Home / Romansa / Muslihat Cinta Sang Produser / 5. Screen Test untuk Cassie

Share

5. Screen Test untuk Cassie

Author: Nathanegara
last update Huling Na-update: 2022-01-19 07:19:09

Dua minggu sebelum pelaksaanaan shooting pertama secara marathon, dilakukan screen test antara Cassie dengan pemain lainnya. Hal seperti ini sebetulnya tidak lazim, tapi karena Kiano ingin hasil yang maksimal untuk produksi kali ini, dia mengharuskan untuk dilakukannya screen test.

Screen test ini di lakukan di ruang casting, yang memang ditata layaknya setting lokasi. Beberapa scene penting yang ada di skenario dijadikan materi untuk screen test. Pada saat screen test dilakukan, seluruh adegan di 'direct' oleh sutradara, juga ada asisten sutradara.

Sementara Kiano tetap menyaksikan dari ruang casting manager, dan semua adegan di rekam oleh kamera, sehingga bisa di shooting ulang kalau ada kesalahan. Tidak ada tanda-tanda kalau Cassie demam kamera, atau terganggu dengan adanya kamera dan sorot lampu, dan sutradara pun bisa melihat kemampuan akting Cassie. 

Dalam ruang casting itu, di depan sutradara ada TV monitor, dan perangkat sound recording. Seluruh pemain yang ada di minta standby oleh sutradara, sebelum sutradara kasih aba-aba.

"Camera!!" Teriak sutradara. "Rolling!!" Teriak sound recording, "Action!!" dan pemain pun mulai beraksi. Semua tim kerja standby di set lokasi, sampai menunggu aba-aba 'cut' dari sutradara.

"Cut!!" Teriak sutradara, semua pemain bisa rehat sejenak, sampai ada petunjuk dari sutradara.

Pada moment ini, mereka mengerubungi TV monitor untuk melihat hasil shooting, namun Cassie tidak ingin melihat hasil shooting,

"Cassie!!" Panggil sutradara. "Ya mas .. ada apa?" aahut Cassie menghampiri sutradara

"Kamu lihat replay hasil shooting ini, buat evaluasi kamu sendiri." pinta sutradara

Cassie pun akhirnya mau melihat, dia tidak menyangka setelah melihat hasil shooting, karena yang tampil dalam adegan itu bukanlah seperti dirinya.

"Kok beda sekali ya mas dengan aslinya, saya gak nyangka kalau itu saya mas.." ujar Cassie

"Itu artinya kamu bisa tampil secara maksimal, dan itu bukan hanya untuk Cassie ya, yang lain juga harus bisa tampil maksimal." pinta sutradara

Scene demi scene di eksekusi layaknya shooting benaran, meskipun itu baru merupakan screen test, tapi Kiano menginginkan semua tampil seolah-olah sedang shooting benaran.

Alhasil beberapa scene hasil shooting hari itu, diminta kiano untuk langsung di edit, dan dijadikan clip adegan. Hasilnya di luar dugaan, karena proses editingnya pun sangat maksimal, sehingga hasil gambar yang ditampilkan layaknya sebuah promo serial TV baru. 

Hasil screen test pada hari itu di putar di ruang preview, semua pemain dan crew yang terlibat ikut menyaksikan.

Sampai selesai preview hasil screen test itu di tonton oleh Kiano, lampu dalam ruang preview tetap mati selama penayangannya. Itu sebagai pertanda hasil screen test tersebut di terima Kiano. 

Selesai penayangannya barulah lampu ruang preview dinyalakan. Kiano berdiri, dan memberi applause, "Dari melihat hasil screen test ini saya puas, dan saya semakin yakin kalau produksi ini layak di teruskan." ucap Kiano sambil berdiri di depan yang hadir di Mini Studio. 

Semua yang ada di dalam ruangan preview tepuk tangan, menyambut dengan gembira ucapan Kiano.

