Home / Romansa / My Sweet Dangerous Logan / Kurang Kasih Sayang

Share

Kurang Kasih Sayang

last update Last Updated: 2025-01-12 22:03:57

"Awas, ya Mon, jangan iya-iya, gue serius, gue mau kok jadi jebakan buat abang lo yang ganteng itu!" Siska yang tidak akan mundur lagi, dia benar-benar sudah gila oleh ketampanan Logan Mason.

"Yah … gue nggak janji deh. Kalau itu, gue nggak bisa janji menjebak abang gue, dia paling waspada deh buat yang begituan. Gue pernah coba ngomong tuh dulu untuk ikut perjodohan malah ditolak mentah-mentah olehnya. Dia anti mainstream buat yang begituan deh!"

Mesti terdengarnya menjanjikan, Monica sebenarnya tidak ingin kalau abangnya itu jatuh ke tangan teman-temannya. Dia tahulah bagaimana sikap dan kelakuan teman-temannya. Setiap hari yang diinginkan hanya keluar belanja di mall, menghabiskan uang, hura-hura, minum di bar dan senang hang out bersama laki-laki manapun. Pokoknya cewek matrealistis abis.

Jadi, meskipun Monica gila dengan terong gede. Dia tidak mungkin menjual abangnya begitu saja. Apalagi keluarga Dorman bukan keluarga sembarangan. Keluarga mereka termasuk urutan keluarga juga pengusaha yang sukses di kalangan pebisnis.

"Hih! Seandainya saja malam ini abang lo mau gabung, Mon. Acaranya pasti akan lebih seru dan menarik. Gue bener-bener pengen lihat abang lo berbaur dengan kita-kita, Mon …," masih saja Siska mengharapkan durian runtuh atau bintang-bintang yang bertaburan di langit berjatuhan ke bumi.

"Udah udah nggak usah ngebahas abang gue terus, mending kita gabung sama yang lain, kayaknya di pinggir kolam suasananya makin panas itu," kode keras Monica menaikan kedua alisnya agar Siska maupun Rara mengakhiri perbincangan tentang abangnya, Logan.

Siska dan Rara mengalihkan pandangan pada kolam renang, secara spontan mereka tertuju ke sana. Dan benar saja suasana di pinggir kolam Memang benar-benar panas. Mereka para pasang laki-laki dan perempuan yang memakai bikini juga laki-laki dengan Boxer sedang melakukan pertunjukan saling membelit lidah atau meremas squishy dan empuk juga saling mendekat manja di dalam air.

"Sayang!" suara seorang laki-laki menghampiri Monica dan menggandeng pinggangnya.

"Albert, kamu sudah datang?" Reflek Monica bergelendot manja di dada laki-laki yang dipanggil Albert tadi.

"Iya, Honey, Aku kangen nih. Kamu nggak mau kasih aku hidangan pembuka," jelas Monica tahu apa yang sedang diinginkan Albert saat ini. Dia juga tidak munafik, Monica juga menunggu hal itu sejak tadi.

"Tunggu sebentar lagi ya, Beb, nggak enak nih sama yang lain. Kita gabung 5 atau 10 menit lagi, ya!" Albert sedang meremas bokong kenyal Monica. Dia sudah terlihat tidak sabar.

"Hmmm, yes, Honey, everything you want I am giving to you. Tapi, jangan lama-lama ya. Aku udah kangen berat nih." Itupun kode keras dari Albert kalau dia sebenarnya sudah tidak tahan untuk berduaan dengan Monica. Tapi acara malam ini meskipun bukan party spesial. Tetap saja Albert harus menghormati para teman-teman Monica yang sudah hadir.

"Iya, Beb, aku tahu kok, lagian ini kan sudah menjelang pagi. Kamu mau tunggu di kamar aku dulu? Nanti aku menyusul sebentar lagi. Soalnya di sini suasana sudah semakin panas," bisik Monica yang benar-benar melihat suasana pesta sudah mulai berubah sedikit sepi. Ia tahu kelakuan gila para teman kampusnya jika sedang melakukan party, ujung-ujungnya pasti hanya akan berakhir dengan urusan masing-masing.

