Share

MSDiaM - 07

Author: fishycattos
last update Huling Na-update: 2022-01-27 09:58:41

Author POV

"Baiklah, saya mengerti." Angguk Harley mendengarkan dengan seksama penjelasan dari Lylia.

"Kamu bisa menggunakan dapur sekarang. Aku akan mencari Kepala Chef untuk mengawasimu." Ucap Harley berjalan meninggalkan Lylia.

"Terima kasih, Tuan Harley." Balas Lylia dengan matanya yang berbinar lalu segera berlari ke arah gudang penyimpanan untuk mencari bahan dasar pembuatan dessert-nya. 

Ia benar-benar bersemangat membuktikan bahwa dia tidak seperti dengan apa yang Alicia bayangkan. Ia bukan anak yang selalu dimanja oleh keluarganya meski ia lahir di keluarga yang sangat berkecukupan. Ia merasa mampu dan berhak untuk tinggal di istana ini, demi kelangsungan hidupnya dan membayar hutang kedua orang tuanya. Tak berselang lama Kepala Chef datang dan mulai memperhatikan gerak gerik Lylia dari dekat saat membuat dessert.

'Serasa ujian praktek! Jangan gugup. Jangan gugup.' Batin Lylia.

  .

  .

  .

Menjelang siang di ruang kerja, tampak Dante yang terlihat sangat sibuk dengan berbagai berkas yang di bawa oleh seorang pria berjas abu-abu yang tampak sedang menunggu Dante menyelesaikan kegiatan menandatangani berkas tersebut. Dan salah satu serigala setia Dante yang bernama Victor itu tampak dengan tenang berdiri di sudut ruangan sambil memperhatikan gerak gerik pria berjas abu-abu tersebut yang teridentifikasi sebagai General Manager salah satu perusahaan besar milik Dante.

"Baiklah, pertahankan kinerjamu. Kalau ada yang mencurigakan segera melapor!" Perintah Dante setelah dirinya menandatangani dokumen terakhir.

"Baik, Pak. Terima kasih pujiannya. Kalau begitu, saya permisi dulu." Ucapnya seraya menunduk lalu bergegas keluar ruangan di ikuti oleh Victor.

Selang beberapa detik kemudian, sebelum pintu benar benar ditutup oleh Victor, tampak sosok pria lain yang sedang menggunakan kemeja biru cerah berjalan santai masuk ke dalam ruang kerja Dante.

"Permisi kawanku." Ucapnya saat melewati Victor.

"Halo pria tua!" Teriaknya sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Bobby, berhenti mengejekku." Ucap Dante tersenyum smirk.

"Apa yang salah? Kau sebentar lagi ulang tahun ke-43, jadi wajar menurutku kalau ada seseorang yang memanggilmu Paman atau Kakek." Ejek Bobby sambil tertawa puas.

Dante hanya membalasnya dengan senyum smirknya itu, mengingat ada seorang gadis yang baru saja memanggilnya Paman.

"Nico saja belum menikah, jadi siapa yang harus memanggilku Kakek? Hah?" Balas Dante sambil membakar satu batang rokok.

"Kudengar dia pulang? Apa dia tidak membawa seorang wanita?" Tanya Bobby.

Dante menggelengkan kepala.

"Bahkan tim pengintai yang kukirim untuk mengawasinya saja tidak pernah melaporkan apapun padaku, kalau anak itu pernah memasukkan wanita ke mansionnya atau hanya sekedar menggunakan jalang untuk memuaskan nafsunya aku seharusnya sudah memberitahukanmu."

Bobby cekikikan.

"Apa kau yakin anak kesayanganmu itu bukan gay?"

Dante kembali menggelengkan kepala .

"Beban dan tanggung jawab yang harus dia pegang sangat besar, Bobby.Anak itu tidak punya nyali melakukannya."

"Sangat berbeda dengan Ayahnya, yang masa mudanya di habiskan dengan mencicipi jalang satu persatu." Bobby tertawa mengingat masa lalu.

"Dan sayangnya aku berhenti di jalang yang salah." Balas Dante menghembuskan asap rokoknya.

Bobby melirik Dante, ia menilai ekspresi datar sahabat lamanya dan menemukan ada rasa penyesalan yang tersirat di dalamnya.

"Lalu apa dia masih bisa memuaskanmu?" Tanyanya kemudian.

