Share

Pulang Arisan

Author: anyelir imut
last update Huling Na-update: 2022-06-03 12:15:30

Tiara dan ibunya sebelum acara arisan selesai sudah pamit pulang kepada Bu Rina dan ibu ibu arisan yang lain dengan alasan Nayla sendirian di rumah tidak ada yang menjaga. Raka juga kan belum pulang karena katanya sedang lembur di kantor. Alasan itu memang benar tapi juga ada alasan lainnya yang lebih penting yaitu ibunya mengetahui dengan pasti anaknya sangat ketakutan karena ternyata Andra juga ada di sana. Untung Bu Rina dan ibu ibu arisan lainnya itu bisa mengerti dan tidak curiga kenapa mereka berdua buru-buru pulang.

Tiara segera masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya telungkup di tempat tidurnya. Dia menangis sejadi-jadinya malam ini. Kenapa Andra selalu muncul di mana saja dia berada?

Ibunya pun terlihat sedih melihat putrinya itu, dia masuk ke kamar Tiara dan duduk di tepi kasur.

"Nak, sudah kamu jangan nangis terus. Mama kan jadi ikut sedih, Nak," bujuk sang ibu sambil mengusap-usap punggung Tiara agar tenang.

"Kenapa dia selalu muncul di mana aja ada aku, Ma? Apa dia nggak tau kalau aku ini takut liat dia? Dia maunya apa?" Tiara masih saja terisak.

"Kamu jangan takut, Nak. Dia nggak akan berani macem-macem sama kamu. Kan ada Raka yang jagain kamu sama Nayla."

"Iya, Ma. Tapi Mama kan tau juga kalau orang itu bisa nekat. Aku nggak mau liat dia lagi, Ma. Udah cukup."

Ibunya hanya terdiam karena dia memang tahu betul bagaimana sifat Andra terutama jika pria itu sedang dikuasai amarahnya bisa menjadi sangat menakutkan.

"Aku benci sama dia, Ma!"

"Udah, Nak. Mama minta sama kamu jangan teriak gitu nanti Nayla bangun jadinya kan takut nanti," bujuk ibunya.

Tiara pun bangun kemudian memeluk ibunya erat sambil terisak.

"Mama, pokoknya kalau pas dia ke sini tolong jangan biarin dia masuk ke rumah kita ini ya, Ma? Aku takutnya dia macem-macem sama anak aku pas aku lagi kerja."

"Iya, Nak. Mama bakalan jagain Nayla di sini tenang aja. Lagian dia nggak bakalan macem-macem sama anak kamu."

"Kenapa Mama bisa bilang gitu?" tanya Tiara yang melepaskan pelukannya untuk menatap ibunya dengan tatapan ingin tahu.

Ibunya menghela napas. "Dia kan pasti ngiranya kalau Nayla itu adalah anaknya jadi mana mungkin dia berani macem-macem sama anaknya sendiri kan?"

"Tapi Nayla bukan anaknya Andra," sahut Tiara sambil menunduk. Tatapan matanya dingin.

"Ya sudah, ini kan sudah malam jadi kamu istirahat ya, Nak! Mama juga mau istirahat."

"Iya, Ma." Tiara mengangguk.

"Mama tinggal ya? Udah jangan sedih dan takut lagi!" pinta ibunya sambil mengusap bahu Tiara dengan sayang.

Tiara mengangguk lemah sambil menyibakkan rambutnya ke belakang.

Ibunya pun keluar dari kamar putrinya itu sambil menghela napas. Berarti benar dugaannya kalau Andra yang datang ke rumah mereka dan membuat Tiara menutup pintu rumah dengan keras itu. Dia jadi heran sebenarnya Andra itu mau apa lagi sampai menyusul mereka ke kota ini.

Sementara itu Andra sedang merokok di balkon rumah Damar. Melihat Tiara malam ini membuat hatinya pilu. Jelas sekali wanita itu selalu melihatnya seperti dia adalah monster. Dia menghela napas.

"Gua harus lebih keras lagi minta maafnya ke Tiara, gua nggak mau kehilangan dia lagi dalam hidup gua."

Damar datang menghampiri temannya itu dan berdiri di sebelahnya bersandar pada besi pagar.

"Lu nginep di rumah gua kan?" tanya Damar.

"Ogah lah, elu berisik kalau tidur!"

Damar berdecak. "Enak aja lu! Kagak lah."

"Pakai kagak ngaku lagi lu."

"Emang iye kok. Gua kalau tidur anteng kagak kayak elu yang berisik, ngigo mulu lu!"

Andra terkejut. "Kagak lah, ngarang aja lu!"

"Iye, lu ngigo orang gua pernah denger kok. Jelas banget malah, lu ngigo manggil-manggil nama Tiara, Tiara yang mana sih?" tanya Damar yang menatap penasaran ke arah temannya itu.

Andra yang mendengarnya jadi gelagapan.

