Share

BAB 21. Perforce

Sagara dan Gistara terduduk di salah satu warung pinggir jalan yang menjual bubur ayam. Setelah berlari mengelilingi kampung dimana dia tinggal. Sagara dan Gistara berhenti di salah satu warung langganan keluarga Gistara.

Novi, bundanya itu sering membeli sarapan di warung itu jika beliau malas membuat sarapan. Sehingga pemilik warung itu kenal dengan keluarga Gistara.

“Bapak mau apa?” tanya Gistara.

“Ada apa aja?”

“Bubur ayam doang,” jawab Gistara polos.

Sagara terkekeh mendengar jawaban Gistara. Dia benar-benar gemas dengan tingkah gadis di sampingnya itu. Rasanya dia ingin mencubit pipi chubby gadis itu.

“Kalau adanya bubur ayam doang kenapa nanya sih, hmm.” Sagara mengusap puncak kepala Gistara dengan gemas. Dia tidak peduli dengan jantungnya yang berdetak dengan cepat. Yang terpenting dia bisa menyentuh sedikit gadis itu.

Sagara tidak tahu kalau bukan jantung dia saja yang berdetak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status