Share

Crash

Crash

Mengandung adegan 21++ , Mohon kebijakan pembaca sekalian.

"Ketemu Dy?" Tanya Bobby panik melalui sambungan telepon.

"Ketemu Pak, di klub dalam kondisi mabuk parah." Ucap Ody agak terengah-engah karena sedang membopong El.

"Hah?"

"Iya ini saya baru mau bawa ke kamarnya sama security klub."

"Aduh pak El, jangan teriak-teriak." pekik Ody karena El mulai berteriak-teriak lagi seperti orang kesurupan jenglot

"Memangnya kenapa? Kok kamu ribut sih." ucap El dengan suara lantang. Perasaan selama bekerja dengan El, Ody tak pernah melihat El mabuk hingga separah ini.

"Pak, suara Bapak tu ganggu tamu lain Pak." Ucap Ody berusaha membuat bosnya itu berhenti bicara.

"Ody, kamu cantik tapi bawel banget."

"Hah, Pak Bobby sudah ketemu Mbak Chika?" Tanya Ody sambil menghela nafas panjang.

"Ini saya sudah sampai bandara. Kelihatannya saya akan terlambat datang ke meeting besok. Paling siangan saya baru bisa gabung. Chika kondisinya nggak okey juga, saya akan temani dia ke Shanghai malam ini dan besok pagi saya akan kembali. Saya usahakan datang tepat waktu, kamu siapin aja semua buat meeting besok." Jawab Bobby

"Heh.. Siapa yang ketemu Chika?" Tanya El yang tiba-tiba berbalik lalu mendorong Ody hingga tubuhnya membentur dinding lift.

Dug.

"Auuu.. Ati-ati dong Pak!" Teriak Ody kesakitan lalu dibantu lagi security untuk mengangkat tubuh El.

"Dy!! Jangan bilang kalau Chika bareng saya dan jangan sampai dia tau Chika pergi dari Macau!" Perintah Bobby

"Oooo, ya Pak."

"Dy, Chika sama siapa?" Tanya El lagi sambil menangkup wajah Ody dengan kedua tangannya mengikis jarak diantara mereka yang justru membuat wajah Ody memerah. Bau alkohol menyeruak keluar dari mulutnya membuat Ody agak memiringkan wajahnya menghindari El.

"Ih, Pak El.. Hansip Pak." Jawab Ody ngasal

"Hansip komplek?" tanya El lagi seperti orang bodoh

"Iya Pak. Hansip komplek, Mbak Chikanya diingetin suruh tutup pintu."

"Oooo... Bagus itu hansipnya. Nanti kasih bonus ke hansipnya ya Dy." Sahut El mulai ngelantur.

“Iya Pak El.” Ujar Ody sambil mendengus kesal dengan kelakuan El.

"Mabuknya sampai separah itu ya Dy?" Tanya Bobby yang agak khawatir dengan kondisi sahabatnya itu.

"Iya Pak, ini kalau nggak di tolongin security mana bisa saya bawa Pak El balik ke kamarnya sendirian."

"El, kamu ada-ada aja. Eh Dy, kamu tapi udah kontak Mr. Choi kan untuk janji ketemu besok?"

"Sudah pak, untungnya beliau bersedia untuk bertemu besok."

"Alasan kamu apa ke dia?"

"Pak El sakit parah."

"Good job Dy. Okey, keep contact ya Dy. Kalau ada apa-apa hubungi saya segera."

"Baik Pak."Sahut Ody cepat

"Pak El, berdirinya yang bener dong pak, berat ini." Ujar Ody lagi karena badan El mulai limbung dan kesadarannya semakin menurun.

"Ody, please deh kamu jangan berisik. Nanti kalau kamu ditangkap hansip karena ganggu ketenangan orang mau?."

"Hiss..." Desis Ody kesal.

"Ya sudah kalau begitu, saya titip El ya Dy." Ujar Bobby mengakhiri pembicaraan mereka.

"Baik Pak." jawab Ody menutup panggilan dari Bobby dan membawa keluar El dari dalam lift. Dengan terseok-seok dia dibantu security Ody menyeret El ke kamarnya dan merebahkannya di ranjang.

