Share

Sick

Author: Ucchata
last update Last Updated: 2021-09-04 01:16:09

Miss Mia pun semakin panik ketika menyadari Liam sudah tidak sadarkan diri dalam pelukannya. Tanpa menunggu lama lagi ia segera menggendong Liam dan pamit pada anak-anak yang lain untuk membawa Liam menuju ruang kesehatan di sekolah tersebut.

Karena Dokter yang seharusnya selalu standby di sekolah untuk berjaga itu sedang berhalangan hadir, kepala sekolah pun langsung menyuruh kepala tata usaha untuk mencoba menghubungi orang tua dari Liam. Mereka menghubungi nomor David yang ditulis di nomor prioritas sebagai orang tua Liam, namun tak kunjung diangkat hingga ketiga kalinya. Hingga akhirnya kepala tata usaha itu mencoba menghubungi nomor kedua dalam daftar diri Liam yang merupakan nomor yang terhubung langsung dengan telepon di mansion.

"Halo, dengan siapa saya berbicara?" Jawab Anne. 

"Halo, saya perwakilan dari tata usaha tempat Liam bersekolah ingin memberi kabar jika Liam sedang tidak sadarkan diri saat ini. Dokter yang bertugas di sekolah sedang berhalangan hadir, kami berniat membawanya ke rumah sakit terdekat. Apa kami harus menunggu kedatangan orang tua Liam terlebih dahulu atau membawa Liam langsung ke rumah sakit dan memberikan alamat kepada orang tua Li---"

"APA?! CEPAT BAWA CUCU SAYA KE RUMAH SAKIT DAN BERITAHU SAJA NAMA RUMAH SAKITNYA! SEKARANG JUGA!" 

Anne benar-benar panik saat ini. Ia segera menutup panggilan tersebut dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit terdekat dengan sekolah Liam yang ia duga akan menjadi rumah sakit tujuan Liam dibawa saat ini.

***

Miss Mia yang sejak tadi menggendong Liam pun ingin sekali ikut kepala sekolah yang membawa Liam ke rumah sakit. Namun, ia tak mendapatkan izin dikarenakan ini hari pertama ia mengajar dan akhirnya Miss Mila lah yang ikut sebagai perwakilan gurunya untuk mengantar Liam.

- Rumah Sakit -

Tak lama Liam sampai di rumah sakit, Anne pun sampai dan langsung menuju ke ruangan dimana Liam sedang ditangani dokter. Sementara David, hingga saat ini belum bisa dihubungi oleh Anne.

"Dimana Liam? Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia bisa pingsan? Bagaimana kondisi Liam saat ini, Pak, Miss?" Tanya Anne yang benar-benar mengkhawtirkan Liam itu.

"Dokter sedang menangani Liam didalam, Ny.Anne. Menurut informasi dari guru baru yang mengajar di kelas Liam, sejak awal masuk kelas Liam sudah terlihat tidak bersemangat dan menyembunyikan wajahnya diatas tangan. Ternyata pas didekati, wajah Liam sudah sembab seperti habis menangis. Meskipun isak tangisnya tidak terdengar namun sepertinya Liam menangis lama karena kedua matanya memerah. Tak lama kemudian Liam tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke rumah sakit." Jelas kepala sekolah yang sebelumnya sudah meminta penjelasan pada Miss Mia.

"Guru baru? Bukankah Miss Mila yang mengajar kelas Liam?" Tanya Anne.

"Mulai hari ini saya dipindahkan untuk mengajar di kelas B. Apa Liam sedang sakit? Karena saya merasakan suhu tubuhnya panas. Tidak biasanya Liam masuk sekolah ketika sedang sakit." Ucap Miss Mila.

"Liam terlihat baik-baik saja pagi ini, Miss Mila." Jawab Anne.

"Apa Liam sakit? Apa ini gara-gara David semalam? Apa Liam menangis gara-gara penolakan David? Astaga, bagaimana mungkin aku kecolongan memastikan cucuku dalam kondisi baik-baik saja?" Batin Anne gelisah dan memikirkan seluruh kemungkinan yang menyebabkan Liam menangis dan demam.

