Share

Hal Yang Mendebarkan

Aku langsung keluar kamar setelah menutup percakapan dengan Ares. Sayup-sayup kudengar suara Buk Rom membaca ayat suci Al-Qur'an dari kamarnya, kemudian berhenti ketika aku mengetuk pintu. Suara seraknya menyahut dari dalam menyuruhku untuk masuk.

"Maaf ganggu, Buk," ucapku mengintip cari celah pintu yang sedikit terbuka.

"Nggak kok, ibuk juga sudah mau beres," ujarnya sambil menutup mushaf yang ada di pangkuannya.

Aku masuk dan duduk di samping Huk Rom.

"Mama suruh Lia nganterin Ibuk ke pasar," kataku sambil memperhatikan Buk Rom menyimpan mushaf dan melipat mukenanya.

"Ada tamu yang mau datang?" tanya Buk Rom berbalik sambil merapikan gulungan rambut dan menutupnya dengan ciput.

Aku mengangguk. "Teman Lia. Mau makan siang di sini," sahutku tak mampu menyembunyikan rasa panas yang menjalar ke pipi saat mengingat Ares.

"Laki-laki?" tanya Buk Rom tersenyum penuh arti.

Sekali lagi aku mengangguk tak dapat menahan se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status