Share

Bab 42

Ansel terus bergelut dengan lamunannya dan sejuta tanya yang justru semakin membuatnya bingung. Kalkulasi matematika dunia bisnis tak satu pun menyediakan formula sebab akibat yang mampu melahirkan premis tentang keanehan perilaku Qeiza kepadanya.

“Apa-apaan ini, Ansel?!”

Sebuah bentakan bernada tinggi menyentak khayalan tak berpintu Ansel. Dia terlonjak kaget dengan wajah pucat. Sebuah map cokelat meluncur pada permukaan meja dan bergerak cepat ke arahnya.

Ansel menahan luncuran map itu dengan tangannya dan mendongak dengan mata terbeliak. Di depannya kini telah berdiri seorang wanita paruh baya dengan sorot mata mengalahkan tajamnya mata elang yang sedang berburu mangsa.

“M–Mama?!” Ansel seperti sedang bermimpi melihat mamanya tegak sambil bersedekap tangan. “Angin apa yang membawa Mama kemari?”

“Kau buka saja sendiri amplop di tanganmu itu dan jelaskan!”

Ansel mengernyit. “Amplop apa ini, Ma?” tanyanya.

Alina datang tanpa pemberitahuan dan dalam emosi yang sangat buruk. Hanya ada sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status