My stalker vampire 8.
Aku masuk dan menemukan mom, Logan, sedang duduk di ruang tamu dan wajah mereka menunjukkan rasa kecewa, marah, dan tidak percaya.
Mom mulai berdiri dan mendekatiku, wajahnya terlihat kentara sekali jika kecewa "Mom tidak percaya bahwa kau mulai melakukan hal segila ini, Mika," ujar mom yang mengungkapkan kekecewaannya padaku.
"Kau seharusnya memberitahu kami mika, bagaimana jika di luar sana ada orang yang ingin menjahatimu? Siapa yang akan membantumu? Jangan menambah stressku dengan membuat masalah baru. Kau tau aku harus mencari nafkah dan memberi perhatian pada kau dan Logan supaya keinginan kalian terpenuhi. Tidak sepertiku dulu yang kekurangan. Kau tau dad tidak lagi bersama kita, dan aku harus bekerja keras menggantikan posisinya. Oleh karena itu kumohon jangan menambah masalah lagi, cukup permasalahan kantor saja yang membuatku stress. Cobalah kau mengerti bagaimana lelahnya aku. Aku...aku tidak suka dengan pergaulanmu sekarang Mika, Kuyakinkan jika ini tetap berlanjut maka kau akan berubah ke arah yang buruk." setelah berkata seperti itu Jared langsung masuk ke ruang kerjanya. Aku sangat melukai perasaannya.
"Kenapa kau tidak memberi tahuku Mika? Jika saja kau memberi tau ku mungkin Jared tidak akan marah seperti itu." kesal Logan.
"Maafkan aku, aku hanya ingin merasakan apa yang namanya punya teman" lirihku kecil karena aku sungguh merasa sangat bersalah.
"Namun bukan pergaulan seperti ini yang namanya teman Mika, mereka hanya ingin menghancurkanmu!" setelah itu Mom hanya menggeleng dan mengusap kepalanya.
"Kau belum makan malamkan? Mom sudah memanaskannya di oven tadi, makanlah," sambung Mom, lalu Mom beranjak pergi masuk ke dalam kamarnya.
Logan kini hanya berbaring di ruang tamu, guna menemaniku makan karena ia tahu aku takut sendirian. Jared, mom, dan Logan bahkan masih memperhatikan dan mengkhawatirkanku walau aku membuat mereka kecewa.
Setelah selesai makan aku membuat minuman coklat dingin untuk Jared. Aku tau setiap ia stress maka ia akan ke ruang kerjanya dan selalu minta dibuatkan minuman coklat dingin.
"Hei Logan, bangunlah, aku sudah selesai makan," ujarku dan Logan bangun lalu beranjak ke kamarnya.
Aku mendekati ruang kerja Jared dengan membawa nampan berisi minuman. Aku mengetuk pintu ruang kerja Jared dengan pelan hingga akhirnya ada jawaban 'masuk' dari dalam sana.
"Jared, aku membawakanmu minuman," ujarku dan meletakan minuman itu di mejanya. Jared terlihat fokus sekali dengan laptopnya.
Aku masih berada di dekat Jared dan mencoba meminta maaf pada Jared. Aku sungguh merasa bersalah olehnya.
"Jared... Aku minta maaf telah membuatmu kecewa padaku. Aku hanya takut kau tidak mengiziniku pergi," jelasku.
Jared yang tadinya sedang mengetik langsung berhenti dan mengusap batang hidungnya. Ia terlihat lelah dan kantung matanya terlihat menghitam lebih daripada sebelum-belumnya
"Mika, asal kau tau aku menyayangi kalian semua. Aku akan melakukan apapun untuk kalian semua meskipun hal itu membuat diriku hancur. Aku tidak ingin kehilangan lagi cukup daddy saja yang pergi, kalian jangan. Aku menetapkan peraturan itu untukmu karena kau hanya seorang gadis yang polos yang sangat mudah dihasut dan di umur yang sedang puberty. Aku tidak ingin kau masuk ke dalam pergaulan yang salah yang membuat dirimu hancur dan terjaring memakai narkoba atau meminum minuman alkohol. aku sangat menyayangimu oleh karena itu jagalah rasa sayangku baik-baik jangan sampai rasa sayangku padamu hilang karena aku tidak akan memberikan kesempatan kedua."
"Memikirkan kau di lua sana, sungguh menyakitiku Mika. Kau tahu betapa aku menyangimu, bukan?" suara lirih Jared membuat mataku digenangi air.
Aku tanpa menunggu lama langsung memeluk Jared. Dia kakak sekaligus daddy dalam hidupku. Apa jadinya jika ia tidak ada, mungkin kami tidak akan seperti ini dan malah menjadi gelandangan.
"Aku sangat menyayangimu Jared," ujaarku tulus dan kurasakan ia tersenyum.
