Share

Bab 8 Mengalah untuk Kebaikan

Kenapa kau mengalah? Berontaklah! Agar rasa ini tak tumbuh semakin mengakar.”

~Arsen Ganendra~

🍓🍓🍓

Malam telah larut, tapi Aruna tak jua memejamkan mata. Pikirannya di penuhi tiga kejadian. Namun, yang paling mengganggu pikiran adalah permintaan Bu Ningrum.

“Mama mohon, terus dampingi Arsen. Jika bisa rubah dia, tapi kalau Aruna tak mampu setidaknya jangan tinggalkan dia. Mama tidak mau melihat Arsen lebih buruk dari ini,” pinta Bu Ningrum menutup obrolan di meja makan kala itu.

“Ta-tapi, bagaimana jika Kari—“

“Kamu harus tetap di sampingnya. Harus, Aruna. Hanya itu yang Mama minta. Mama mohon.” Semakin erat genggaman tangan Bu Ningrum pada Aruna.

Entah apa yang mendorong Aruna untuk menyetujui permintaan sulit yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status