MasukMalam itu menjadi malam yang bersejarah di dunia bisnis bagi para konglomerat yang ada. Mereka yang menyaksikan langsung pengumuman singkat dan tertutup tentang pewaris Wijaya Group tentu merasa bangga dan menjadi orang spesial di mata keluarga WIjaya. Karena undangan yang disebar hanya “Khusus” dan mereka yang tidak mendapatkan undangan hanya gigit jari di aula peluncuran produk baru dari usaha om Robby.“Banyak selamat Dave. Saya sudah menduga bahwa kau yang akan menjadi penerus Wijaya Group. Karena jika bukan kamu, maka siapa lagi? hahaha” Ucap seorang pria paruh baya pada Dave sambil menjabat dan sedikit menepuk punggung Dave. Pria paruh baya itu sendiri adalah pemilik bank swasta terkemuka di kota itu.“Sama - sama pak. Semoga kerjasama kita bisa terus berlanjut” Balas Dave yang sembari pergi menyapa tamu lainnya.Semua yang hadir dalam aula acara megah pada malam itu, tak luput di sapa oleh Dave. Termasuk Bianca dan Direktur The One Entertainment.Bianca hadir bersama ayahnya ya
June terkejut dengan kejutan Dave, padahal itu pun Dave lakukan tanpa sadar. Dave sama terkejutnya dengan June, karena dia mengecup pipi June di depan banyak orang yang sudah menanti kedatangan mereka. Clara sampai menganga menyaksikan kejadian itu, bahkan di ujung meja sana ada sepasang mata yang memandang sambil meremas serbet di meja makan. Semua sama terkejut dengan hal itu, bagaimana mungkin seorang Dave Wijaya saat ini di depan umum mencium pipi seorang gadis yang bahkan mereka tidak tahu siapa gadis ini?!Denny segera mengambil kendali, karena Clara tak bisa di harapkan dalam hal ini.Dave yang masih memandang June dengan mata yang ingin melahap, sementara June yang sudah memerah karena malu seperti ingin mencari lobang bawah tanah dan mengunci diri disana.“Dave, jangan diam saja, ayo jalan. June kau juga” Denny mengarahkan dalam keheningan pandangan semua tamu yang datang.“Kau benar Denny, maaf aku lupa diri.”Dave berujar sambil lebih mengeratkan kaitan tangan June pada lenga
Aula acara peluncuran produk terbaru dari perusahaan om Robby begitu ramai dan megah. Tamu undangan dari politikus hingga artis ternama di negara itu banyak yang datang. Mereka datang dengan tujuan yang sama, yaitu acara setelah peluncuran produk ini. Mau melihat Dave dan sepertinya juga dengan pacar barunya yang sudah heboh beberapa waktu ini.Clara dan Denny terlebih dahulu memasuki aula itu, kemudian disusul Dave dan June yang begitu memukau dan membuat banyak mata memandang. Ada beberapa wartawan khusus yang memang sudah di siapkan. Mereka tidak terlalu menyorot June sesuai dengan permintaan June pada Dave, namun kamera kamera dari tamu yang hadir itu tak luput dari perhatian juga. Beberapa orang yang sadar mengambil kamera lalu memotret kemudian lainnya hanya bengong dan terperangah pada kecantikan alami June. Bagaimana tidak? June tampak seperti Model berkelas saat itu namun dengan riasan yang sangat natural. Paduan gaun dan sepatu berkilau bak putri dari negeri dongeng, sungguh
Sekitar jam dua siang itu, June sudah dijemput untuk di antar ke salah satu kamar hotel suite di tempat pelaksanaan jamuan di malam itu. Dengan tim yang MUA dan Clara yang membantu Dave saat itu, sehingga tak perlu di ragukan lagi bagaimana penampilannya nanti.Pada jam 6 sore mulai terlihat tamu undangan yang mulai berdatangan. Tamu yang akan menghadiri peluncuran produk baru dari perusahaan kosmetik om Robby disertai yang kemudian akan di lanjutkan ke aula besar sebagai bagian dari acara dari Wijaya Group.Walaupun acara akan dimulai jam 7 malam, namun karena antusias dari para tamu yang semangat dengan acara keluarga Wijaya. Jadi memang benar strategi dari tuan besar Wijaya untuk membalas budi temannya Robby, agar acara peluncuran produk barunya dibuat di hari yang sama dengan pengumuman penerus keluarga Wijaya.Para tamu di arahkan terlebih dahulu ke aula peluncuran produk baru, setelah itu mengambil undangan exclusive yang baru untuk di pakai di pintu masuk aula acara keluarga WI
Dave dan June pun kembali ke kediaman Dave setelah drama memilih baju dan sepatu di hari itu. Dave merasa puas dengan pilihan June yang sepertinya sesuai juga dengan tema pesta om Robby juga sesuai dengan setelan yang akan dikenakan Dave nanti.“Dave, boleh aku bertanya siapa itu Bianca?” June bertanya dengan nada serendah mungkin dan gestur selembut mungkin, takut menyinggung tuannya.“Aku hanya berpikir perlu mengetahuinya sedikit. Bisa saja dia juga hadir di pesta nanti” sambung June sambil membuka sepatu yang di pakainya.“Kau tenang saja June, dia tak akan mengganggumu. Aku akan menjagamu disana!” Dave menjawab singkat, seperti tak ingin ada pertanyaan lain lagi.Dave melihat raut wajah June yang tidak puas dengan jawaban yang dia beri“Hindari sebisa mungkin saja jika kau bertemu dengannya kelak dan jangan ladeni omonganya. Itu saja” Dave menyambung kalimatnya menegaskan pada June sambil melangkah naik ke kamarnya di lantai 2.June yang menerima informasi yang begitu singkat itu
Dave dan June memasuki Toko Sepatu sahabat Dave dengan anggun. June menjadi sosok yang disoroti oleh pengunjung toko sepatu itu, bahkan pemilik toko tersebut juga di buat terpesona dengan penampilan sederhana June yang hanya memakai make up tipis namun terlihat memukau.“Selamat datang Dave” Ujar Clara, salah satu sahabat Dave yang juga pemilik toko sepatu ternama itu. Sambil Clara basa basi mencium pipi kiri dan kanan Dave, Clara pun berbisik “siapa gadis yang menyilaukan mata ini Dave?” dengan senyum tipis menggoda, mata Clara tak melepaskan pandangannya pada June.Dave menyadari sensor mata Clara yang sensitif seperti biasanya. Clara adalah salah satu saksi gagalnya cinta pertamanya, jadi dia menjadi salah satu sahabat yang tahu betul bagaimana cintanya berawal dan kandas. Dave membelai lembut lengan June yang membuat June sontak kaget namun masih tetap memposisikan diri sebagai kekasih palsunya Dave,“June perkenalkan, ini salah satu sahabatku Clara.” hanya dengan kalimat sederha







