Share

BAB : 47

"Maaf, tentang yang kemarin. Sebenarnya, aku hanya tak ingin kamu punya kekasih yang penyakitan. Aku ingin, kamu dapat pendamping yang terbaik, Ki. Dan itu bukan aku," jelas Arland menatap Kiran sendu.

"Tapi, aku bisa menilai mana orang yang terbaik untukku. Kamu orangnya. Aku nggak perduli kamu sakit sekalipun. Justru, saat itulah aku ingin terus berada di dekatmu," balas Kiran.

Arland semakin yakin kalau Kiran memanglah bukan gadis sembarangan. Kebanyakan, gadis lain mungkin akan meninggalkan pasangannya disaat sakit. Tapi, dia tidak.

"Mulai hari ini, jangan bicarakan tentang itu lagi. Aku akan selalu ada untukmu, kapanpun dan dalam kondisi apapun."

Perkataan Kiran diangguki oleh Arland. Kedua matanya mulai terpejam, memasuki alam mimpinya. Ia tertidur masih dengan kedua kaki Kiran sebagai bantalannya.

Beberapa menit berselang, ponsel Kiran berdering.

'Aduh, nenek lagi. Riject ajalah, daripada entar Arland bangun,' batinnya.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status