Share

BAB 19. Trauma

Besok Gian dan teman-temannya berencana pergi ke Curug. Tetapi Singgih dan Novi tidak memberi izin kepadanya karena jalan menuju curug itu terlalu terjal sehingga sepasang suami-istri itu khawatir terjadi sesuatu kepada putra semata wayang mereka.

Gian merebahkan tubuhnya di karpet. Laki-laki itu merajuk karena tidak diberi izin oleh kedua orangtuanya. Novi hanya diam, tidak memperdulikan putranya yang merajuk.

Gistara tertawa puas melihat wajah adiknya yang memelas. Adiknya itu pasti akan terus membujuk bundanya sampai wanita paruh baya itu mengizinkannya.

Novi menghela nafasnya. “Jauh Dek, terjal jalannya. Bunda tu khawatir kamu kenapa-kenapa.” Ucapnya.

Gian menggelengkan kepalanya. Dia merasa bundanya terlalu khawatir. Padahal teman-temannya selalu dapat izin jika ingin pergi kesuatu tempat.

“Teman-teman Gian aja pasti diizinin sama orangtua mereka,” gumamnya.

“Gian mau tukeran orangtua aja sama mereka? Yauda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status