Home / Romansa / My Sweet Husband / Bab 5 Jeritan Hati Amilie

Share

Bab 5 Jeritan Hati Amilie

Author: Clavita SA
last update Huling Na-update: 2023-02-03 15:03:53

Theo kembali menghentikan langkah kakinya begitu teringat Amilie yang baru saja bangun dari pingsan dalam keadaan tubuh basah kuyup itu.

Ia mengambil handuk tebal berwarna putih dengan ukuran jumbo dan kembali pada Amilie yang masih terdiam di samping kolam karena pergelangan kakinya yang terasa sakit akibat mengenakan sepatu hak tinggi yang membuatnya tergelincir ke dalam kolam.

"Ahh, sakit sekali ...!" Amilie meringis kesakitan sembari memijat kaki.

Dari belakang, Theo menutup tubuh Amilie dengan handuk tadi dan memangkunya pergi masuk ke dalam rumah.

Tubuh Amilie terhenyak begitu handuk itu ada di punggungnya. Terlebih lagi saat Theo memangkunya secara tiba-tiba. Meski Theo sudah menjadi suaminya, tetapi ia masih merasa gugup.

"K-kak Theo, kenapa balik lagi?" tanya Amilie terbata-bata.

Namun, saat itu Theo tidak menyahutnya. Ia terus berjalan lurus menuju pintu. Sampai akhirnya mereka berada di depan pintu. Perlahan, Theo membuka pintu kaca itu dan membawanya masuk.

"Mandilah dengan air hangat, agar tidak sakit!" Theo menurunkan Amilie dari pangkuannya.

Amilie terdiam, ia masih tidak menyangka bahwa Theo bisa seperhatian itu kepada dirinya. Padahal, sebelumnya ia hanya mengenal Theo sebagai sosok yang cuek dan dingin. Tak pernah bertegur sapa dan jika berbicara pun hanya seperlunya saja.

Theo menjentikkan jari di depan wajah Amilie. "Jangan melamun. Mandilah, air hangatnya sudah siap!"

Sontak Amilie mengedipkan mata ketika jentikkan jari itu membuatnya bangkit dari lamunan tersebut.

"Ah, iya," sahut Amilie refleks.

Amilie mencoba bangkit dari sofa. Tetapi, saat itu kakinya masih terasa sakit. 'Apa kakiku sakit karena tadi?'

"Kamu mau ke mana lagi?"

Saat itu Theo tidak tega melihat kondisi Amilie yang agak kesulitan berjalan. Tetapi, Amilie tetap memaksakan diri untuk berjalan.

"Ponselku jatuh ke kolam, aku harus mengambilnya," sahut Amilie sembari berusaha berjalan meski tertatih-tatih.

Namun, tiba-tiba saja Amilie merasa mual. Ini membuatnya semakin tidak nyaman. Ia mencoba menutup mulutnya saat mual itu semakin menjadi-jadi. Tetapi, itu sia-sia.

"Aku harus ke toilet."

Amilie terus berjalan meski kakinya terasa sakit. Tetapi, beberapa saat kemudian Amilie kembali untuk menanyakan sesuatu kepada Theo.

"Kenapa kembali lagi?"

"Di mana toiletnya?" balas Amilie dengan sebuah pertanyaan.

'Apa dia mual-mual karena masuk angin?'

"Kamu pasti masuk angin. Ayo, aku akan membantumu!"

Theo pun memangku Amilie untuk kemudian ia bawa ke dalam sebuah kamar di rumah itu.

"Kamu mau membawaku ke mana?" Amilie berontak, mencoba melepaskan diri dari Theo.

Akan tetapi, Theo tidak mau melepaskan Amilie sebelum sampai di kamar.

Selepas sampai di kamar, Amilie melihat ke sebuah pintu lain yang mana ia pikir itu adalah kamar mandi. Ia pun berjalan ke sana dan langsung masuk ke dalamnya.

"Aku sudah tidak tahan," ucap Amilie dan kemudian muntah di closet.

"Mandilah dan setelah itu ganti bajumu dengan yang lebih hangat!"

Amilie menatap wajahnya, melihat pantulan diri yang ada di cermin tersebut. Air mata tiba-tiba mengucur deras, ia menutup mulut mencoba membungkam suara tangisannya. Tetapi, hal itu begitu sulit ia lakukan. Sehingga, membuatnya dengan sengaja menyalakan keran untuk menyamarkan tangisannya tersebut.

