Home / Romansa / My Ex My Husband / 3 Ibu Guru Bintang

Share

3 Ibu Guru Bintang

Author: Its Me Nouris
last update Last Updated: 2021-02-09 02:18:05

“Selamat pagi anak-anak!” sapa Bintang ramah. 3 tahun sudah Bintang mengajar disalah satu Sekolah Taman Kanak-kanak di Bandung. Dan hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, jadi Bintang harus tampil seceria mungkin di depan siswa siswi barunya.

“Selamat pagi Ibu Guru..” Anak-anak itu menjawab sapaan Bintang. Ada pula yang masih menangis memandangi keluar jendela, memastikan orang tuanya masih menunggu diluar atau justru meninggalkannya.

“Selamat datang di TK Pelita Bunda. Perkenalkan, nama ibu Bintang Ayudia Hapsari. Kalian bisa panggil Ibu Bintang,” ucap Bintang diawal perkenalan dirinya. “Coba, ibu mau kenalan dulu dong sama anak-anak ibu. Nanti kalian maju kedepan satu-satu dan sebutkan nama serta nama ayah dan ibu kalian ya..”

“Iya ibu guru...” jawab anak-anak kompak.

Bisa berada diantara anak-anak yang polos adalah kebahagiaan tersendiri bagi Bintang. Maka dari itu, dirinya memilih untuk bekerja sebagai seorang guru dibanding pekerjaan lainnya.

Satu per satu anak mulai maju kedepan memperkenalkan diri dan nama orang tuanya. Hingga saat anak terakhir maju kedepan dengan wajah sedikit murung.

“Hai teman-teman. Perkenalkan, namaku Samudra Harsa Bintari. Nama papaku Galaxy Semesta Bintari dan aku hanya tinggal dengan papa.”

Bintang kaget ketika anak tersebut menyebutkan nama papanya. Karena nama tersebut mengingatkan pada seseorang dimasa lalunya.

“Oke, bagus sekali Sam.” Jawab Bintang hangat dan mempersilahkan Samudra duduk. Selama jam pelajaran berlangsung, wajah Samudra masih terlihat murung. Sedikit mengusik ketenangan hati Bintang. Walau sudah dicoba untuk menghiburnya, tetap saja Samudra murung walau sesekali tersenyum dengan terpaksa.

Jam pelajaranpun selesai, saatnya pulang sekolaah..

“Nah anak-anak, selamat kembali kerumah..”

“Sampai jumpa ibu guru..”

Semua sudah pulang dan sekolah pun sudah sepi. Hanya tinggal beberapa guru saja yang ada di kantor. Saat menyusuri lorong sekolah, Bintang melihat salah satu siswanya masih duduk di taman sekolah. Bintang pun menghampiri anak tersebut.

“Hai Samudra, kenapa belum pulang?”

“Lagi nungguin papa datang, Bu. Tadi pagi papa janji mau jemput Sam pulang sekolah. Tapi sampai sekarang papa belum datang juga,” jawab Sam sedih.

“Yaudah Samudra sama ibu aja dulu. Kita tunggu papa datang ya.”

Sam mengangguk dengan semangat. Diraihnya tangan Bintang yang terulur padanya dengan perasaan gembira..

“Sama-sama sayang.” Bintang mengajak Sam untuk duduk dibawah pohon yang rindang. Sambil mengeluarkan kotak bekal yang ia bawa.

“Samudra mau?”

“Sam sudah makan tadi.” Sam mencoba menolak dengan halus. Meski lapar mulai terasa karena terakhir makan beberapa jam yang lalu, namun malu masih menyelimuti hatinya dan tak mau dengan terus terang mangatakan apa yang dirasanya. Lagi pula Bintang adalah orang baru dalam hidup Sam, tentu saja bocah kecil itu masih waspada.

“Tidak apa-apa. Ibu masih kenyang. Ibu suapi ya.” Bintang tahu, Sam sudah lapar dari suara perut bocah itu yang terus berbunyi. Dengan penuh kasih sayang Bintang menyuapi Sam dan meminta Sam untuk menghabiskan bekal yang ia bawa.

Sudah dua jam mereka menunggu, tapi tidak ada tanda-tanda orang yang menjemput Sam datang. Tadi pagi Sam diantar oleh pengasuhnya. Tapi karena orang tua Sam janji untuk menjemput sepulang sekolah, maka pengasuh Sam tidak datang menjemput.

Bintang merasa kasihan, kemudian ia meminta nomer ponsel orang tua atau pengasuh kepada Sam karena Bintang belum sempat memindahkan nomor ponsel yang ada di formulir pendaftaran.