"Kita patut kasih apresiasinya pada Cassie, karena pada debut awalnya, dia sudah memperlihatkan keseriusannya." lanjut Kiano. Semua kembali tepuk tangan memberikan apresiasi untuk Cassie

Cassie yang duduk di bangku terdepan, seakan-akan tidak sanggup untuk berkata-kata, dia hanya terharu dengan semua situasi itu. Dia mengucapkan terima kasih pada Kiano yang sudah membimbing dia.

"Kita akan lanjutkan screen test besok pagi, dengan scene-scene penting lainnya. Hasil preview hari ini langsung saya kirim ke stasiun TV, agar bisa dijadikan untuk materi promo." ujar Kiano.

Semua yang ada di ruangan itu, kaget dengan pernyataan Kiano, karena hasil screen test di jadikan untuk  materi promosi. Begitulah gemblingnya Kiano, dan stasiun TV selalu mendukung apa yang di inginkan Kiano.

Dua jam setelah di kirim ke stasiun TV, promosi serial TV itu pun langsung muncul di TV, sekaligus memperkenalkan Cassie Cassandra sebagai bintang baru. Di luar dugaan Kiano, pihak stasiun TV sangat antusias menunggu hasil keseluruhan episode perdananya.

Kebetulan semua pemain dan crew masih berkumpul di ruangan casting, Kiano meminta waktu untuk mendengarkan kabar baik dari stasiun TV,

"Teman-teman semua, saya mau menyampaikan kabar baik dari stasiun TV, hasil screen test hari ini Alhamdulillah disambut baik oleh stasiun TV, diminta segera episode satunya." ucap Kiano.

Semua menyambut baik kabar yang disampaikan Kiano, semua optimis tidak ada lagi yang ragu dengan rencana shooting minggu depan. Kiano menanyakan kesanggupan menjawab tantangan stasiun TV, apakah mungkin bisa dilakasanakan satu hari shooting dengan satu episode.

Semua pemain dan crew produksi menyanggupi, karena untuk menghadapi persaingan memang diharuskan seperti itu. Kiano menganggap semua itu sebagai sebuah anugerah dari Allah, berkat kerja keras dan doa semuanya, sehingga Allah meridhoi semua kerja keras awak produksi.

Shooting yang awalnya di rencanakan dua minggu lagi, akhirnya dimajukan satu minggu lebih cepat dari perkiraan. Kiano mengajak produser pelaksana dan unit produksi untuk meeting produksi, semua artis yang terlihat shooting diminta untuk mempersiapkan mental.

Dalam meeting produksi itu Kiano meminta kesiapan tim produksi,

"Pak Adhinata, gimana dengan tantangan stasiun TV? Berani menerima tantangan tersebut?" tanya Kiano

"Berani pak, gak ada masalah dengan hal itu, karena tiga tayangan kita sekarang ini, semua dikerjakan satu episode dalam satu hari." jawab Adhinatha

"Gimana menurut yang lainnya? Ada masalah gak kalau kita mulai shooting minggu depan?"

"Gak ada masalah pak, semua sudah terbiasa dengan kondisi itu, hasil screen test aja bisa lolos untuk promo." jawab sutradara dengan sangat optimis.

"Saya mau minta pendapatnya tentang akting Cassie, tapi saya minta jawab dengan jujur, bagus bilang bagus, kalau jelek bilang jelek." pinta Kiano

Casting director yang menjawab, "Diluar ekspektasi saya pak, dia sangat berbeda saat bicara dalam keseharian, dengan saat dia akting, artikulasinya bagus, ekspresinya juga dapat."

"Aktingnya sangat meyakinkan pak, dan natural, ekspreainya bagus dalam setiap scene." jawab Make up artis

"Ada lagi yang mau kasih komentar?" tanya Kiano

"Udah gak ada yang bisa di komentari pak ... perfect!!" ucap costume designer

Kiano menutup meeting produksi, dia minta besok hasil harus lebih baik lagi, karena hasil screen test itu akan digunakan untuk materi promo, sebelum materi promo sesungguhnya disiapkan. Promo tersebut lebih kepada memperkenalkan para bintang baru.

Ternyata animo pemasang iklan pun sudah cukup banyak, sehingga pihak stasiun dengan senang hati, meminta agar serial TV tersebut segera di produksi. Kiano menganggap semua itu sebagai anugerah Tuhan yang perlu di syukuri.