Dante terdiam.

"Ya, tentu Bob." Balasnya lalu kembali menghisap rokoknya dalam dalam.

"Aku tidak munafik, dia masih bisa memuaskanku. Tapi semakin aku menyentuh tubuhnya, semakin hilang rasa itu." Lanjutnya menghembuskan nafas.

"Lalu apa bedanya dia dengan jalang di luar sana?" Tanya Dante putus asa.

"Setidaknya dia masih berstatus sebagai istrimu." Balas Bobby santai sembari menyisip segelas vodka yang di sajikan oleh Victor.

Dante terdiam kembali.

"Berhentilah memikirkan Nico. Dia sudah dewasa. Aku yakin dia akan paham dengan situasimu. Jadi pergilah mencari seseorang yang bisa membuatmu merasakan bara api itu lagi. Seseorang yang bisa membuatmu mabuk kepayang, yang akan selalu kau rindukan karena kasih sayangnya yang tulus tanpa memandang siapa dirimu." Lanjutnya.

"Atau kau mau menghabiskan sisa hidupmu seperti ini?" Tanya Bobby to the point.

Dante menyerap setiap perkataan Bobby, sahabatnya sedari bangku sekolah itu.

"Aku tidak tau, Bob. Rasanya aku sudah terlalu tua untuk memulai semua itu kembali." Pasrah Dante.

"Hahaha! Pada akhirnya kau mengaku tua!" Tawa Bobby.

"Tapi ayolah! Mulai dari awal saja kalau begitu. Atau kalau tidak, kau bisa mencari udara segar mungkin? Tau kan? Bermain main sejenak." Racau Bobby.

"Tidak Bobby, aku tidak mau memakai jalang jalanan yang tubuhnya sudah dinikmati oleh ratusan pria di luar sana. Seleraku sudah tidak seperti dulu lagi." Tolaknya.

"Kau tau? Kau benar-benar ke tinggalan zaman kawan!" Kekeh Bobby sambil menggelengkan kepalanya.

"Carilah Sugar Baby!" Tambahnya.

Author POV END

***

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 150 (BONUS)

    Author POV Hari itu baru memasuki bulan ke delapan sebelum Lylia masuk ke rumah sakit karena air ketubannya yang mendadak keluar karena kontraksi yang Lylia pikir sebagai kontraksi palsu semata. Dan dengan perasaan panik yang luar biasa, Dante segera menyuruh seluruh dokter kandungan yang bertugas hari itu untuk segera datang ke istananya tanpa terkecuali. Rasa panik juga dirasakan oleh Nicholas yang segera memesan tiket penerbangan kembali ke tanah air demi melihat sang adik yang tampaknya akan lebih cepat hadir ke dunia. Belum lagi Ted yang ikut kebingungan mencari penerbangan untuk melihat adik kesayangannya yang akan melahirkan. "Bagaimana Dok?!" Panik Dante. "Anaknya sudah bisa dikeluarkan, Tuan. Melihat kondisi Nyonya sekarang, sepertinya mustahil untuk melahirkan di Rumah Sakit. Apa Tuan mengizinkan kami untuk melakukan persalinan di sini?" Tanya dokter senior yang paling bertanggung jawab. "Lakukan apapun yang perlu kalian lakukan, asal istri dan anakku selamat!" Titah Dant

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 149

    Author POV Dengan masih terbalut pakaian yang penuh dengan bercak darah, Dante membawa Lylia kembali pulang kerumah mereka setelah melalui malam yang sangat panjang dan menyiksa batin mereka berdua. Dengan berat Lylia melangkahkan kakinya meninggalkan gudang yang penuh dengan kenangan buruk nan melegakan itu. Ia baru saja telah memberikan izin suaminya untuk membunuh seseorang yang sudah menghancurkan kehidupannya dengan bantuan tangan dingin Dante. Tapi tangan dingin itu jugalah yang berkali-kali menyelamatkan dirinya dan membuatnya sadar bahwa semua masalahnya sudah berakhir. Tidak ada lagi mimpi buruk. Tidak ada lagi yang berani mengancam keberadaannya. Meski demikian, Dante tidak berbesar hati. Dia akan tetap waspada dan selalu memberikan perlindungan yang utama pada sang istri tercinta agar hal serupa tidak akan terjadi lagi untuk yang ke dua kalinya. Sudah cukup. Namun untuk sekarang ini, semuanya sudah selesai. "Daddy..." "Ya sayang?" Tanya Dante melirik istrinya yang tengah