‘nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau sedang berada diluar jangkauan.’

Mendengar jawaban tersebut dari operator seluler membuat Sam bersedih. Matanya mulai berkaca-kaca. Sam kecewa pada papanya karena tidak menepati janji.

“Ada nomer lain, sayang? Nomer mama?” tanya Bintang.

“Mama tidak punya handphone bu,” jawab Sam singkat.

“Lalu bagaimana kamu bisa memberi kabar kepada mama kalau sedang berjauhan seperti ini? Besok bilang sama mama ya, kalau ibu minta nomer Handphonenya. Biar mudah dihubungi kalau papa kamu tidak jadi jemput.” Bintang mengingatkan sambil tersenyum.

“Mama benar-benar tidak punya handpone, Bu. Selama ini Sam berbicara dengan mama lewat doa...”

DEG....

Lagi-lagi Bintang kaget sekaligus merasa bersalah kepada Sam. Bintang langsung memeluk tubuh kecil itu dan mengecup lembut puncak kepalanya.

“Samudra, maafin ibu ya. Ibu tidak tahu kalo mama Samudra sudah tidak ada.” Bintang berucap penuh penyesalan.

Sam mengangguk dan membalas pelukan Bintang. Bocah itu merasa ada sesuatu yang membuatnya bahagia setiap kali melihat wajah Bintang meski mereka belum lama bertemu.

“Samudra boleh kok anggap ibu seperti mamanya Samudra sendiri.”

Sam menatap Bintang dengan haru. “Hhhmm, memangnya boleh? Kata teman-teman kalau mama itu orang yang menikah dengan papa. Apakah Ibu mau menikah dengan papa?”

Pertanyaan polos Sam membuat Bintang yang baru saja minum dari botol minum yang dibawanya hampir saja tersedak. Beberapa kali terbatuk karena rasa terkejutnya tadi.

Melihat respon Bintang yang tidak terlalu baik membuat Sam yang awalnya sudah senang kini kembali bersedih. Sambil menepuk-nepuk pelan punggung Bintang, ia berucap, “Kalau ibu tidak bisa juga tidak apa-apa.”

Ada butiran bening yang jatuh membasahi pipi Sam, membuat jantung Bintang berdenyut kesakitan. Mana tega dirinya menyaksikan anak kecil menangis.

“Ibu mau kok jadi mamanya Samudra...”

TO BE CONTINUED

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Ex My Husband   93 Extra Part-Jangan Biarkan kebahagiaan Ini Berakhir

    Bintang pun turut memejamkan mata manakala bibir Gala menyentuh dahinya. Ia meneteskan airmata mendengar doa dan ucapan cinta dari lelakinya. Bukan hal mudah sampai mereka ada dititik ini. Penuh jalan terjal dan lika-liku, tapi Bintang yakin dan percaya jika dirinya dan Gala bisa melewati ini semua. Ini kejutan yang tak pernah Bintang bayangkan sebelumnya. Sungguh rasanya sangat bahagia bisa dicintai begitu dalam dari seseorang yang ia cintai pula. “Sayang, terima kasih. Aku.... Eh... ini apa?” Bintang terbelalak kaget ketika sebuah kotak beludru jatuh dipangkuannya dari buket bunga yang kini berada dalam pangkuannya. Ia membuka kotak beludru hitam tersebut dengan hati-hati. Dan didalamnya terdapat kalung berlian berwarna biru. “Gala, ini terlalu berlebihan.. aku.. aku tidak pantas untuk mendapatkannya.” “Kamu pantas mendapatkannya. Bahkan jika seisi dunia ini bisa aku beli, aku akan membelinya untukmu. Terimalah. Kamu sudah melalui banyak hal dengank

  • My Ex My Husband   92 Extra Part-Happy Anniversary, Sayang!

