Share

Merindukanmu

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun Yasa belum juga menjejakkan kakinya di rumah, sejak pria itu meninggalkan Aya dengan tangisan siang tadi. Telepon yang dilayangkan olehnya pun tidak diangkat oleh Yasa. Aya tahu kalau suaminya tengah online pada salah satu aplikasi chat yang dimilikinya, tapi, pria itu tidak kunjung membuka rentetan pesan dari Aya.

Dengan dada yang terhunus sesak, Aya memutuskan keluar dari kamar untuk menunggu suaminya di ruang tengah. Dan sungguh terkejut, Aya mendapati Yasa sudah duduk lelah dengan kepala menengadah menatap langit-langit, di sofa seorang diri.

“Kamu sudah pulang?” tanya Aya menghampiri Yasa. Berdiri di hadapannya dengan wajah sedikit kesal. “Aku telpon dari tadi kenapa gak diangkat.”

“Aku sibuk.”

Yasa melongos, bangkit dan beranjak dari ruang tengah tanpa melihat wajah istrinya sama sekali. Entah mengapa, rasa sakit di hatinya masih saja tertinggal dan tidak mudah untuk dienyahkan.

Giliran h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status