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 148

    Author POVKini jari Dante merengsek masuk mencongkel salah satu bola mata Ronan yang terus menatapnya benci. Dan tanpa perasaan ia mulai mengobrak-abrik rongga mata itu hingga salah satu bola mata itu berhasil ia keluarkan dalam kondisi sempurna yang kemudian ia lemparkan begitu saja tepat ke hadapan Alicia.Alicia semakin menangis tak terkendali. Ia sudah tidak mempedulikan borok dan luka yang membusuk di kedua tangan dan kakinya. Victor memperlakukan Alicia persis seperti apa yang sudah ia perbuat pada Lylia dengan membuat luka yang sama pada tubuh istri majikannya. Alicia mendekatkan dirinya pada tubuh Ronan yang masih bernyawa namun sudah tidak berbentuk lagi. Kedua tangan dan kakinya sudah tidak ada di tempatnya, perut dan dada yang berlubang akibat tebasan pedang tajam Dante, bibir yang hilang dari tempatnya serta bola mata Ronan yang keluar dari tempatnya. Ronan hanya bisa bergetar sesekali akibat kejang otot yang dirasakannya. Ia masih bisa melirik Alicia yang menatapnya iba

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 147

    Author POV "Kau tau... Pedang ini turun temurun digunakan untuk mengeksekusi para saingan bisnis kotor keluarga Prime yang sudah berbuat curang dan licik sepertimu. Jadi seharusnya menjadi kehormatan bagimu bisa menjadi salah satunya." "DASAR BAJINGAN KAU DANTE!!! MATILAH KAU!!" Maki Ronan yang tau akan dilakukan seperti apa oleh monster yang satu itu. "Kau tau kenapa aku punya gudang seperti ini disini? Karena ini menjadi tempat yang tepat bagiku untuk menghabisi orang-orang yang licik seperti kalian. Jauh segala sesuatu yang mewah dan pantas. Kalian hanya seonggok sampah yang membuatku kesulitan. Dan kau tau siapa yang menyukai sampah?" Tanya Dante saat sibuk memangkas tangan dan kaki Ronan satu persatu. "AAAAAKH!! BRENGSEK KAU DANTE SIALAN!! KUKUTUK KAU DAN SELURUH KELUARGAMU!!!" Jerit putus asa Ronan yang semakin membuat Dante tersenyum puas. Victor lalu datang membawa satu kandang kaca yang berisi tikus hitam yang besar dan bergerak yang bergerak sangat gesit bak sedang kela

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 146

    Author POV"Kau tidak marah? Aku mencium seseorang yang kau sangat cintai dulu. Oh, tidak. Bahkan kau masih mencintainya sampai saat ini. Hanya saja rasa cintamu sudah tertutup dengan perasaan bencimu denganku." Smirk Lylia mencoba memprovokasi Alicia setelah puas mencium Dante."Seseorang yang begitu berkuasa ini ternyata sangat manis dan terlalu baik padaku. Apa kau pernah merasakan perhatian itu, Alicia? Rasa cinta dan kasih sayang Dante yang mengalir bak air hujan yang tidak pernah kering! Apa kau pernah dicintai sebegitu dalam oleh mantan suamimu yang terlalu romantis? Hm?!" Lylia mulai berjalan kembali mendekati Alicia.Dante sedikit kaget dengan segala macam ucapan provokatif Lylia. Istrinya itu mencoba menyerang dan menyiksa batin Alicia secara perlahan."Apa Dante pernah melakukan hal manis itu padamu? Tidak? Oh, kasihan... Kaulah yang harusnya dikasihani. Perempuan kasar yang kekurangan kasih sayang tapi haus akan kekuasaan dan kehormatan sepertimu malah mengais-ngais cinta