    Setelah dirawat beberapa hari dirumah sakit, akhirnya Bintang bisa pulang kerumah. Kondisinya sudah benar-benar membaik saat ini. Gala yang setia menemaninya selama berada dirumah sakit kini duduk disampingnya sambil menggenggam tangan Bintang erat. Saga yang memang sudah pulang terlebih dahulu tetap tinggal dirumah bersama yang lainnya. Bintang melangkah pelan memasuki rumah dituntun oleh Gala yang berdiri disebelahnya. Sebenarnya Gala ingin menggendong Bintang jika masih terasa sakit, namun Bintang menolak dan tetap ingin berjalan sendiri. Didalam rumah tampak dekorasi mini dengan tulisan 'Welcome home, Mama!' didinding ruang tamu. Keluarga besar juga sudah menunggunya disana. Mereka menyambut kepulangan Bintang dengan penuh suka cita. Bintang duduk di kursi yang disediakan untuknya. Kemudian Mondy yang tengah menggendong Saga datang menghampiri Bintang dan memberikan Saga padanya. “Saga gemesin banget. Lihat pipinya, bulat seperti bakpau,” ujar Mondy sambi

  • My Ex My Husband   91 Hari Paling Bahagia (End)

    Gala terduduk lemah dikursi depan ruangan ICU. Tiga hari sang kekasih hati tertidur didalam sana, tidak pernah sedikitpun Gala pergi meninggalkannya. Meski ia dilarang masuk, Gala tetap menunggu Bintang diluar ruangan. Siang ini, mama dan papanya baru saja tiba dan langsung menjenguk Bintang. Mereka sudah meminta Gala pulang dan istrirahat, biar mereka yang bergantian menjaga Bintang. Tapi tetap saja Gala tidak mau. Dia takut jika Bintang sadar dan dia tidak ada disana. Gala ingin menjadi orang pertama yang menemui Bintang setelah sadar nanti. “Pergilah istirahat. Tubuhmu juga membutuhkan itu. Setelah Bintang sadar nanti kamu juga harus merawatnya. Jangan Bintang sakit dan kamu juga ikut-ikutan sakit.” Ibunya mengomeli Gala. “Mama.. Gala nggak apa-apa.. mama dan papa pulanglah..” “Iya, kami juga berencana pulang setelah kamu istirahat. Tapi ternyata tetap saja berkeras ingin disini. Kamu tetap harus jaga kesehatan.” Ayah Gala juga mengingatkan.

  • My Ex My Husband   90 Jangan Tinggalkan Aku

    Gala terus menggenggam erat tangan Bintang. Gala terus mendampingi Bintang yang sedang merintih diruang bersalin. Setelah diperiksa, jalan lahir sudah pembukaan penuh. Artinya Bintang sudah siap untuk menjalani persalinan.Gala berdiri disamping Bintang. Lengannya sudah memerah akibat beberapa cakaran sang istri karena menahan sakit selama menuju pembukaan penuh tadi. Bunda juga ada disana, menemani Bintang.“Ayo sayang, kamu pasti bisa. Aku mencintaimu..” ucap Gala menyemangati istrinya.“Ayo ibu, tarik nafas.. keluarkan lewat tenaga perut ya bu..” sang dokter cantik memberi aba-aba kepada Bintang.Bintang mengikuti arahan dokternya, menarik nafas dalam dan mengumpulkan seluruh tenaganya diperut. 'sayang.. Kita berjuang bersama ya.. mama ingin bertemu denganmu,' ucap Bintang dalam hati.“Ayo bu, dorong..”“Heeeeeeeeemmmmpp....” Bintang berusaha sekuat tenaga. Namun dipercobaan pertama sang bay

  • My Ex My Husband   89 Inikah Waktunya?

    Beberapa bulan kemudian...Perut Bintang sudah semakin besar, tidak hanya perut tapi kakinya juga ikut membesar. Ia sering kesulitan berjalan saat ini. Sesekali Gala harus memapahnya. Galapun lebih siaga, jika berada dikantor ia akan memasang telinga lebar-lebar jika handponenya berbunyi. Gala membuka semua akses yang bisa memudahkan Bintang menghubunginya jika mereka sedang berjauhan.Malam ini mereka sedang berkumpul diruang keluarga, Bintang duduk bersandar disofa dengan kaki berada dipangkuan Gala yang duduk disebelahnya. Gala memijit kaki Bintang, sambil sesekali mengelitiki telapak kaki sang istri. Ada Sam dan juga Ibu Bintang yang setia mendampingi. Ibunda Bintang datang karena menurut prediksi satu minggu lagi Bintang akan melahirkan. Bunda ingin mendampingi putri semata wayangnya itu dalam proses persalinan.Kedua orang tua Gala pun sedang dalam perjalanan. Mereka juga ingin turut serta memberi support pada sang menantu dihari bersejarahnya.&ldq