"Kalau begitu pergilah beristirahat, kau butuh tenaga untuk esok."
aku terdiam bingun, apa maksud esok dari perkataan Jred. Kurasa besok adalah wekeend jadi tidak mungkin aku bersekolah, jika bukan itu, lalu apa?
"Tidak perlu dipikirkan, istirahat saja. Aku akan memberikan kejutan padamu besok."
Aku memicingkan mataku padanya, perkataaan Jared seolah ada sesuatu yang buruk akan terjadi besok. entah apa kuyakinkan itu akan membuatku kesal.
Jared tertawa. "Hentikan tatapanmu itu, segera istirahatlah."
Aku akhirnya mengangguk saja dan mencium pipi Jared. "Kau juga Jared, istirahatlah jangan bekerja terlalu keras. kami tidak akan menuntut hal lebih padamu, cukup jaga kesehatanmu," kataku yang dibalas anggukan sekaligus senyuman olehnya.
Setelah itu, aku keluar dari ruang kerjanya dan segera ke kamarku. Lalu, menghempaskan tubuhku ke atas kasur. Hari ini cukup melelahkan dan aku merasa butuh istirahat yang cukup, namun entah kenapa aku kepikiran oleh Jordan, ah sudahlah!
•••
"Ini dan ini, bawa dengan baik jangan sampai jatuh Mika," perintah Jared.
Jared membuatku seperti pembantunya. Ah, hukuman kejutan inilah yang jared berikan padaku karena kejadian kemarin. tapi kurasa hal ini masih bisa untuk kuterima karena aku pastinya akan mencuri snack-snacknya ini.
Jared kembali memberiku beberapa bungkus snack dan itu membuatku kewalahan membawanya. Keranjang dan troli sudah habis dipakai semua karena mall ini sedang membuka diskon besar-besaran dan pastinya semua orang akan tertarik datang tak terkecuali Jared.
"Jared! Tanganku sudah penuh semua dengan snackmu, bagaimana bisa aku mengambil keperluanku," ujarku tidak terima dengan perlakuannya.
Jared terlihat tidak peduli ia malah memilih melihat-lihat snack lainnya dan kembali menyuruhku membawanya. Mengapa aku bisa memiliki kakak dengan sifat menyebalkan seperti itu?!
Gosh, aku berpikir aku akan menjatuhkan semua barang ini tapi mana mungkin aku bisa melakukannya, itu akan jadi hal memalukan apalagi saat ini sedang ramai.
Dug!
Seseorang menyenggol lenganku dan itu membuat semua snack dan barang lainnya terjatuh dari tanganku. Entah kenapa aku bersyukur, akhirnya aku bisa pergi dari Jared dan mengatakan bahwa barangnya terjatuh karena ada yang menyenggolku. Alasan yang cukup jelas untuk kabur dari hal ini.
Aku menatap Jared dan ia sangat terlihat kesal, baginya makanan tidak pantas diperlakukan seperti itu karena dia pecinta makanan sejati.
Jared menatapku kesal namun aku memberinya tatapan polosku. HAHA! akhirnya kau kena karma Jared.
Seseorang yang menyenggolku tadi ternyata seorang pria lalu ia langsung memungut snack dan barang-barang milik jared. Wah, dia orang yang bertanggung jawab.
"Kau juga pungut snackku Mika," perintah Jared padaku dan ia kembali membuatku menjadi babu.
"Mika?" tanya pria itu pada jared lalu ia menoleh padaku dan aku menatapnya.
Shit! ternyata ia Mike.
My stalker vampire 9. Shit! ternyata ia Mike. "Hai Mike" canggungku dan cepat-cepat memungut snack itu. Setelah semuanya tersusun Mike membantuku membawakan snack itu ke kasir sedangkan Jared melirikku dan mike penasaran. Bahkan Mike yang membayar semua snack itu dengan alasan ia telah menjatuhkan semua snack tadi dan Jared dengan senangnya tidak menolak bahkan ia menambah snacknya. "Kau yakin aku tidak usah mengganti uangmu, juga ini bukan kesalahanmu, aku memang sengaja menjatuhkannya," jelasku merasa tidak enak, secara tidak langsung Jared telah menjadikan Mike atm berjalan. Mike menggeleng, "Ayolah mika, jangan merasa tidak enak. Dengan aku membayar ini kita jadi bisa berbicara seperti ini. Aku ingin minta maaf perihal kemarin, k
My stalker vampire 10 Brak! "Apa?!" teriakku. Aku sangat tidak terima keputusan Jared kali ini. "Ayolah Mika, kau buka lembaran baru di sekolah barumu," bujuk Jared dan mencoba memegang pundakku namun aku tepis. "Jared, kupikir kau tau apa yang kumaksud kemarin," ucapku lemah dan berlari ke kamar lalu mengunci pintu kamarku. Maksudku bercerita kemarin bukan berarti aku ingin pindah, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin berteman dengan Mike, apakah itu salah? Aku hanya ingin Jared mengerti jika aku sudah merasa nyaman oleh Mike walau ia mempunyai sikap nakal seperti itu. Aku malah berpikir lebih susah menyari teman ditempat baru karena aku tidak mudah untuk beradaptasi. Aku mungkin akan tambah stress jika beradaptasi di lingkungan baru itu. Ah, Jared memang jahat sekali padaku.
