Share

18. Kesempatan Kedua

"Hei!" Sebuah tangan memegang tangan Carissa dengan kuat, ia menoleh kemudian terkejut.

"Kamu—" Carissa terpleset, setengah badannya sudah berada di tengah-tengah. Sebentar lagi dia akan terjatuh jika lelaki itu tidak memegangi tangannya.

"Lepaskan." Mata Carissa menatap nanar, kenapa harus ada Arka di sana?

"Kamu mau bunuh diri, hah?!" teriak Rossa ia muncul dari balik mobil dengan wajah yang marah.

"Siapa suruh kamu boleh bunuh diri! Kamu mau bikin malu keluargaku!"

Carissa tersenyum miris, sangat mudah baginya mengatakan hal seperti itu padanya. Tetapi apakah dia sanggup mengucapkan hal yang sama jika dia berada di posisinya.

"Bantuin dong, jangan ngomel-ngomel terus," ucap Arka. Dia tampaknya tak sanggup mengangkat Carissa sendirian hingga meminta Rossa untuk menolongnya.

Entah dari mana mereka muncul, tapi kedua orang itu sama sekali tak diharapkan oleh Carissa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status