  • My Ex My Husband   88 Ibu Hamil Dengan Segala Keunikannya

    Akhir-akhir ini Gala dipusingkan dengan tingkah istrinya. Ia harus ekstra sabar menghadapi masa trisemester pertama dikehamilan Bintang ini. Menurut dokter, hal semacam itu sangat biasa. Terkadang ibu hamil muda memiliki keinginan diluar nalar. Biasanya tidak suka jadi suka, dan begitu juga sebaliknya. Dulu sebelum hamil, Bintang akan ngomel jika sebelum mandi Gala memeluknya. Tapi sekarang, Bintang sangat suka bau keringat suaminya itu. Bahkan Gala dilarang mandi. Bintang pun sama, jadi jarang mandi. Jika Bintang mandi, maka perutnya akan mual dan muntah. Dulu Bintang sangat suka wewangian, sekarang sebaliknya. Gala tidak boleh memakai parfum. Bahkan ketika selesai mandipun Bintang akan marah-marah karena wangi harum sabun mandi yang digunakan Gala. Jika Gala selesai mandi atau menggunakan parfum, Bintang akan tidur dengan Sam. Mau tidak mau, Gala mengalah. Selama dirumah, ia akan mencium bau kecut keringatnya dan juga istrinya. Dan kebiasaan

  • My Ex My Husband   87 Demi Kamu Aku Rela

    Gala baru saja pulang ketika didapatinya Bintang tengah menonton Drama favoritnya. Disambutnya laki-laki kesayangannya itu dan dipeluknya erat.“Sayang, aku mau buah mangga,” pinta Bintang tiba-tiba seraya bergelayut pada sang suami.“Iya, besok aku belikan ya.” Gala tersenyum pada istrinya lalu menangkup pipi yang mulai terlihat gembil itu. Dikecupnya dahi Bintang dengan penuh penghayatan.“Nggak mau besok. Maunya sekarang.” Bintang memohon dengan manjanya.“Aku mandi dulu ya, nanti aku carikan mangga buat kamu.”Dengan berat hati Bintang mengangguk setuju. Ia duduk di sofabed sambil menunggu suaminya mandi. Entah kenapa tiba-tiba ia menginginkan buah tersebut lebih dari apapun saat ini. dan tak bisa ditolak.“Sayang..” panggil Bintang dari balik pintu kamar mandi. “Jangan lama-lama.”“Iya.. Ini lagi elap-elap. Sebentar ya Cintaku.”Bintang men

  • My Ex My Husband   86 Bahagia Melihatmu

    Dari kejauhan Bintang dapat melihat sosok kecil yang sudah satu minggu ini tidak dijumpainya. Bintang rindu dengan ocehan si bocah super lincah itu. Sebelumnya Gala sudah memberitahunya bahwa Bintang jangan terkejut melihat kondisi Sam dan Bintang sudah siap untuk itu. Sam sedang membelakangi Bintang dan asyik bermain.“Sam... Sayang..” panggil Bintang sendu.Mendengar namanya dipanggil, Sam memutar tubuhnya 180 derajat. Matanya membulat. “Mama,” ucap Sam tak kalah sendu.Hatinya bergetar melihat Bintang, orang yang sangat dirindukannya. Kemudian dengan jalan tertatih Sam mendekati Bintang dan memeluk sang mama.Meski sudah ditahan-tahan namun air mata Bintang tetap tumpah, ia tidak menyangka akan melihat bocah kesayangannya ini dengan wajah penuh lebam.“Sayang, maafin mama. Maaf karena Mama pergi dan nggak menjagamu dengan baik. Maaf karena mama tidak ada saat kamu membutuhkan mama.” Bintang menangis sambil mem

  • My Ex My Husband   85 Dia Tetap Anakku

    Gala melepas pelukannya dan tertawa mendengar ucapan Bintang. “Dia senang kalau yang datang menjepitnya adalah orang yang sejak lama ditunggu kehadirannya. Iya kan sayang?” Gala membungkukkan tubuhnya, berbicara pada perut Bintang.Kemudian mengusap lembut tempat dimana darah dagingnya bersemayan. Dan mengecupnya berulang kali. “Papa senang akhirnya kamu datang, Nak. Sampai bertemu sembilan bulan lagi ya..”“Delapan bulan lagi, Papa,” ralat Bintang sambil tersenyum melihat Gala.“Wah, lebih cepat satu bulan ternyata. Ah, papa udah nggak sabar.” Gala kembali berdiri dan mengecup dahi Bintang. Kemudian Gala memetik buah strawberry dan menyuapkannya pada Bintang. “aaaaaa....”“aaaa...” Bintang menyambut strawberry dari tangan Gala.“Manis?” tanya Gala.“Manis.” Jawab Bintang sambil tersenyum.Lalu Gala memetik satu buah strawberry lagi, kemudi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status