"Anything else I can help for you Mam?" Tanya security yang tadi membantu Ody.

"No, thank you Sir." Ujar Ody tersenyum sambil menyerahkan 1 lembar uang 10$ kepada security yang membantunya

"Okey. Thank you mam and good night." Ucap security itu lalu pergi meninggalkan kamar El.

Setelah pintu kamar El tertutup, Ody masih mendengar suara El memanggil-manggil nama Chika. Kepala Ody nyaris pecah karena begitu banyak masalah yang harus dipikirkannya. Ody mendekati El, bau alkohol menyengat di hidungnya.

"Bodoh, tadi kenapa nggak minta tolong buat gantiin bajunya sekalian ya?" Gumam Ody sambil memijit pelipisnya.

Setelah menghela nafas panjang beberapa kali sambil memikirkan cara mengganti pakaian El, akhirnya dia bergegas mengambil pakaian ganti untuk El lalu berusaha menyadarkannya.

"Pak, bangun dulu yuk. Ganti bajunya ya, baju Bapak bau alkohol. Pak.." Ujar Ody sambil menggoyang-goyang badan El.

El sempat membuka matanya dari kondisi mabuknya kemudian dibantu Ody untuk duduk. Namun yang terjadi malah dia memuntahkan seluruh isi perutnya dan mengotori pakaian Ody.

"Astaga Pak...." Pekik Ody panik.

PR Ody bertambah sekarang. Tanpa berlama- lama Ody segera membuka kancing kemeja El yang sudah kotor menampilkan tubuh El yang menggiurkan untuk di jamah. Ody berusaha fokus agar tak teralihkan dengan pemandangan itu lalu bergegas menuju ke kamar mandi guna mengambil handuk basah untuk membasuh tubuh El.

Dia sendiri hanya membersihkan bekas muntah El di tubuhnya dengan kain basah. Namun saat keluar dari kamar mandi Ody dibuat terkejut karena El sudah berdiri didepan kamar mandi. Ody mulai takut karena El menatapnya bagai singa kelaparan. 

“Pak, Bapak kenapa? Bapak mau ngapain?!” Ujar Ody yang panik karena El semakin mendekatinya dan menatapnya dengan pandangan seperti ingin menerkamnya hidup-hidup.

Tiba- tiba El menarik tangan Ody paksa tanpa bicara sepatah kata pun lalu menyeretnya ke ranjangnya. Ody berusaha menghindar namun kalah cepat dan kalah kuat dari El. El segera mengunci tubuh kecil Ody di bawah tubuhnya. Kondisi El yang masih dibawah pengaruh alkohol membuatnya mengira bahwa Ody adalah Chika. Ody berusaha melepaskan diri dari dekapan El namun gagal.

"Pak lepaskan saya. Pak El sadar Pak!" Ody berusaha berontak.

"Chika, aku mau kamu. Kamu pikir kamu bisa lepas begitu saja dariku? Sampai kapanpun aku nggak akan pernah ngelepasin kamu. Kamu yang paksa aku melakukan ini. Mulai malam ini kamu akan jadi milik aku untuk selamanya." Ucap El dengan pandangan bringas dan langsung mendaratkan ciuman ke bibir Ody dengan paksa. El mengecupi seluruh wajah Ody dengan kasar tak seperti 2 hari lalu.

"Lepas pak!! Pak El, saya mohon sadar Pak! Jangan Pak.. Lepasin.." Teriak Ody yang terus saja meronta-rota. Bukannya berhenti El semakin menjadi, El semakin mengeratkan cengkramannya di tangan Ody hingga pergelangan tangan Ody tampak memerah. Mata teduh El yang biasa di tatap Ody mendadak menghilang bagaikan monster yang menakutkan. Ody berusaha menghindari ciuman El yang terasa menyakitkan itu dengan menggeleng-gelengkan kepalanya sayang itupun tak membuahkan hasil.