Tentu saja urusan itu adalah urusan kenikmatan yang tiada tara yang bisa membuat mereka terbang ke langit ketujuh. Para teman Monica sudah saling memojok atau mencari tempat untuk bisa melakukan hal bebas lebih dari sekedar saling membelit bibir atau meremas squishy.

Kehidupan keluarga Mason, tepatnya Logan dan Monica Mason itu seperti belahan dua koin yang berbeda. Monica yang senang dengan pesta dan hura-hura sedangkan Logan tergolong laki-laki dingin dengan sikap tegas juga arogan. Bahkan wanita tidak berani mengganggu untuk hal-hal sepele.

Kehidupan bebas keluarga Mason tidak terlepas karena orang tua mereka tidak tinggal secara bersama. Monica memilih tinggal bersama dengan abangnya, Logan karena dia merasa bisa bebas tanpa adanya aturan dari orang tua.

Lagi-lagi bukan Logan membiarkan adiknya. Tapi, dia merasa kehidupan Monica dengan dirinya berbeda. Logan tidak ingin ikut campur, yang penting Monica masih berjalan sesuai dengan aturan. Tentu saja warning besar dari keluarga Mason adalah jangan sampai keluarganya terlibat skandal seperti barang-barang haram atau masuk ke dalam penjara.

Monica merasakan tangan Albert makin aktif di bokongnya, "Aku nggak mau menunggu sendirian di kamar kamu, honey. Aku maunya kita berdua masuk secara bersama-sama," suara manja dan serak Albert berbisik di telinga Monica.

Sebenarnya Albert bukan kekasih Monica. Dia hanya salah satu koleksi laki-laki yang akan digunakan Monica untuk melampiaskan segala hasratnya tentang terong gedong.

"Iya iya, yuk sekarang kita pergi!" Monica menarik tangan Albert untuk ikut bersamanya. Monica melihat panggung yang dibuatnya sudah benar-benar sepi, dengan para teman juga pasangan yang entah ke mana mereka mencari tempat yang cocok untuk melampiaskan semua hasrat mereka.

Namun, baru beberapa langkah ke sudut lorong. Albert sudah mendorong tubuh Monica ke tembok. Albert sepertinya sudah tidak tahan lagi. Dia segera menyerang bibir Monica nan sensual.

"Emmmm aah!" Monica mengerang saat Albert membabi buta menyerang bibir juga meremas squishy miliknya. Tangan Albert sudah menyusup ke balik gaun seksi juga pendek milik Monica. Tentu saja Monica hanya mengenakan kain penghalang yang mudah untuk digeser. Jadi kain penghalang yang digunakan tidak perlu repot-repot untuk diturunkan oleh Albert.

"Dasar kucing liar. Kau benar-benar sudah menunggu dan menggodaku dengan yang ini," tangan Albert sedang mengelus belahan bibir bawah milik Monica. Pasti dengan cepat bibir kenikmatan itu berubah berlendir dan basah.

"Tentu saja! Memangnya ada hal lain yang aku inginkan kalau sedang berduaan dengan kamu, Albert. Kamu cukup memberikan itu padaku dan setelah itu kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu inginkan selama 1 bulan, bukan?" Kode keras untuk Albert. Albert tahu siapapun laki-laki yang berhasil mengajak tidur Monica dan juga bisa membuatnya senang, apapun keinginan laki-laki itu dalam satu bulan akan dituruti oleh Monica.

Sebenarnya Monica pun sama seperti Logan, abangnya. Dia tidak tergerak oleh yang namanya cinta. Mungkin dia juga tidak percaya pada cinta. Tapi, cara pergaulan Monica sudah terlebih dulu menikmati terong gedong seseorang dan bebes. Jadi, untuk perasaan cinta atau apapun itu Monica tidak akan percaya. Dia sepertinya telah kecewa pada suatu peristiwa. Yang membuat Monica berubah hingga menjadi sosok wanita yang hanya menyukai terong gede saja.

Aslinya, baik Logan maupun Monica adiknya, mereka berdua sebenarnya kurang kasih sayang. Orang tua mereka terlalu sibuk untuk mengembangkan bisnis dengan para kolega dan membebaskan apapun yang dilakukan oleh Luke maupun Monica.