"Oh gua ngerti nih, jangan-jangan Tiara itu Kak Tiara Mamanya Nayla itu ya? Parah lu, lu ngimpiin bini orang ya lu? Ckckckck..." Damar menatap ngeri ke arah temannya itu. Tidak menyangka temannya menyukai wanita yang sudah bersuami dan punya anak.

"Kagak lah, ngarang aja lu," bantah Andra yang salah tingkah itu. Untung Damar sedang tidak melihat ke arahnya lagi jadi tidak curiga.

"Ngarang gimana? Orang gua punya kuping, gua bisa denger lah pas lu lagi ngigo."

"Gua tuh kalau tidur anteng, mana mungkin sampai ngigo segala."

"Halah boong aja lu! Nih kuping gua denger sendiri lu manggil-manggil nama Tiara Tiara gitu! Eh lu ngimpi apaan? Jangan-jangan lu ngimpi jorok iya kan? Ngaku lu!" Damar bergidik ngeri. Tidak menyangka sohibnya itu ternyata bisa berpikiran mesum seperti itu.

"Udah lah gua dah ngantuk," sahut Andra yang kemudian berlalu pergi.

Damar pun semakin menjahilinya. "Wah, jadi bener lu ngimpiin jorok sama Kak Tiara yang itu? Parah lu! Bini orang itu, Bro!" ucap Damar yang berjalan mengikuti temannya itu ke kamarnya.

"Seandainya kalau iya gua beneran ngigo kayak yang elu bilang itu, itu juga pastinya bukan Kak Tiara yang itu lah. Gila aja lu gua berani ngimpiin bini orang!"

"Bisa aja kan?" sahut Damar yang ikut berbaring di kasurnya di sebelah Andra yang berbaring telentang menggunakan lengannya sebagai bantal itu.

"Bukan lah, lagian nama Tiara kan banyak."

"Ngeles aja lu!"

"Lu yang nuduh gua sembarangan."

"Udah lah gua mau tidur, udah ngantuk banget nih."

"Sono," sahut Andra. Dia diam-diam tersenyum tipis. Dia memang sering memimpikan Tiara dalam tidurnya.

"Awas lu kalau ngigo lagi!"

Andra diam saja, mulai memejamkan matanya. Dia berharap semoga malam ini Tiara hadir dalam mimpinya lagi karena hanya dalam mimpinya wanita itu tidak kabur jika melihatnya dan malah mereka berdua bisa mengobrol akrab seperti dulu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Mutiara Yang Ternoda   Toko Kue

    Hari ini Tiara datang ke toko kue tempat dia bisnis dengan Dina. Tokonya terlihat ramai karena memang rasa kuenya enak dan juga pelayanannya yang sangat ramah. Tiara dan Dina pandai sekali mencari karyawan yang baik dan juga ramah."Kuenya enak banget loh ini teksturnya juga lembut," kata pelanggan ibu ibu elegan."Terima kasih, Ibu. Datang kembali ya," ucap Tiara dengan ramah."Tentu. Saya pasti akan datang lagi ke sini malah udah bakalan jadi langganan," kata ibu itu sambil tersenyum.Tiara merasa senang mendengarnya, dia kembali mengucapkan terima kasih pada pembeli di tokonya tersebut.Tak lama Andra datang bersama Nayla yang dia gendong. Hari ini dia libur kerja jadi dia pergi ke tokonya Tiara untuk melihat keadaan toko kue itu.Tiara lebih dulu salim pada Andra lalu mencium pipinya Nayla dengan gemas."Kamu hebat ya udah bisa bisnis kue kaya gini mana rame lagi," kata Andra yang memuji Tiara."Alhamdulillah, ini kan juga karena izin dari suami juga," jawab Tiara sambil sesekali

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Menyuruh Pacarnya Menginap Di rumahnya

    Bu Mirna masih saja kesal dan kecewa dengan sikap Karin pada Tiara. Karin padahal dulunya sebelum menikah tapi dia selalu menyuruh pacarnya menginap di rumahnya sampai dia hamil itu kan namanya munafik.Meski Tiara sudah memberitahu ibunya untuk tak usah menghiraukan Karin namun tetap saja ibunya merasa marah dan tak terima putrinya dituduh yang tidak benar.~~Tiara hari ini bertemu lagi dengan Dina namun kali ini mereka bukan healing tapi untuk membicarakan bisnis bersama. Dina berencana ingin mengajak Tiara bekerja sama dalam bisnis kue yang sekarang ramai.Tentu saja Tiara sangat amat setuju karena dia tak ingin hanya mengandalkan uang dari Andra lagipula dia tadi sudah minta izin pada Andra dan suaminya itu setuju dan mendukungnya.Barulah setelah membicarakan tentang bisnis Tiara pulang untuk menjaga Nayla, dia berfoto dengan putrinya yang cantik dan sungguh menggemaskan itu dan kemudian mempostingnya di akun medsosnya.Karin kini tiba di rumah Tiara lalu dia menelepon Tiara memi