Tak lama kemudian dokter pun keluar dan mereka bertiga segera mendekati dokter seakan meminta penjelasan mengenai kondisi Liam.

"Bagaimana kondisi cucu saya, Dok? Dia baik-baik saja kan? Atau ada sesuatu yang buruk terjadi padanya?" Cecar Anne.

"Pasien mengalami demam biasa karena kelelahan. Tak perlu rawat inap dan resep obat bisa langsung diambil di bagian farmasi. Dan tolong jangan biarkan dia berpikir berlebihan karena sepertinya dia tengah memikirkan sesuatu yang membuatnya sedikit stres. Coba untuk mengubah suasana sehari-harinya jauh lebih santai dan tak merasa terbebani. Itu tidak baik untuk pola pikirnya ke depan." Jelas sang Dokter.

"Oh iya, pasien terus memanggil mommy. Mungkin mommy-nya bisa langsung masuk menemui pasien. Kalau begitu saya permisi dulu." Lanjut sang Dokter seraya menatap Miss Mila karena berpikir Miss Mila adalah sosok mommy pasiennya.

"Terimakasih Dokter." Ujar Anne. 

Mereka bertiga pun langsung masuk ke dalam ruang rawat Liam. Ternyata bocah tampan itu sudah tersadar dan tengah duduk menundukkan kepalanya diatas brankar rumah sakit.

"Liam." Panggil Anne.

Liam mendongakkan kepalanya dan menatap kearah Anne lalu beralih mengalihkan pandangannya kearah Miss Mila dan Kepala Sekolah.

"Liam kenapa tidak bilang ke Miss Mila kalau sedang sakit?" Tanya Miss Mila yang khawatir.

Liam hanya terdiam dan terlihat enggan menjawabnya. 

"Liam cepat sembuh ya. Miss Mila sedih kalau lihat anak pintar seperti Liam harus sakit. Liam harus cepat sembuh biar bisa bermain bersama teman-teman lagi." Ujar Miss Mila seraya mengusap kepala Liam dengan penuh kelembutan.

"Benar kata Miss Mila, Liam harus cepat sembuh. Istirahat di rumah dan minum obat dengan teratur." Ucap Kepala sekolah.

"Ny. Anne, kami berdua harus segera kembali ke sekolah karena masih ada tugas dan tanggung jawab kami di sekolah." Lanjut Kepala Sekolah yang berpamitan.

"Terimakasih sudah mengantarkan Liam ke rumah sakit Pak kepala sekolah dan Miss Mila. Maaf jika kondisi Liam maenganggu waktu kerja kalian, saya minta izin untuk beberapa hari ke depan untuk Liam yang tidak bisa masuk sekolah terlebih dahulu. Sekali lagi terimakasih." Ucap Anne. 

"Ayo Liam, salam dulu sama Kepala sekolah dan Miss Mila." Suruh Anne, namun Liam tetap tidak bergeming dan menatap kosong kedepan.

"Kalau begitu kami permisi dulu." Pamit Kepala Sekolah.

"Liam, Miss Mila kembali ke sekolah dulu ya. Sampai ketemu lagi. Mari Ny. Anne." Pamit Miss Mila lalu beranjak keluar dari ruang rawat Liam diikuti Kepala Sekolah. 

Setelah kepergian Miss Mila dan Kepala Sekolah, Anne pun menatap bingung Liam yang terlihat sangat murung itu.

"Liam, ada apa? Apa Liam merasa sakit? Dibagian mana, Liam?" Tanya Anne.

"Oma..."

"Iya?"

"Liam bertemu mommy."

*Deg*

Anne terdiam dan sedih mendengar ucapan Liam. Namun, ia mencoba menutupinya dan tersenyum pada Liam. 

"Apa mommy mendatangi mimpi Liam?" Tanya Anne. Namun, Liam menggelengkan kepalanya.

