“Aiya….” Hendi berbaring di lantai sambil berteriak.
Andri segera menghentikan gerakkannya dan dengan terkejutnya bertanya “bagaimana bisa kamu disini?”
Setelah selesai berbicara, dia segera membantu Hendy berdiri dan dengan paniknya bertanya “apakah kamu baik baik saja?”
Hendy Wang berdiri, meskipun badannya masih sakit. Dia baru mengetahui Andri bisa kongfu dan dia itu penggemar kongfu Bruce Lee sejak kecil.
Dia dengan bersemangatnya bertanya “apakah kamu bisa k****u?”
Andri dengan rendah hatinya berkata “bisa dikit dikit.”
“Jadi pelatih aku bagaimana?” Hendy dengan antusiasnya memohon.
Andri tersenyum dan berkata “k****u aku biasa biasa saja, bagaimana aku jadi pelatih kamu, itu seperti bohongin anak perempuan.”
“Gerakan kamu yang tadi sangat hebat” puji Hendy.
“Apakah tadi menyakitkanmu?”dengan kawatirnya Andri.
Hendy menggelengkan kepala dan berkata “tidak apa apa, sejak kecil aku sudah terbiasa di banting jadi ingin belajar k****u untuk membanting orang lain.”
Setelah mendengarnya, Andri sangat simpati padanya. Dia sangat ngerti perasaan itu, dia nepuk pundaknya dan berkata dengan tulus “kalau ada orang yang berani membanting kamu, beri tahu aku, aku akan mewakilkan kamu membantingnya.”
Hendy berkata dengan penuh terimakasih “Terimakasih kakak”
Setelah Andri menghabiskan sebatang rokok, dia baru menyadari waktu istirahatnya sudah mau berakhir. Dengan buru-burunya dia berkata kepada Hendy yang di sebelahnya “yuk, pergi berkerja, sebentar lagi terlambat.”
Mereka berdua baru sampai di kantor, sudah terlihat oleh Jhon. Jhon menyamperin mereka dan berkata “Hendy, Andri keruang aku sebentar.”
Andri tidak tahu apa apa jadi dengan penasarannya jalan ke ruang Jhon.
Di dalam ruangan, Jhon duduk di kursinya sambil merokok dan berkata “Dalam kelompok enam ini, kinerja kalian itu sangat buruk khususnya Andri, hari ini hari kedua kamu masuk kerja, tapi apa yang perusahaan dapat dari kamu hari ini?”
Tidak tahu kenapa Andri semakin tidak suka dengan Jhon, menurutnya dia terlalu palsu dan kata katanya tidak masuk akal.
Andri dengan tidak terimanya berkata “Jhon, apa yang perusahaan dapat dari kamu semalam?”
Setelah mendengarnya, Jhon tiba tiba bangkit dari kursi dan mematikan rokoknya, dengan marah mengatakan “Andri, atas hak apa kamu bilang seperti itu ? kamu tidak lihat diri kamu seperti apa ?kalau kamu tidak mau berkerja di sini lagi silahkan keluar, perusahaan kita tidak membutuhkan sampah seperti kamu.”
Hendy mengetahui membantah atasan itu sangat tidak benar, tapi sikap atasannya sudah sangat keterlaluan, lagi pula dia itu seorang pria bagaimana bisa Cuma diam.
“Sampah? Di mata kamu apa yang bukan sampah?” dengan tiba tibanya Andri bertanya.
Jhon membual “saat bulan pertama aku kerja di sini, aku bisa memberikan perusahaan keuntungan sebesar seratus ribu dollar dalam sebulan, kamu? Apa yang kamu perbuat untuk perusahaan ini dalam sebulan?”
Mendengar keuntungan sebesar dua ratus ribu dollar, ekspresi Hendy tidak percaya, dia berkerja di perusahaan ini sudah setahun, dalam sebulan ada lima puluh ribu kerjaan, baginya sudah sangat kewalahan belum lagi target keuntungan sebesar dua ratus ribu dollar itu tidak mungkin.
Jhon tersenyum dengan bangganya berkata “siapa bilang aku tidak berani, kalaun dalam sebulan kamu bisa memberikan keuntungan sebesar dua ratus ribu dollar, aku mengundurkan diri.”
Andri berkata “tidak usah mengundurkan diri, Cuma perlu mentraktir semua orang yang ada di perusahaan ini, makanan meraka yang pesan, dan di depan mereka dengan kerasnya berkata, kamu itu sampah!”
Jhon bertanya “jika kamu tidak bisa menyelesaikannya?”
Andri dengan tamparan di wajahnya berkata “kalau aku tidak bisa menyelesaikannya, terserah kamu bagaimana menanganinya!”
