Share

Janji Sehidup Semati

"Tidak mungkin! Aku tidak percaya jika kau dulu seorang perampok. Kau pasti bercanda, Aji," ucap Ratih. 

Aji tersenyum menatap Ratih. Dia bisa melihat rasa tidak percaya dari wajah tiga orang di dekatnya itu. 

"Aku tidak memaksamu untuk percaya kepadaku, Ratih. Yang aku katakan baru saja adalah sebuah kenyataan buruk yang sengaja memang ingin aku pendam selamanya." 

Aji kemudian mengalihkan pandangannya kepada Rangga. "Dan mengenai pertanyaanmu, Rangga ... aku adalah perencana dalam setiap aksi perampokan yang dilakukan kelompokku. Jadi dari pengalaman demi pengalaman yang aku alami selama menjadi perampok, itulah yang aku terapkan sekarang ini. Mungkin kalian masih ingat ketika aku bisa membaca jebakan yang sudah disiapkan kelompok Bargowo ketika kita melintas di hutan, itu karena jebakan yang dipakai sangat sederhana dan sudah umum digunakan para perampok." 

Bargowo tersenyum kecut mendengar Aji menyebut namanya. 

"Terus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status