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Itu Sepupu Angkat

    Karin kaget mendengar amarah Bu Mirna. "Saya heran sama kamu Karin kenapa kamu itu dari dulu selalu saja benci dengan anak saya Tiara. Dari dulu kamu begitu dari kamu masih kecil!""Udahlah, Ma kita pulang aja yuk. Ngapain ladenin omongannya Karin," ajak Tiara. Dia jengah sekali dengan sepupu angkatnya tersebut. Iya, Karin itu memang sepupu angkatnya Tiara karena tantenya Tiara dulu mengambil Karin di rumah sakit saat masih bayi.Bu Mirna setuju dan merekapun pergi meninggalkan Karin yang terdiam."Awas ya kalian berdua!" ancam Karin sambil mengepalkan tangannya kesal.~ ~Hari ini Bianca mengajak Andra untuk bertemu di kafe membahas bisnis. Saat dia akan menyeberang jalan tiba-tiba dari arah lain ada mobil yang melaju kencang ke arahnya membuatnya berteriak kaget. Tiara yang melihatnya langsung menarik tangan Bianca dan mereka berdua jatuh di rerumputan.Bianca yang ketakutan masih berusaha mengatur napasnya. Dia menoleh dan terkejut ternyata orang yang telah menyelamatkan dia adalah

  • Mutiara Yang Ternoda   Sifat Jelek Karin

    Tiara merenung sejenak dan juga sekaligus dia ingin menghilangkan curiganya. Dia tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju Andra."Telfon dari siapa, Mas?" tanya Tiara.Andra menoleh karena terkejut. "Ini dari Bianca," jawabnya jujur."Oh gitu?" Tiara bersilang dada.Andra tersenyum melihat raut wajah Tiara yang cemburu itu. "Udah dulu ya, Bi," ucapnya lalu dia matikan sambungan telepon karena tak ingin membuat istrinya itu marah padanya."Lanjutin aja nggak apa-apa kok," kata Tiara sambil duduk di sofa."Nggak lah kan udahan bahas bisnisnya," balas Andra. Dia lalu duduk di sebelah Tiara."Seriusan?""Iya. Kenapa ke sini?" tanya Andra."Kok kamu nanyanya gitu sih? Kenapa? Kamu nggak suka ya kalau aku ke sini buat ketemu sama kamu?"Andra menghela napas, salah lagi dia. "Iya maaf sayang tapi maksudku bukan gitu kok. Iya aku juga kangen sama kamu," katanya sambil memeluk Tiara agar istrinya itu tak semakin merajuk. Dan dia berhasil karena Tiara sekarang tersenyum."Bohong kamu.""Ngga

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Di Kafe

    "Dari Mas Raka," jawab Tiara sambil menunduk. Dia ingin terus saja pada Andra karena dia tak ingin pernikahan mereka ada kebohongan yang takutnya malah akan membuat hubungan bermasalah. Betul kan? Lebih baik kan jujur saja toh juga dia tak akan mengangkat telepon dari Raka kok.Andra menghela napas. "Ya udah kalau gitu aku mandi dulu ya," balasnya lega. Tuh kan buktinya dia jadi berpikiran positif. Diapun beranjak pergi setelah pamitan pada Nayla.Tiara hanya mengangguk sambil membuang napas kesal setelah suaminya itu pergi. Kenapa sih Raka terus saja menganggunya? Apa sih maunya dia?Ponselnya kembali berdering dan karena kesal dia langsung matikan lagi. Nayla sampai bingung melihat ke arahnya.Tiara hari ini pergi ke Mall sendirian karena dia tak ingin Nayla kelelahan jika ikut, dia saat ini berada di kafe minum kopi. Ya, masih sendirian dia, coba saja jika hari ini hari libur pasti dia akan mengajak Dina pergi dengannya. Mendadak dia jadi rindu saat dirinya masih bekerja di Mall."

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Mengintai

    Sudah pagi waktunya Tiara mengantar Andra kerja sampai luar rumah mereka. Setelah dia salim dan dia mendapat ciuman di keningnya dari suaminya diapun tersenyum. Melambai saat Andra masuk ke mobil dan pergi meniggalkan area rumah.Tiara masih pergi di sana, tanpa dia ketahui ternyata ada Karin yang mengintip dari kejauhan dengan tatapan irinya yang terlihat jelas."Lah aku nggak nyangka ternyata rumahnya si Tiara bagus banget gini mahal banget udah pasti sih ini." Karin berucap sambil mengamati rumah mewah Tiara."Hebat juga dia kira-kira dia nikahnya sama siapa sih? Kayanya nggak mungkin deh kalau dia nikah sama si Andra itu secara kan mereka berdua udah nggak ketemu lagi pastinya. Ya emang sih Andra anak orang kaya tapi kan nggak mungkin kalau sekaya itu sampai rumahnya kaya istana gitu."Karin tetap di sana sambil memotret rumah tersebut.Di KantorSinta masuk ke ruangan Andra dan tersenyum melihat anaknya itu sedang mengobrol dengan sekretarisnya. "Budah boleh masuk?" tanya Sinta

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status