Dua tahun kemudian
Di kamar tidur seorang anak kecil yang kemarin baru saja merayakan ulangtahunnya yang ke dua tahun, King berupaya untuk turun dari tempat tidur setelah menyalakan lampu nakas.
Rambutnya yang kusut serta mata sayu yang masih setengah terbuka itu membuat King tampak begitu menggemaskan.
Berhasil. King berhasil mendarat dengan sempurna di atas lantai. Senyum tipis terukir di bibirnya yang berwarna pink alami. Berjalan pelan menuju pintu, King berjinjit agar tangannya bisa mencapai gagang pintu dan membukanya. Lagi-lagi ia menarik kedua sudut bibirnya saat berhasil melakukan hal tersebut.
King berlari kecil menuju kamar yang ada di sebelah kamarnya. Sesampainya di depan pintu itu, ia kembali berjinjit dan membuka pintu selebar-lebarnya. Di sana, ia langsung mendapati kedua orang tuanya yang masih bergelut di balik selimut tebal yang sangat cocok untuk menghangatkan tubuh di kala musim dingin seperti ini.
Setelah menutup p
Setiap wanita pasti menginginkan pernikahan yang sangat berkesan di hidupnya karena hanya dilakukan sekali seumur hidup. Menikah dengan orang yang dicintai merupakan suatu anugerah dari Tuhan karena telah mengizinkan kita menikah dengan orang tersebut. Sebagian orang mungkin menghadapi pilihan yang pahit saat pihak keluarga lebih memilih menikahkan putra atau putri mereka dengan gadis dan lelaki pilihan mereka sendiri. Untungnya, keluarga Nadin dan Niko bukan orang-orang yang seperti itu. Mereka diizinkan untuk memilih pendamping hidup masing-masing dan tidak memaksakan kehendak.Mungkin hal itu jugalah yang menjadi perbedaan antara keluarga besar Elgan dan Niko. Namun, bukan itu yang terpenting karena masing-masing dari mereka akhirnya telah menemukan kebahagiaan. Dan semua itu tidak didapat dengan begitu mudah. Pengorbanan yang tidak sedikit telah mereka lakukan demi sampai pada titik yang bernama bahagia.Acara pernikahan tidak berlangsung di Jakarta pus
Lima tahun kemudianMasih sama seperti beberapa tahun sebelumnya, rumah mewah yang dihuni oleh Elgan bersama istri dan anaknya tetap dijaga ketat oleh beberapa bodyguard di beberapa bagian. Semua hal itu dilakukan Elgan demi keselamatan dan keamanan keluarga kecilnya. Sejauh ini memang tidak pernah lagi terjadi hal-hal mengerikan yang dulu pernah menimpa mereka, namun bukan berarti Elgan akan mencabut semua keamanan itu. Tidak! Ia tetap tidak ingin mengambil resiko yang berbahaya hanya karena situasi saat ini terlihat aman. Elgan tidak bisa menjamin kalau orang-orang di luar sana tidak ada yang membencinya. Elgan masih takut dan trauma untuk mempercayai orang lain dengan mudah. Setelah Mr. Bill mengkhianatinya, tidak ada satupun orang lain yang menjadi teman dekatnya. Tentu saja Niko dan Nadi berbeda. Elgan bisa menjamin kesetiaan sepasang suami istri itu kepada keluarganya.Siang ini, Elgan sedang tidak berada di rumah. Ia masih memiliki beberapa t
Mentari kembali bersinar setelah kemarin menghilang. Cahayanya kian bersinar menerangi semesta. Awal yang baik telah hadir menyelimuti keluarga yang tengah berbahagia kini. Sebuah hadiah dari Tuhan benar-benar membuat keluarga itu bahagia. Tidak lama lagi, sosok kecil akan hadir di tengah-tengah mereka dan menambah kebahagiaan di keluarga itu.Elgan menatap istrinya yang tengah berbadan dua dengan penuh cinta. Rasa syukur tidak pernah berhenti ia ucapkan di dalam hati setelah mendapat kabar kehamilan Cia. Waktu itu, Elgan tidak membendung air matanya saat kabar kehamilan Cia sampai di telinganya. Ia sangat tidak menyangka kalau Tuhan begitu cepat menginginkannya menjadi seorang ayah. Ia yang sangat berdosa ini telah diberi kepercayaan untuk memiliki buah hati. Elgan bahagia sekaligus terharu ketika kabar bahagia itu menghampirinya."Selamat, Bro." Suara Niko mengalihkan perhatian Elgan dari istrinya yang sedang duduk bersama orangtua, kemudian menatap Niko yang b
Mobil-mobil keluaran terbaru yang tadi parkir di pelataran rumah pasutri itu kini sudah menghilang. Menyisakan empat mobil yang merupakan milik keluarga itu. Para tamu dan kerabat telah pulang saat acara selesai. Yah, walaupun acara syukuran tersebut mengalami banyak drama karena si tokoh utama lebih memilih tidur di kamarnya. Acara tersebut sempat tertunda dan diselingi dengan beberapa hiburan sembari menunggu Cia bangun. Mereka juga tidak berani membantah karena itu juga kemauan Elgan. Pria itu tidak ingin istrinya kelelahan dan harus menahan kantuk hanya karena acara itu. Elgan tidak ingin memaksakan istrinya. Menemani Cia tidur di kamar mereka memang menjadi pilihan yang tepat bagi Elgan. Tentu saja ia tidak membiarkan istrinya itu tidur sendirian. Memeluk dan memanjakan Cia sudah menjadi hobby barunya. Cia yang saat itu sudah sangat mengantuk hanya bisa pasrah saat Elgan menggendongnya ala bridal style menuju kamar mereka yang berada di lantai atas. Ia pun tidak berkata-kata sa