"Liam seperti tidak mimpi. Liam peluk mommy di sekolah. Mommy juga pegang tangan Liam." Ujar Liam yang membuat Anne mengernyit heran.

"Stss, jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Dokter bilang,  Liam tidak boleh memikirkan hal-hal yang membuat Liam sedih---"

"Tapi Liam bahagia bertemu mommy. Liam mau lihat dan peluk mommy lagi. Kenapa mommy tidak ada di rumah sakit, Oma? Mommy tidak khawatir ya sama Liam?" Tanya Liam yang kemudian menatap sendu Anne.

"Liam..." Anne sungguh tidak tahu harus merespon ucapan Liam seperti apa.

"Liam mau sama mommy..." Lirih Liam. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Cold Daddy   Spending Time

    Ricky menatap Mia dengan tatapan meminta jawaban. Namun, Mia terlihat gelisah karena kebingungan harus menjawab pertanyaan Ricky seperti apa. Ia sangat tidak ingin menyakiti Ricky, namun disisi lain Mia juga tidak ingin buru-buru membawa hubungannya ke jenjang yang lebih serius. Ada sebuah keraguan yang begitu mengganjal didalam hatinya yang membuat Mia tidak bisa menerima Ricky saat ini juga."Kak Ricky..." Mia menghembuskan napas panjangnya dan menatap gelisah Ricky."Ya? Bagaimana menurutmu, Sayang? Oh iya, kira-kira kapan pekerjaan orang tuamu diluar negeri itu selesai? Kapan mereka kembali? Apa tidak bisa kamu meminta orang tuamu terlebih dahulu dan membujuknya untuk pulang cepat agar kita bisa berbicara serius mengenai hubungan kita pada mereka?" Tanya Ricky yang membuat Mia semakin gusar."Kak Ricky, tidak bisakah kita tidak membahas hal ini terlebih dahulu? Aku masih belum ingin mengubah status kita saat ini. Aku masih nyaman dengan hubungan kita. Bukank

  • My Cold Daddy   Melamar

    Ricky memang diam-diam mulai mencari tahu semua informasi lengkap mengenai David. Pria itu cukup terkejut dan semakin merasa takut tersaingi ketika mengetahui jika David seorang CEO ternama dan begitu berpengaruh di dunia. Bahkan anak perusahaannya pun tersebar dimana-mana dan ia memiliki berbagai cabang maupun bidang lainnya yang membuat kekayaan David bisa dipastikan tidak akan habis dalam tujuh turunan.Ricky juga mengetahui jika David menyembunyikan identitasnya semaksimal mungkin di negara dimana ia tinggal saat ini. Tak hanya itu, sosok putranya yang tak lain adalah Liam pun masih menjadi misteri di mata publik karena memang begitu dirahasiakan oleh keluarga David. Hampir seluruh tentangnya kebanyakan privasi namun publik tetap mengetahui jika istri David telah meninggal dunia. Sayangnya, Ricky tak berhasil menemukan foto mendiang istri David itu. Padahal ia begitu penasaran, mengingat Mia pernah mengatakan jika Liam memanggilnya dengan sebutan mommy karena wajah Mia te

  • My Cold Daddy   Ketakutan Ricky

    Sejak hari dimana David kehilangan Luna, wanita yang begitu susah payah ia dapatkan dan ia jaga dengan sepenuh hatinya. Sejak itu jugalah sosok David yang lembut dan penuh kasih sayang dalam menjaga seseorang yang berharga dalam dirinya menghilang dan berubah menjadi kasar dan penuh kebencian didalam hatinya. David yang ramah dan hangat berubah drastis menjadi dingin, tak tersentuh dan tak terbantahkan sedikitpun.Pria itu benar-benar tak bisa menerima kehadiran putranya. Bulan-bulan awal sejak kelahirannya, David masih memiliki ambisi yang kuat dan kekeh ingin melenyapkan bayinya agar cepat mati dan berpikir hidupnya akan jauh lebih baik jika seperti itu. Anne bahkan sampai membawa Liam tinggal bersamanya dan menjauh dari David yang memang belum siap menerima Liam, Anne hanya tak ingin Liam terus disakiti dan David tak kunjung sembuh dari rasa sakit kehilangan Luna dalam hidupnya jika terus melihat Liam setiap harinya.Namun hampir setiap malam, Luna seakan teru

  • My Cold Daddy   ANAK PEMBAWA SIAL!

