Share

39. Hilang

Auriga melirik arloji, sudah lima menit berlalu sejak kepergian Lavina. Kemudian Auriga menatap putrinya yang tengah meringis kesakitan dan darah masih terus menetes dari dagu. Auriga merasa khawatir dan panik, tapi tampak tenang di permukaan.

“Apa sebaiknya kita bawa Aurora ke rumah sakit saja? Aku khawatir dagunya sobek atau perlu penanganan dokter,” usul Yoana.

Auriga diam sesaat. Kemudian bertanya kepada Young Soo, “Seberapa jauh rumah sakit dari sini?”

Saat Young Soo menjawab bahwa rumah sakit letaknya tidak jauh dari tempat ini, Auriga kembali berkata, “Kalau begitu saya akan bawa Aurora ke rumah sakit sekarang.”

“Ide bagus. Aku juga khawatir dia kenapa-napa.” Young Soo mengangguk. “Tapi apa kita menunggu Lavina dulu?”

Auriga kembali melirik arloji. Lalu mengembuskan napas berat. “Bisa kamu saja yang menunggu dia? Nanti kalian bisa menyusul ke rumah sakit. Saya naik taksi saja.”

“Baiklah. Nanti aku dan Lavina menyusul. Hati-hati.”

Auriga menyetop taksi. Saat ia akan menaiki taks
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Aurora itu anak yg cerdas bisa membedakan yg baik dan tidak
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
makanya jangan langsung nuduh² dan marah² aja om
goodnovel comment avatar
Oren Rendha
nah loh oom... panik gak tuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status