting dalam lipatan. Karakter aslinya Jovanca perlahan-lahan mulai kelihatan di mata Cassie, sejak dia terlalu kepo dengan hubungan Cassie dan Kiano. Cassie menegur Jovanca yang mulai terlalu jauh mencampuri hubungannya dengan Kiano. Dia mengkoreksi dandanan Cassie yang di matanya terlalu biasa. “Cassie.. Kiano pernah protes gak dengan pe

  • Muslihat Cinta Sang Produser   93. Sebuah Siasat

    Di kantor, Kiano sedang berbicara dengan Regina untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda.“Kamu serius gak tahu apa yang direncanakan Regina? Masak sih kamu sepolos itu Kiano?” Tanya Regina membuka pertanyaan. Kiano berpikir keras mendengar pertanyaan Regina. Dia mencoba mengingat kembali peristiwa saat ketemu Jovanca.“Aku sih gak berpikir negatif pada Jovanca, Gin.. karena pertemuan itu tidak disengaja.” Jawab Kiano“Pertemuannya memang kebetulan Kiano, tapi masak iya tiba-tiba ketemu kamu Jovanca sakit? Logis gak menurut kamu?”Kiano sebetulnya tahu kalau Jovanca hanya pura-pura sakit, karena pada kenyataannya setelah sampai di apartemen dia sehat – sehat saja. Dan Kiano sangat sadar kalau Jovanca sudah masuk perangkap Jovanca, hanya saja dia tidak mungkin mengakui itu pada Regina.“Aku sih sebetulnya tahu kalau Jovanca pura-pura sakit Gin, yang aku gak tahu itu apa motifnya melakukan semua itu?” Tanya Kiano“Ya apalagi kalau bukan sen

  • Muslihat Cinta Sang Produser   92. Berubah Pikiran

    Mendengar ucapan Mama Kiano seketika Cassie tersadar dengan posisi Kiano dihadapan Mamanya. Cassie mengenang kebaikan Kiano dan keseriusan Kiano untuk menikahinya. Bagaimana Kiano menahan hasrat untuk tidak menodai kesucian Cassie, yang sudah tidak mampu menahan hasratnya.Sementara Cassie juga berpikir bahwa, kesalahan yang dilakukan Kiano bukanlah kehendaknya. Dan bukanlah sebuah kesalahan yang patal. Terlalu naif kalau Cassie terus menerus menolak menikah dengan Kiano hanya karena itu. Cassie juga berpikir, belum tentu dia menemukan lelaki yang lebih baik dari Kiano.Cassie berdiri dari duduknya, dihampirinya Mama Kiano dan dipeluknya sambil menumpahkan airmatanya,“Cassie sangat bahagia bisa menjadi bagian hidup Mama.. Cassie sangat mencintai Kiano dan Mama.” Ujar Cassie sambil berurai airmata.Mama Kiano pun tidak mampu menahan keharuannya. Meskipun masih dengan penuh tanda tanya dia membalas pelukan Cassie,&ld

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status