“Baik, ini yang kamu katakan, Hendy kamu saksinya, siapa yang melanggar, dialah bangsatnya.” Jhon tampaknya memenangkan undian, melihat bahwa Andri baru saja masuk ke perusahaan ini tidak terlalu tahu tentang perusahaan ini.
“OK!”
Jhon lanjut mengatakan “sekarang aku bagi daerah Kowloon kepada kamu, dari hari ini hingga bulan depan, kita bersaing.”
Setelah Andri dan Hendy keluar dari ruangan Jhon, Hendy mengerutkan keningnya dan berkata “Andri, kamu gila, itu target keuntungan sebesar dua ratus ribu dollar, kamu pasti kalah.”
Andri tidak peduli seberapa sulit, dia harus memenangkannya, satu untuk dendamnya, satunya lagi untuk kedudukannya di perusahaan ini, kalau dia tidak membuktikan prestasinya semua orang tidak akan mengetahuinya.
Saat Hendy membujuk Andri, Yuni masuk ke kelompok enam, saat dia masuk penampilannya menarik perhatian banyak rekan kerja dan tidak sedikit rekan kerja memanggilnya “Direktur Lin!”
Yuni berjalan kedepan Andri dan dengan cemberutnya berkata “Andri, datanglah keruangan aku.”
Andri tidak tahu kenapa dia di provokasikan oleh Yuni dan tiba-tiba membuatnya marah.
Dengan hati gelisah dia masuk ke ruangan Yuni.
Di saat Andri Chen memasuki kantor Manajer umum, Yuni Lin dengan tajam bertanya “Apakah kamu yang menjawab teleponku kemarin?” Begitu Andri mendengarnya, ia tahu bahwa Yuni marah karena sesuatu. Tentu saja, pada saat ini, ia tidak akan mengakuinya. Karna hal itu tidak baik, pria bernama Tommy Sun ini sebenarnya adalah pacar dari Yuni Lin, dan permasalahannya menjadi bertambah besar. Dia berpura-pura tidak bersalah dan berkata “telepon? Telepon apa?” “Apakah kamu menjawab telepon tadi malam ketika seseorang menelponku?” Yuni Lin memperingatkan dengan marah. Andri berpura-pura menggaruk kepalanya dan berkata bohong “Nona Lin, aku minum terlalu banyak semalam. Aku tidak bisa mengingatnya sama sekali.” Berbicara tentang hal ini, Yuni Lin tiba-tiba memikirkan sesuatu. Pagi ini, pelanggan besar perusahaan direktur Zhang selalu menelpon dan mengatakan bahwa ia mabuk kemarin.
Yuni Lin tahu bahwa Departemen pemasaran kekurangan staf dan bahwa beberapa karyawan telah mengambil cuti.Dia juga memahami bahwa Departemen pemasaran adalah garis depan perusahaan, dan jika ada yang tidak beres di garis depan, itu akan mempengaruhi operasi seluruh perusahaan.Oleh karena itu, jika ada Jendral di garis depan, seseorang harus memanggil mereka.Yuni Lin tidak menolak, tapi langsung berjanji “Baiklah! Aku akan mentransfer kamu ke departemen pemasaran dulu, sambil menunggu rekrutan dari departemen sumber daya manusia, lalu aku akan membawamu kembali.”“Baiklah, terimakasih, Direktur Lin.”“Pergilah!”Andri Chen meninggalkan kantor Yuni Lin dan kembali ke departemen pemasaran.Hendy Wang berlari dan dengan gugup bertanya “apa yang terjadi ? aku lihat emosi Direktur Lin sedang marah.&r
Ketika Andri Chen meliahat itu, ia tidak bisa menahan untuk berseru “Sial, seseorang menyentuh pantat wanita di siang bolong.”Hendy mendengar itu, takut bahwa ia akan melewatkan adegan yang begitu indah, dia melihat sekitar dengan cemas “Kakak, dimana itu?”“Itu!” Andri Chen melihat kearah bus.Hendy mengikuti mata Andri dan melihat seorang pria tinggi mengikuti seorang wanita seksi. Ada banyak orang di pintu masuk bus, yang tidak mudah di sadari. Andri Chen menemukannya secara kebetulan.Andri memandangnya untuk sementara dan terkejut menemukan bahwa tujuan pria itu sebenarnya bukan untuk menyentuh pantat wanita seksi itu, tapi tasnya yang berwarna mawar merah, dan pria menarik keluar beberapa alat.“Tidak, pencopet!” Andri terkejut.“Pencopet?” Hendy Wang bergumam dan mengerahkan seluruh per
