Share

32. Kudapan Rasa Cinta

"Ian, aku minta ma-," kalimat Frans terputus.

"Frans, aku tidak peduli perasaanmu. It's your business." Frans mengangguk.

Ian langsung menggerakkan kursi rodanya keluar dari kamar tamu. Dia berpapasan dengan Fafa yang hendak mengetuk pintu ruang kerja Ian. Fafa mendengar suara pintu di tutup langsung menoleh.

"By!"

"Eh, Kak Frans." Frans tersenyum tipis dan mengangguk.

"By, kudapan dan kopi mau taruh di mana?"

"Ian, gue masuk dulu," pamit Frans sembari memegang bahu Ian dan tersenyum ke arah Fafa.

"Kudapan apa?"

"Tadi Fa bikin croissant."

"Croissant?"

"Iya, By mau coba?" 

"Naik!"

Fafa yang sudah mulai hapal kebiasaan Ian, sudah mulai tidak canggung lagi. Dia langsung naik ke atas kursi roda Ian. Segera saja Ian melajukan kursi roda ke ruang tengah. Dia melihat tidak ada nampan di atas meja.

"Di mana?"

"Masih di dapur, By." Ian mengangguk.

Di dapur, Ian melihat Tini sedang me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status