Jeritan hati itu mengantarkan air mata yang sulit sekali ia bendung. Amilie masih tidak menyangka bahwa Stephen menghancurkan mimpinya yang ia bangun. Kejadian hari ini masih sulit sekali ia percaya. Namun jika melihat ke belakang, mungkin inilah yang telah ditakdirkan semesta untuknya.

"Aarghhh ...!" jerit Amilie yang mulai lepas kendali karena terlewat kesal.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • My Sweet Husband   Bab 173 Tamat

    Drap Drap Drap!Theo berjalan menuju mobil itu dengan Santoso. Santoso mendekat dan tampaknya ia ingin menanyakan sesuatu. Tetapi, entah angin apa yang membuatnya mengurungkan niat tersebut.Pada akhirnya, ia hanya bicara mengenai sesuatu yang mendasar saja."Nak, biar Papa saja yang mengemudi! Papa lihat, kondisi kamu sedang kurang baik!" ujar Santoso meminta kunci mobil yang ada di tangan menantunya tersebut.Dengan wajah tampak kusut, Theo menoleh lalu memberikan kunci mobil. "Terima kasih, Pa," ucapnya dengan singkat. "Apa yang terjadi? Sepertinya dia tengah memikirkan sesuatu dengan serius? Apa ada masalah yang begitu memberatkan pikirannya?" batin Santoso sembari menatap wajah Theo."Terima kasih buat apa?" tanya Santoso sembari memasuki mobil. Begitu juga dengan Theo yang masuk ke dalam mobil tersebut. Tetapi, kali ini mereka pindah posisi, karena yang mengemudikan mobil itu saat ini adalah Santoso."Terima kasih karena Papa sudah mengerti keadaan saya," sahutnya, singkat.San

  • My Sweet Husband   Bab 172 Membenarkan Pernyataan!

    "Papa habiskan dulu sarapannya!" ujar Dania kepada Santoso yang langsung bangkit. Padahal, saat itu ia hanya baru makan dua sendok saja.Santoso pun menoleh ke arah Dania. "Papa harus pergi ke suatu tempat dulu!" Ia pun kemudian berjalan keluar dari sana. "Ayo, Nak! Kita harus pergi sekarang!"Awalnya, Theo terdiam. Ia bingung dengan maksud Santoso. Sebelumnya ia bahkan tidak diberitahu kemana dirinya akan diajak pergi. Tetapi, kemudian ia ikut dengan ajakan tersebut."Mas, kamu mau pergi ke mana?" tanya Amilie yang juga penasaran dengan itu. Sedangkan Amanda, ia hanya terdiam.Setelah sekian lama dirinya sendiri, ia pun akhirnya sadar dan tak lagi mengganggu rumah tangga adiknya. Dirinya tidak mau jika di masa depan, ada seorang pengganggu dalam rumah tangga yang nanti akan dibangunnya tersebut."Aku harus pergi dulu. Kamu jaga diri baik-baik ya, sayang~"Theo mengecup dahi Amilie, lalu melangkah pergi dari ruangan itu.Tanpa tahu menahu apa yang akan dilakukan oleh Santoso dengan

  • My Sweet Husband   Bab 171 Tertangkapnya Pelaku Kejahatan

    "AWAAAASS!!!" Teriak Rosalina kepada sopir yang terlihat tidak berkendara dengan baik.Namun, Rosalina tidak tahu jika sopir itu ternyata mengantuk hingga kehilangan fokus saat mengemudikan mobil.BRAAKK! DUAAAARRR!Mobil taksi menghantam keras mobil lainnya yang sedang berkendara dengan kecepatan yang tinggi. Hingga membuat kedua mobil tersebut penyok dan parahnya. Para pengendara termasuk penumpang di sana mobil itu harus mengalami luka yang begitu hebat."Aaarghhh!" Rosalina meringis kesakitan. Ia memegang kepalanya dan dirinya langsung syok begitu melihat banyaknya darah dalam kepalanya tersebut.Rosalina melihat ke sana kemari sembari memegang sebuah tas yang berisi uang.Orang-orang, termasuk para polisi yang ada di sana pun langsung menghampiri ke arah mobil yang mengalami tabrakan hebat tersebut.Tidak mau keberadaannya diketahui oleh para polisi, ia pun bermaksud kabur sebelum para polisi itu sampai pada mobil tersebut."Aku harus melarikan diri dari sini!" gumamnya sembari