Awalnya dulu, Monica hanya gadis polos yang tidak suka berpesta atau keluyuran tidak jelas saat bersama dengan teman-teman kampusnya. Ada suatu momen yang menjadi background sehingga Monica berubah drastis seperti itu. Di balik keluarga terhormat, tentu saja masih ada satu nilai cacat bagi keluarga Mosan yaitu pergaulan bebas dari Monica dan sikap dingin sedingin Salju dari Logan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Sweet Dangerous Logan   Pernikahan Bisnis

    “Jadi sudah tidak ada lagi yang kamu sembunyikan dariku? Hmm?!” Logan sudah merasa puas telah memberikan hukuman pada Ann.Gadis itu sedang menarik nafasnya atas hukuman yang diberikan oleh Logan.“I–iya, tolong jangan ganggu aku. Aku mau tidur!” Suara Ann lirih dan hampir tidak terdengar.“Bisa gawat kalo dia tahu gue suka balapan dan olahraga berat itu,” otak Ann sedang berpikir ulang untuk menceritakan masalah sisi lain tentang dirinya yang berbeda. An tidak ingin Logan juga terkejut kembali atau berpikir yang aneh-aneh lagi tentang dirinya. Sampai hari ini Ann masih bisa menyembunyikan semua. Bahkan orang tuanya pun nggak pernah tahu kalau dia suka balapan liar dan olahraga boxing.“Kamu istirahat sebentar lagi ya, aku mau mandi dan mengecek segalanya. Ronny akan segera mengurus keperluan kita hari ini,” meski mata Ann tertutup, telinga yang mendengar, namun keningnya jadi berkerut mendengar ucapan Logan.“Memangnya hari ini kita mau kemana?” Kata Ann bersuara lirih.“Orang tua

  • My Sweet Dangerous Logan   Kesempatan Kedua

    “Lepaskan aku, Mario!” Monica menatap kesal lawan dihadapannya. Tangannya hampir mendekati wajah Mario, namun lelaki itu menangkapnya dengan cepat.“Kamu mau kemana? Urusan kita belum selesai, hah! Bukannya tadi kau bilang akan melakukan apapun yang aku minta,” Mario mengingatkan janji Monica sebelum mereka masuk ke ruang pertemuan keluarga.“Semua sudah gak berlaku. Aku gak mau lagi kamu sentuh. Kita sudah melunasi hutang masing-masing. Jadi, jangan ganggu aku lagi!” Monica tegas menolak permintaan orang tuanya, dia tidak mau di jodohkan dengan Mario.Monica sedang berpikir keras bagaimana orang tuanya bisa bertemu dengan Mario. Dia tidak bisa membayangkan apa saja yang sudah diceritakan Mario kepada orang tuanya. Monica masih mengira semua yang terjadi adalah rencana Mario. Tidak mungkin orang tuanya bisa bertemu dengan Mario begitu saja. Monica merasa Mario sudah menyelidiki latar belakangnya.“Hah, enak saja mau pergi. Awalnya aku memang sempat menolak permintaan tuan Mason yang

  • My Sweet Dangerous Logan   Kamu Ditakdirkan Untukku

    “Umm … Logan ini sangat enak tolong jangan berhenti!” pinta Ann saat merasakan Logan berusaha keras memompa pinggulnya naik turun sambil tangannya meremas dua bongkahan kenyal miliknya bergantian dengan mulut Logan yang men hisap nya.“UM ah kamu benar-benar nikmat sayang. Aku sayang padamu umm ah!”Hentakan makin kuat dan membuat Ann meremas sprei sambil pinggangnya juga ikut memutar terus mengikuti ritme yang Logan berikan.Tubuh mereka sudah saling berpeluh.Ann tidak menyangka akan melakukan ini setelah mendapatkan izin dari orang tuanya. Pertemuan yang tidak sengaja dengan Logan malah berbuah seperti ini.Logan mengecup kening Ann setelah melakukan pelepasan beberapa kali dan Ann ambruk dalam pelukannya.“Sebentar-sebentar, aku mau tanya!”Ann sedikit menjauhkan tubuhnya.“Hmm, tanyalah. Aku siap menjawab, tapi jangan menjauhiku!”Logan menolak keras dan menarik kembali tubuh Ann kedalam dekapannya.Logan sudah merasakan dunia Ann miliknya. Jadi, tidak akan membiarkan gadis itu w