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 145

    Author POV "DADDY HENTIKAN!!" Lylia berjalan meraih lengan Dante dengan mengesampingkan segala ketakutan yang menjalar di tubuhnya. "Lylia!" Panik Kai yang segera berjalan mendekat namun ditahan oleh Victor yang mengkhawatirkan keselamatan Kai. "Tahan, tunggu sebentar. Kita akan menyelamatkan Nyonya Lylia kalau Tuan mulai lepas kendali. Perhatikan terus mata itu." Bisik Victor. "Daddy kumohon..." Lylia mulai memeluk Dante dari belakang karena tidak berhasil menahan langkah penuh emosi Dante. "SINI KAU BRENGSEK! AKAN KUBAWA KAU BERTEMU KELUARGA PRIMEMU YANG TERKUTUK ITU!!" Maki Alicia tidak berhenti. Dante berhasil mendekati Alicia dengan Lylia yang masih menempel di tubuhnya. Dante meraih kerah baju Alicia, mengangkat tubuh kurus kering itu tinggi-tinggi dan mulai mengepalkan tangan kanannya seolah siap menghajar Alicia. "DANTE PRIME HENTIKAN SEKARANG JUGA!!!" Jerit Lylia. Dante tidak bergeming. "KALAU TIDAK, AKU AKAN MEMBUNUH ANAK INI!!" Tambahnya putus asa. Suara teriakan

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 144

    Author POV Tubuh Lylia bergetar hebat. Tidak pernah menyangka bahwa pria yang dia anggap baik di hadapannya itu nyatanya tidak lebih buruk dari Mark ataupun Marie yang hanya menginginkan hal buruk menimpa dirinya. Lylia tidak paham lagi apa yang sudah membuat mereka semua begitu membenci dirinya. Yang ia tau, semua bermula saat kehidupannya yang baru dimulai di keluarga Prime. Jadi ini adalah resiko yang harus Lylia jalani saat Dante Prime mulai menerima keberadaannya. "Bagaimana? Apa menyenangkan menghabiskan waktu bersama dengan seseorang yang mengagumimu?" Tanya Ronan menghentikan lamunan Lylia. Lylia yang masih terkejut atas fakta-fakta menyedihkan selama ini lalu mengernyitkan dahinya kebingungan. "Oh, ayolah! Apa seenak itu tidur dengannya? Kudengar dosen itu tergila-gila padamu. Apa dia memperlakukanmu dengan sangat baik? Seharusnya sih iya. Dia terlihat lebih sopan ketimbang bajingan di belakangmu itu." Senyumnya mengejek. Lylia yang paham mulai membulatkan matanya. Ia ke

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 143

    Author POVDante mengemudikan mobilnya sendiri dan membawa sang istri tercinta yang kini tengah mengandung anak 'mereka' berdua yang kini sudah masuk di tri semester kedua. Tentu saja benjolan kecil di perut Lylia itu semakin terlihat jelas karena tubuh Lylia sendiri yang tidak terlalu besar dan cenderung sedikit kecil. Namun saat ini karena hormon yang di keluarkan oleh sang ibu hamil membuatnya tampak lebih cantik dan seksi dibandingkan sebelumnya. Dan hal itu diakui tidak hanya oleh Dante sebagai sang suami, Nicholas pun yang sering membuat panggilan video pada mereka juga mengakui hal yang sama. Di matanya, Lylia yang merupakan ibu sambungnya tampak lebih menggemaskan dibandingkan biasanya. Hal itu yang membuat Dante s

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 142

    ⚠️Chapter ini mengandung konten Dewasa21+⚠️ ⚠️Mohon kebijaksanaannya memilih bacaan!⚠️ . . . Author POV Suara desahan nikmat Lylia sejalan dengan badannya yang bergerak naik turun sesuai tempo mulai memenuhi kamar Dante yang awalnya sangat sepi. Lylia sangat menikmati momen kebersamaan mereka yang satu ini, mempunyai janin di dalam kandungannya bukan menjadi suatu penghalang baginya untuk memuaskan hasrat sang suami. "Baby.." Khawatir Dante, meski ia sendiri juga merasakan hal yang sama. Istrinya tetap terasa sempit bagi ukuran Dante yang di luar normal itu, meski istrinya sudah ia persiapkan dengan sangat matang sebelum menghujaminya berkali-kali setiap malam. Tidak ada yang berubah. Istrinya tetap terlalu sempit untuknya. Tapi itu tidak masalah, karena Lylia juga ternyata menyukai kelebihan Dante yang satu ini. "Daddy.. Wait for me. Mmhhh..." Lylia mulai menggerakkan panggulnya kedepan dan kebelakang demi memijat lembut sang suami. "Oh! What a bad baby girl." Desah Dante y

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status