Share

BAB XXVIII

Morgan masih setia menemani Maya berjalan-jalan dan menikmati semua momen-momen yang disuguhkan kota itu untuknya hingga sore pun menjelang.

Morgan tidak bisa menyembunyikan perasaannya lagi, menurutnya lebih baik dia berterus terang sebelum terlambat.

"Kenapa kita berhenti disini, bukankah Mansion tuan Allard masih jauh Morgan?"

Maya heran tiba-tiba mobil berhenti dan melihat Morgan tersenyum dan menghadap kearahnya. 

"Sori, Maya apa boleh aku jatuh cinta padamu?" Morgan begitu to the poin.

Maya tergagap tak percaya.

Cup!

Morgan mengecup bibir tanpa suara itu. Masih diam membuat Morgan semakin memperdalam kecupan kemudian melumatnya, Maya terhenyak dan membiarkan Morgan menjamah bibirnya hingga menyentuh pipi dan menjalar ke tengkuknya.

Lalu Morgan kembali melepas tautan bibir mereka dan memandang lekat wajah gadis itu.

"Apa kau mencintaiku Maya?" Sambil memandang lekat.

"Maya ragu menjawab, walau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status