Ody mulai menangis keras saat dengan kasar El menarik kemeja putih yang Ody pakai hingga seluruh kancingnya lepas dan menampakkan payudara Ody yang menyembul. Kulit putih bersih Ody dan tubuh seksi Ody terekspos jelas. El yang melihat semua itu menjadi semakin liar, dia dengan buas mengecupi tubuh Ody. Bahkan dengan sekali hentakan keras celana bahan yang digunakan Ody tadi sudah teronggok di lantai.

El benar-benar buas. Dengan cepat dan kilat El sudah menelanjangi tubuh Ody hingga tak sehelai benangpun menempel di tubuhnya. Saat El hendak melepas celananya, Ody melihat ada peluang untuk kabur. Dia segera mendorong tubuh El kuat-kuat, hingga El jatuh terjungkal.

Dengan cepat Ody menarik handuk yang tergeletak di lantai untuk menutupi tubuhnya dan hendak kabur keluar kamar El. Namun lagi-lagi Ody kalah cepat, El segera mengejarnya lalu menyergap tubuh Ody dari belakang dan mengangkatnya. Ody berusaha untuk meronta sambil terus berteriak meminta tolong, tapi pasti tak ada yang mendengarnya karena kamar itu kedap suara.

"Tuhan tolong selamatkan aku." ucap Ody sambil terus berusaha berontak dari kungkungan El.

El membanting tubuh Ody ke atas kasur dengan kasar hingga tubuh Ody agak terpental. Ody masih berusaha untuk kabur namun  dalam satu kali tarikan, El lagi-lagi sudah berada di atas tubuh Ody dengan senjata yang telah menegang sempurna. Kepanikan Ody semakin menjadi-jadi. Ody berusaha memukuli tubuh dan wajah El, hingga kukunya menggores leher El. Dengan Cepat El menangkap tangan Ody dan menguncinya.

“Malam ini kamu nggak akan bisa lari lagi dariku Chika. Kamu milikku sekarang.” Ucap El kasar.

"Pak, Jangan Pak... Pak El...... Aaaaaaaa...." Teriak Ody keras saat benda keras itu memasuki tubuhnya dengan paksa. Mata Ody terpejam dan air matanya bercucuran deras. Hilang sudah harta yang selama ini dijaganya. 

“Pak El.. Sudah Pak.. Pak.. cukup Pak.. Aaaaa.. Tolong lepaskan saya Pak…” Teriak Ody berusaha menghentikan perbuatan El, namun El seakan tidak peduli dengan teriakan Ody. 

“Nikmati ini Babe. Kamu sungguh sempurna.” Gumam El yang terus menggerakkan tubuhnya dengan cepat. Desahan El semakin keras, sedang rintihan Ody semakin menyayat hati. 

El terus bergerak dan menghujam dengan cepat dan kasar. Nafasnya memburu, pandangan matanya terlihat begitu kejam. Ody sudah tak sanggup menatap El, hatinya begitu sakit terluka dia pun tak mampu lagi untuk berteriak dan hanya bisa menangis merasakan rasa pedih, panas, nyeri, bagai tersayat-sayat di bagian pribadinya. Ody tak lagi mengenali pria yang sekarang ada di atas tubuhnya, pria ini seperti bukan El yang dikenalnya. 

Hingga tiba-tiba hentakan dari El berhenti, tubuhnya menegang, terdengar erangan keras keluar dari mulut El dan Ody merasakan sesuatu yang hangat mengalir didalam tubuhnya. Setelah mendapatkan pelepasannya tubuh besar El langsung luruh di samping Ody.

“Sekarang kamu milikku Chika. Sampai kapanpun kamu tetap  milikku.” Ucap El sambil memejamkan matanya.

Benda keras milik El sudah terkulai serupa dengan sang empunya yang terlihat sudah tak sadarkan diri. El benar-benar seperti orang kesetanan, Ody tak pernah melihat pribadi El yang seperti ini. Ody hanya bisa meringkuk membelakangi El, menutupi wajahnya sambil menangis tersedu-sedu. Hancur sungguh seluruh hidupnya saat ini.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bambang Bull Arowana
bagus nih buat dibaca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status