Cia merengut. Bukan karena melihat wajah datar Elgan, tapi karena kehadiran pria itu yang tiba-tiba membuatnya terkejut. Untung saja ia tidak punya riwayat penyakit jantung. Kalau tidak, Elgan mungkin akan menduda saat ini juga. Ck! Oh, tidak! Cia tidak akan rela. Ia tidak mau mati muda dan membiarkan Elgan mencari penggantinya. Demi Tuhan! Ia tidak ingin hal itu terjadi."Kenapa kalian membiarkan istriku memasak?! Aku kan sudah meminta kalian untuk mengawasinya dan tidak mendekati dapur!" Elgan mengintimidasi Santi dan Ratih yang berdiri kaku di tempat mereka. Kedua wanita itu menunduk takut menatap ujung kaki mereka yang mungkin lebih menarik dibandingkan melihat wajah menyeramkan Elgan."Maaf, Tuan," ujar Ratih pelan. Suaranya hampir tidak terdengar."Elgan, kamu jangan salahkan mereka. Tadi, mereka juga udah ngelarang aku biar gak masuk dapur. Cuma aku nya aja yang ngelawan. Aku bener-bener lagi pengen masakin sarapan buat kamu. Kamu jangan
Mobil sport keluaran terbaru berwarna hitam tampak melaju dengan cepat menerobos mobil-mobil yang ada di depannya. Tidak peduli seberapa kencang mobil itu melaju dan seberapa besar bahaya yang akan disebabkan, Elgan tetap harus menekan gas di kakinya agar cepat sampai di rumah. Memang benar di jam-jam segini jalanan kembali padat dipenuhi oleh para pekerja atau apapun itu . Yang pasti, setiap harinya jalanan selalu saja padat dan bising.Kekhawatiran tengah melanda Elgan yang saat ini sedang menyetir dengan konsentrasi yang pecah. Mata elangnya menatap jalanan di depannya dengan serius. Tidak boleh ada kesalahan. Ia tetap harus bisa untuk tetap fokus agar tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Sebuah surat tanpa pengirim itu sukses membuatnya takut dan khawatir dengan keadaan istri dan calon bayinya. Jika saja Elgan tau siapa pengirim surat itu, ia pasti akan langsung menghabisi orang itu tanpa ampun karena telah berani mengancam dan mengusik ketenangan rumah
Kamar bernuansa putih itu masih tampak remang-remang dan hanya diterangi oleh lampu tidur yang ada di atas nakas. Kedua insan yang tidur saling berpelukan itu tampak begitu nyenyak. Maybe, mimpi indah sedang menghampiri mereka. Untuk beberapa bulan belakangan ini, melihat kedua orang itu tidur sambil berpelukan buka lah lagi hal yang aneh. Tentu saja karena mereka telah mengetahui perasaan masing-masing dan telah menemukan orang yang tepat. Pasti akan ada yang kurang kalau mereka tidak seperti itu. Yups... Elgan dan Cia masih seperti pengantin baru. Pengantin baru yang terlambat. Oh my God!Di dalam pelukan Elgan yang sangat nyaman, Cia mulai gelisah saat merasa sesuatu yang aneh sedang terjadi dengan perutnya. Belum lagi mual yang ia rasakan saat ini semakin membuat Cia tidak nyaman untuk melanjutkan tidurnya. Mengalami hal seperti itu bukan lah yang pertama kalinya untuk Cia, sehingga ia konek dengan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Cia menjauhkan tangan
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Keadaan janinnya baik-baik saja. Dan soal mengapa Ibu masih mengalami morning sick? Beberapa wanita hamil memang mengalami morning sick sampai 20 minggu. Dan yang terjadi dengan Ibu saat ini merupakan hal yang wajar." Obstetrician atau yang biasanya dikenal dengan dokter kandungan, baru saja mencek kandungan Cia dan menjelaskan hal-hal yang menjadi sumber kekhawatiran sepasang suami istri itu. Wajah ramahnya yang masih terlihat sangat muda dan cantik menatap Cia dengan senyuman manis. Ia dapat memahami kekhawatiran yang tengah dirasakan oleh pasang tersebut. Dan hal itu sangat wajar. Semua ibu hamil pasti mengalami hal semacam itu.Cia melirik nama wanita itu di nametag yang ada di depan dada dokter tersebut. Jas putih yang membalut tubuh dokter bernama Kirana itu membuat Cia kagum. Wanita itu sangat cantik dan pintar, pastinya. Cia sangat yakin, kedua orangtua dokter itu pasti bangga memiliki anak yang merupakan seora