Bersambung

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Muslihat Cinta Sang Produser   97. Ending

    Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga

  • Muslihat Cinta Sang Produser   96. Kiriman Video

    Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar

  • Muslihat Cinta Sang Produser   95. Menikmati Keintiman

    Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   94. Api dalam Sekam

    Hubungan antara Jovanca dengan Cassie dan Kiano seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat baik-baik saja, namun secara diam-diam Jovanca tetaplah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rencana pernikahan Cassie dan Kiano. Sehari-hari di lokasi antara Jovanca dan Cassie terlihat harmonis, tidak ada yang tahu kalau Jovanca tidak saja antgonis dalam perannya di sinetron. Saat tibanya waktu sholat Jovanca pun sholat bersama Cassie. Sehingga tabiat jahatnya Jovanca tidak akan ada yang menduganya. Wajahnya cantik dan ayu, tutur katanya juga lembut layaknya orang baik-baik, tapi di balik itu semua Jovanca tidak segan untuk menggunting dalam lipatan. Karakter aslinya Jovanca perlahan-lahan mulai kelihatan di mata Cassie, sejak dia terlalu kepo dengan hubungan Cassie dan Kiano. Cassie menegur Jovanca yang mulai terlalu jauh mencampuri hubungannya dengan Kiano. Dia mengkoreksi dandanan Cassie yang di matanya terlalu biasa. “Cassie.. Kiano pernah protes gak dengan pe

  • Muslihat Cinta Sang Produser   93. Sebuah Siasat

    Di kantor, Kiano sedang berbicara dengan Regina untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda.“Kamu serius gak tahu apa yang direncanakan Regina? Masak sih kamu sepolos itu Kiano?” Tanya Regina membuka pertanyaan. Kiano berpikir keras mendengar pertanyaan Regina. Dia mencoba mengingat kembali peristiwa saat ketemu Jovanca.“Aku sih gak berpikir negatif pada Jovanca, Gin.. karena pertemuan itu tidak disengaja.” Jawab Kiano“Pertemuannya memang kebetulan Kiano, tapi masak iya tiba-tiba ketemu kamu Jovanca sakit? Logis gak menurut kamu?”Kiano sebetulnya tahu kalau Jovanca hanya pura-pura sakit, karena pada kenyataannya setelah sampai di apartemen dia sehat – sehat saja. Dan Kiano sangat sadar kalau Jovanca sudah masuk perangkap Jovanca, hanya saja dia tidak mungkin mengakui itu pada Regina.“Aku sih sebetulnya tahu kalau Jovanca pura-pura sakit Gin, yang aku gak tahu itu apa motifnya melakukan semua itu?” Tanya Kiano“Ya apalagi kalau bukan sen

  • Muslihat Cinta Sang Produser   92. Berubah Pikiran

    Mendengar ucapan Mama Kiano seketika Cassie tersadar dengan posisi Kiano dihadapan Mamanya. Cassie mengenang kebaikan Kiano dan keseriusan Kiano untuk menikahinya. Bagaimana Kiano menahan hasrat untuk tidak menodai kesucian Cassie, yang sudah tidak mampu menahan hasratnya.Sementara Cassie juga berpikir bahwa, kesalahan yang dilakukan Kiano bukanlah kehendaknya. Dan bukanlah sebuah kesalahan yang patal. Terlalu naif kalau Cassie terus menerus menolak menikah dengan Kiano hanya karena itu. Cassie juga berpikir, belum tentu dia menemukan lelaki yang lebih baik dari Kiano.Cassie berdiri dari duduknya, dihampirinya Mama Kiano dan dipeluknya sambil menumpahkan airmatanya,“Cassie sangat bahagia bisa menjadi bagian hidup Mama.. Cassie sangat mencintai Kiano dan Mama.” Ujar Cassie sambil berurai airmata.Mama Kiano pun tidak mampu menahan keharuannya. Meskipun masih dengan penuh tanda tanya dia membalas pelukan Cassie,&ld

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status