  • My Sweet Husband   Bab 170 Menentukan Pilihan

    Pagi ini, cuaca tampak cerah dengan kicauan burung yang semakin melengkapi pagi mereka. Dengan senyum bahagia, mereka mempersiapkan segalanya untuk kepulangan mereka hari ini. Namun ...Tok Tok Tok!Suara ketukan pintu membuat keduanya menoleh secara bersamaan ke arah suara itu berasal. Ada rasa penasaran dalam benaknya."Siapa, Mas?" tanya Amilie ke arah Theo.Theo mengangkat kedua bahunya. "Tidak tahu, sayang. Mungkin itu Papa," jawab Theo, ngasal. Karena yang ada di pikiran Theo saat itu hanya Ayah mertuanya yang kemarin banyak bertanya kepada dirinya."Masuk saja!" sahut Theo sembari menoleh ke arah pintu. Klek! Pintu terbuka.Seorang pria datang ke ruangan itu dengan sopan. Lalu, ia berdiri di hadapan Amilie dan Theo. Theo yang melihat pria yang ia pikir membeli restoran itu ada di hadapannya membuat dirinya langsung tercengang kaget "Bukannya kamu yang waktu itu ...!" Theo mengingatnya, bahwa orang itu merupakan orang yang membeli restorannya kala itu."Benar. Kita pernah ber

  • My Sweet Husband   Bab 169 Antara Tenang dan Bimbang

    Di dalam sebuah ruangan rumah sakit tersebut, Amilie duduk sembari melihat ke arah jendela. Ia menunggu kedatangan suaminya yang sampai kini pun belum kembali."Mas, kamu dimana? Kamu baik-baik saja, 'kan?" ucap Amilie. Ia terus berbicara sendiri.Klek! Pintu pun terbuka.Theo datang ke rumah sakit itu dengan bayi yang ada di dalam pelukannya. Suara tangisan bayi itu semakin terdengar nyaring. Hal ini membuat Amilie langsung berlari menuju Theo. "Mas, berikan dia padaku, aku yakin dia merasa lapar ...!" pinta Amilie kepada suaminya yang masih memeluk erat bayi itu.Perlahan, Theo pun memberikan bayi itu kepada Amilie. Ia memeluknya dengan penuh cinta, lalu berjalan menuju ranjang sana. Dirinya duduk, lalu memberikan asi kepada bayinya."Mas, tidak terjadi sesuatu sama kamu, 'kan?" tanya Amilie sembari menyusui."Tidak ada, sayang. Aku baik-baik saja," jawabnya.Tetapi, wajahnya seolah menahan rasa sakit. Sayangnya, saat itu Amilie tidak menyadari keadaan suaminya. Yang ia paling ped

  • My Sweet Husband   Bab 168 Menjadi Buronan

    "Cepat lemparkan tas itu sekarang!" teriak seseorang yang datang terakhir itu. Lantas, Theo pun kemudian melemparkan tas itu ke wajahnya. Pada saat yang bersamaan, seorang pria datang ke tempat itu dan mendahului mengambil has tersebut.Theo pun dibuat heran dengan sosok tak dikenalnya itu. Lalu, secara beruntun yang lainnya datang ke tempat itu dan melawan ketiga penjahat tersebut.Rosalina dalam balutan topeng di wajahnya itu dibuat syok. "Hah! Siapa mereka?" gumamnya dengan melirik ke setiap orang yang datang dan seolah hendak membantu Theo.Tetapi, di sisi lain Theo merasa senang karena sepertinya mereka akan membantunya dari orang-orang jahat tersebut.Di sana mereka bersiap melawan para penjahat. Begitu pun, para penjahat yang seolah tidak takut dengan mereka.Namun, tak berselang lama setelah itu, kini para polisi datang ke tempat itu bersama para bodyguard Santoso. Hingga, tempat itu terkepung. "Serahkan bayi itu sekarang!"Alih-alih menyerah, Rosalina malah menggunakan bay

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status