My stalker vampire 11"Hoam" nguapku dan mengucek mataku. Tadi malam aku merasa hangat sekali seperti ada yang memelukku dan mengusap kepalaku hingga tidurku nyenyak sekali tapi siapa ya?Aku berdiri dari kasur dan meregangkan tubuhku yang kaku. Kulihat pintu balkon telah terbuka dan angin segar masuk kedalam kamarku dan sekali lagi aku dibuat bingung, tadi malam aku yakin telah menutup pintu balkon dan kini kenapa terbuka. Apa Jared atau mom yang membukanya. Tapi tumben sekali biasanya tidak pernah.Ah daripada berkutik dengan pemikiran tidak jelas lebih baik aku segera mandi dan bersiap kesekolah baruku. Hari ini harus indah dari hari-hari sebelumnya. Semangat Mika!Aku memakai seragam baruku dan kurasa Jared membel
My stalker vampire 12"Hei!wake up!""Hei!"Uh, suara siapa itu? kepalaku sakit sekali. Aku membuka mataku dengan perlahan, aku bukan dramatis tapi karena membuka mata ini sulit sekali dan aku harus menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku. Ah ini di UKS."Thank's god. Kupikir kau mati," ucap pria di sampingku dan aku tidak tau siapa pria itu.Aku memegang kepalaku dan sangat sakit sekali, kurasa aku mendapatkan benjolan. Tapi siapa pria di sampingku ini? Kenapa dia sok caredenganku? Dan apa katanya? Mati?"Maafkan aku, karena tidak sengaja menyenggol temanku yang mend
My stalker vampire 13"Ini untukmu?" Jordan memakaikanku sebuah cincin dengan batu besar di tengahnya, sangat manis dan indah atas pemberian juga perlakuannya."Kau melamarku?" tanyaku.Jordan tertawa, ia mengusap jemariku lalu menatap kedua bola mataku. "Jika bisa aku akan melamarmu sesegera mungkin tapi sayangnya, cincin ini bukanlah cincin yang bagus untuk melamarmu.""Apa maksudmu?" tanyaku tidak mengerti, terlalu berbelit."Cincin ini berguna untuk melindungimu dari sinar matahari sehingga kau tidak akan terbakar dan taringmu tidak akan keluar tanpa keinginanmu. Artinya dengan cincin ini, rasa nafsu dari vampir itu akan terkontrol."Aku meng
My Stalker is a Vampire 14Tok!Aku menoleh ke arah balkon, itu... Itu seseorang, bukan?Aku menelan liurku sulit. Bayangan hitam terlihat di balkon, aku ingin memastikan itu seseorang atau bukan, tapi ... Aku terlalu takut untuk membuktikannya.Bayangan itu mulai bergerak. Sialnya aku lupa menghidupkan lampu kamarku dan langsung berbaring saja di kasur. Bayangan itu semakin samar tapi masih dapat tertangkap oleh mataku.Badanku kaku seketika, aku takut hal seperti ini. Sial!Krekk!Pintu balkon terbuka perlahan, bayangan itu perlahan
My Stalker is a Vampire 15Friday, hari menyebalkan untuk bersekolah, bagiku. Sejujurnya aku terlalu malas untuk bersekolah, walaupun ini hari keduaku tapi aku merasa masih kesepian di sekolah baru itu."Mika,C'mon!"Sial. Aku berjalan gontai menuju ke bawah. Kutemukan mom, Logan, Jared sedang duduk menikmati sarapan mereka. Aku bergabung dan duduk di samping Jared lalu memakan sarapanku dengan lesu."Ada apa, Mika?"Aku menoleh. "Huh?""Apa ada hal buruk yang terjadi? Kau terlihat lesu," ujar Jared yang entah kenapa selalu p
My Stalker is a Vampire 16Bel berbunyi tanda jam pulang, aku membereskan semua buku-buku dan memasukkannya ke dalam tas. Tidak ingin berlama-lama, aku langsung keluar dari kelas."Hei!" panggil seseorang."Hei!"Aku menoleh, entah mengapa aku rasa panggilan itu ditujukan padaku. Aku mendapatkan pria kemarin yang namanya masih tidak kuketahui."Aku?" tanyaku saat ia berdiri di depanku.Ia kemutar kedua bola matanya dramatis. "Tentu saja!""Kenapa?" tanyaku."Ikut aku." Ia langsung menarik tanganku begitu saja, seolah kami telah dekat.