  • My Sweet Dangerous Logan   Monster Arogan Logan

    Mario sedang asik mengelus paha Monica. Tapi, Monica terus menghindar karena takut ketahuan oleh keluarganya.“A–aku, Mah? Dengan siapa?” Monica benar-benar terkejut karena dia berpikir malam ini hanya acara makan malam keluarga tanpa ada unsur lainnya.Dan seketika otak Mario langsung mengerti. Dia menaikkan sudut bibirnya. Seringai nya cukup terlihat jelas dimata Monica.“Gila yang benar aja, jangan bilang gue di jodohin Ama dia?” Oceh hati Monica dan di sambut dengan senyuman oleh Mario.Begitulah perasaan Monica yang tidak jauh beda dengan Ann yang terpaku seperti orang bodoh saat orang tuanya menjelaskan semua.“Kalau begitu, apa boleh aku mengobrol dan meluangkan waktu lebih banyak dengan calon istriku?” ucap Logan dan deg Ann kalang-kabut mendengar kata istri dari mulut Logan.“Tentu saja, Logan, uhmm … tapi, kasih kami jawaban pasti dulu, kamu bersedia kan menerima Ann sebagai istrimu,” kini Erika yang menghentikan duduk Logan yang terlihat bersiap mendorong kursi yang diduduk

  • My Sweet Dangerous Logan   Perjanjian Perjodohan

    “Bella, sebelah sini!” Ann menutup teleponnya setelah melihat sang ibu melambaikan tangan padanya. Dan tatapan Logan pun tertuju ke arahnya.“Ada apa ini? Kenapa mereka ada disini juga?” batin Logan bingung saat melihat ibunya Erika dan Bardo Mason ayahnya ada di belakang wanita yang melambaikan tangan ke arah Ann. Logan melihat si ayah tampak berbicara dengan serius.Ann segera membungkuk saat dia berhadapan dengan mereka.“Nah ini dia, Erika, putri semata wayangku. Dia cantik kan?” ucap ibu Ann seraya menarik dan memperkenalkannya pada seorang wanita paruh baya, namun masih terlihat anggun dan elegan.“Hmm, aku yakin dia memang cocok, Nathalie” tegasnya dan Logan langsung mengernyit ketika mendengarnya. Ibu Ann menggandeng dan memperkenalkan Ann padanya.“Beri salam pada tante Erika, Bel,” ucap ibu seolah menarik lengan Ann untuk berjabat tangan.Ann yang belum mengerti apa yang terjadi dia hanya mengikuti arahan ibunya untuk berjabat tangan.“Oh, ha–hai tan–te, aku, Annabella, ta

  • My Sweet Dangerous Logan   Rasa Benci

    Ann berjalan sambil memeriksa ponselnya. Dia melihat kembali pesan yang dikirimkan oleh ibunya.“Lantai 45, ruang VVIP Rose,” oceh Ann saat membaca ulang pesan dan bruk, Ann tanpa sadar menabrak seseorang.“Aw!” ringgis Ann sambil memegangi dahinya yang terbentuk dada seseorang.“Kamu tidak apa-apa?” Ann menarik wajahnya ke arah suara, seorang laki-laki bersetelan jas sudah berdiri di hadapannya. Sepertinya dia juga terlihat terburu-buru seperti Ann.“Maaf, saya tidak sengaja, saya tidak melihat jalan!” Ann yang langsung membungkukkan tubuhnya karena merasa bersalah.“Um, sebenarnya tidak juga, saya juga memang sedikit terburu-buru,” ucapnya yang Ann dan laki-laki itu seperti berlomba sampai di depan lift. Dan bunyi pintu lift terbuka, Ann segera melangkah lebih dulu juga diikuti oleh laki-laki tadi.Laki-laki itu menekan tombol 45 saat Ann akan melakukannya. “Lantai 45 juga?” spontan Ann berkata sambil melirik ke arahnya.“Uhm, saya sungguh minta maaf untuk yang tadi,” laki-laki itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status