Share

Bab 15. Memberi Harapan, Tinggalkan!

"Tidak ada," jawab Deondra dingin, dia masih menatap Arinda sejenak sebelum tatapannya beralih ke arah Alrix. 

Deondra menatapnya sedikit kesal, kenapa sih Alrix suka sekali mengurusi urusannya? Menyebalkan sekali! 

"Aku hanya teringat sesuatu." Deondra berkata, sedikit bingung untuk melanjutkan. 

"Ada yang tertinggal, Tuan?" 

Sementara Alrix bertanya, kedua pelayan itu memberanikan diri untuk permisi. Sepeninggal mereka, tatapan Deondra semakin terlihat datar. 

"Kenapa dia biasa-biasa saja saat bertemu denganku?" tanya Deondra, dapat dilihat dengan jelas bahwa dia tengah kesal. 

Alrix mengernyit. "Arinda, maksud Anda?" 

"Siapa lagi? Tidak mungkin wanita tua yang bersamanya tadi, 'kan!" 

Alrix meringis kecil, dia menoleh kearah yang di lalui oleh dua pelayan itu. "Dia belum tua, Tuan Muda. Usianya saja ma

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status