    Bahkan dengan kasarnya David mencium bibir pucat Luna dengan sangat lama. Air matanya semakin meleleh karena kali ini istrinya tak lagi membalas cumbuannya. David semakin meraung kencang memanggil Luna. Siapapun yang melihatnya menangis seperti ini pun pasti akan ikut bersedih melihatnya. David sungguh kehilangan semangat hidupnya."Aku sudah menghangatkan bibirmu yang kedinginan itu, kenapa kamu tak mau bangun juga? Aku harus apa agar kamu mau membuka kedua matamu itu. Aku mohon padamu, bangunlah. Aku tidak sanggup ditinggalkan seperti ini, Luna...""Kamu egois! Kamu terlalu jahat padaku jika seperti ini! Kamu tau jika dirimu adalah duniaku, tempatku pulang untuk menghilangkan segala ketakutan dan lelahku. Jika kamu pergi, kemana lagi aku harus mencari rumahku untuk berpulang? Bagaimana aku bisa menjalani hidup tanpamu dihidupku?""Aku sudah mengatakan jika aku jauh lebih menginginkanmu dibandingkan anak sialan itu. Seharusnya aku memaksamu lagi agar mau menuru

  • My Cold Daddy   Kesedihan David

    Anne tak bisa menahan tangisannya ketika mendapat kabar jika Luna sudah tak lagi bernyawa didalam ruangan. Sementara David belum mengetahuinya karena posisinya yang tidak sadarkan diri akibat suntikan obat penenang yang diberikan oleh perawat ketika didalam. UGD. Anne tak bisa berhenti memikirkan perasaan David jika mengetahui Luna wanita yang ia cintai itu sudah tiada. Anne sendiri bahkan merasa hancur dan sangat kehilangan, sosok Luna sebagai menantu terbaik itu pergi begitu cepat. Rasanya ia masih tidak menyangka jika tadi ia masih bercanda ria sambil memasak namun kini wanita itu sudah tak lagi bernyawa.Dengan langkah berat, Anne memilih menemui cucunya terlebih dahulu di ruang bayi. Hatinya teriris pedih melihat cucu laki-lakinya tengah menangis kencang dan para perawat wanita yang mencoba menenangkan bayi itu. Namun seakan mengetahui jika mommy yang melahirkannya telah tiada membuatnya mungkin ikut merasakan kehilangan hingga menangis kencang. Bahkan akibat tangi

  • My Cold Daddy   Gone

    Luna perlahan membalas ciuman lembut suaminya. Air matanya tak bisa berhenti mengalir membayangkan jika ini akan menjadi ciuman terakhir mereka berdua. Kesedihannya semakin menjadi ketika ia menyadari jika dirinya tak akan memiliki kesempatan untuk merawat putranya nanti. Melihat David seperti ini membuat Luna sangat takut untuk pergi meninggalkannya. Luna tau jika David memang akan selalu membutuhkan dirinya. Hanya saja Luna sudah tak ingin berharap apapun lagi, Luna hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.David pun melepaskan ciumannya dan menyatukan keningnya dengan kening Luna."Jangan pernah katakan hal itu lagi, Luna. Aku sungguh tidak menyukai. Dengarkan aku, aku hanya akan mencintaimu sampai akhir hidupku. Hanya kamu dan kamu!" Bisik David yang membuat Luna menggelengkan kepalanya dengan lemah."Aku---""Berhenti berbicara atau aku akan menciummu lagi. Aku tidak mau mendengar ucapan mengerikan dari mulutmu itu. Tolong kembali

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status