“tidak sengaja, jadi apa maksudmu?” pria itu tertawa.Salah satu orang yang lebih tinggi yang telah diam untuk waktu yang lama, akhirnya kehilangan kesabaran dan berkata “kak, jangan berbicara omong kosong padanya. Anak ini sudah menghalangi renca kita hari ini. Kita harus menyingkirkannya. Jika tidak, aku panic dalam hati.”Dengan itu, tiga orang dating selangkah demi selangkah menuju Hendy Wang.Hendy melihat situasinya, kakinya menjadi lunak, tubuhnya tidak sadr mundur, dan ia mundur sampai terpojok ke dinding.Mendadak ada suara malas di jalan buntu itu.“Hendy Wang, sialan kau! Aku sudah mencarimu untuk waktu yang lam. Bagaimana bisa kamu ada disini?”Suara Andri terdengar di gang, dan Hnedy melihat harapan.Tentu saja, tiga orang juga mendengar suara dan menoleh ke belakang. Mereka melihat Andri b
Andri Chen tidak tahu hal aneh apa lagi yang di lihat oleh Hendy. Ketika ia melihat keatas, ia melihat seorang wanita cantik dalam gaun renda putih dan rok pinggul dating dengan enam centimeter sepatu hak tinggi. Rok pinggul cantik ini, membungkus di sekitar wanita sexy ini, memang pemandangan yang sangat indah.Wanita sexy ini bukanlah orang lain, ternyata wanita ini adalah target dari pencopet sebelumnya.Wanita itu dating padanya dan membelai rambutnya yang panjang sebelum dahinya. Matanya jatuh pada Hendy dan dia peduli “apakah kamu tidak apa-apa?”Hendy menggelengkan kepalanya dan berkata “barusan memang ada masalah, tapi serkarang itu sudah baik-baik saja. Ketiga pencuri itu dikalahkan oleh kakak tertua saya.”Mendengar ini, wanita sexy menatap Andri dengan penasaran dan berkata dengan bersyukur “Terima kasih, kalau bukan karenamu, aku akan kehilangan dompetku hari
Ketika gelas penuh dengan alkohol, Rossa mengangkat gelas dan berterimakasih kepada mereka berdua “kepada dua pria tampan, terimakasih hari ini.”“Manager Rossa, kamu sangat baik.” Kata Andri memegang gelasnya.“Baiklah,ayo minum.” Dengan itu Rossa mengangkat lehernya dan meminum semua alkohol si dalam cangkir.Hendy setelah meletakkan gelasnya, ponselnya toba-tiba bordering pada saat ini.Dia meminta maaf kepada Rossa “permisi, Manager Rossa, akui akan menjawab telepon terlebih dahulu.”Rossa berkata “tidak apa-apa, bukan masalah, jawab saja.”Karena ada kebisingan di Restoran, Hendy mengambil telepon dan berjalan keluar dari restoran. Andri dan Rossa terus melanjutkan untuk minum.Segera setelah mereka menghabiskan alkohol di gelas, Hendy kembali dan berdiri di samping meja, de
Ketika Andri Chen dan Rossa Du berjalan keluar dari restoran, itu sudah jam 3 sore, matahari bersinar secara diagonal di wajah mereka. Namum, karna telah sampai ke akhir musim gugur matahari telah kehilangan panas seperti musim panas. Sebaliknya sangat hangat di wajah mereka, yang membuat orang merasa mengantuk.Rossa berdiri di jalan di samping restoran dan melihat jam tangannya yang indah di pergelangan tangannya. Itu adalah merk Swiss Divos. Tali jamnya berwarna merah kemerahan. Itu sangat indah dan cocok untuk Rossa di tangannya. Harga juga tidak murah. Harga pasar sekitar 10.000 RMB.Andri tidak tahu bagaimana dia tahu informasi ini, tetapi ketika ia melihat jam tangan ini, pikirannya secara otomatis muncul.Setelah melihat jam tangannya, Rossa mengangkat kepalanya dan terbiasa menarik sehelai rambut di belakang telinganya. Meskipun hanya tindakan sederhana, itu sangat menarik.“Andri, maa
Rossa tersenyum tak berdaya, “apa yang bisa aku lakukan? Ini satu-satunya cara untuk bekerja untuk orang lain.” Rossa melihat keringat jatuh dari dahi Andri dan mengeluarkan tisu dari tas tangannya. Dia berkata dengan sedih “pasti sangat berat! Sini, aku akan menghapus keringatmu.” Sebelum Andri bisa merespon, Rossa membungkuk dan lembut menyeka tisu di dahinya. Setiap gerakan itu sangat lembut. Sebagai Andri berdiri di bawah tangga stasiun, R ossa berdiri di tangga, sama jauh lebih tinggi dari pada Andri. Ketika dia menyeka keringat dengan tisu, dua senjata besar dan tegak datang ke arah Andri dan hanya berjarak satu langkah dari mulutnya. Dada yang terbuka di depan mata Andri, membuatnya tidak dapat untuk menahan melompat keatasnya. Untungnya, Rossa menyeka keringat dari da