Share

Bab. 2

Penulis: Anies Handari
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-02 16:56:36

Dua orang remaja datang kekliniknya jam 9 pagi tepat pintu pagar klinik terbuka. 

" Pagi Dokter Neta " . Sapa kedua remaja itu. Satu pria dan temannya wanita menyapa Neta sambil membawa tas kandang plastik berisi kucing. 

" Pagi juga Bim, Masuk aja, kenapa nih meongnya" . Remaja laki yang dipanggil Bim nengeluarkan kucingnya. 

" Si Cati Dok sudah waktunya disuntik KB".  Kucing lokal yang dipanggil Cati berumur 2 tahun, tubuhnya gemuk dan mukanya chuby membuat orang yang melihatnya pasti gemas. Meskipun kucing kampung Bima merawatnya dengan baik. 

" Ok letakkan dimeja periksa ya". Neta mulai memeriksa kucing tersebut. Dilihatnya mata, mulut dan telinga Cati, normal. Suhu tubuh normal. Neta mulai mengambil spet dari lemari obat dan obat KB lalu ...srtt..jarum suntik itu sudah menembus kulit Cati tanpa disadari. Kucing itu hanya sedikit menggeliat setelah itu biasa lagi.

 " Ini pacarmu ya Bim " goda Neta. Bima dengan malu malu menjawab belum Dok. Wanita disebelah Bima tersenyum lebar. 

" Belum berani nembak Dok" jawab wanita yang bernama Lia. 

" Awas keburu ditembak sama yang lain nih" kata Neta terus menggoda. Kedua remaja itu tertawa bersama lalu mereka berpamitan.

Sebelum pasien yang lain datang Neta menyempatkan diri duduk menghadap laptopnya, memeriksa ulang jadwal yang sudah diketiknya kemarin. 

Sejenak pikirannya menerawang jauh, mengingat sosok yang tidak akan bisa membuat sirna dikepalanya.

Sejak kecil Neta sudah biasa bermain sendiri. Mainan yang dibelikan oleh orang tuanya tidak terhitung jumlahnya. Anehnya dia lebih memilih buku bacaan dibanding bermain boneka, mungkin kesukaannya ini menurun dari ibunya.

Ibunya suka membelikan buku cerita mulai dari cerita klasik seperti Beauty and the beast, sleeping beauty, Snow white dan masih banyak lagi. Menginjak SMP ayahnya membelikan buku Harry Potter. 7 seri buku Harry Potter dibaca sampai Neta dibangku SMA. 

Masuk dikedokteran hewan adalah pilihannya mengikuti jejak sang ayah. Neta termasuk mahasiswi yang cerdas dan cantik pula. 

Banyak mahasiswa yang naksir tapi Neta tidak berminat untuk pacaran karena menurutnya pacaran hanya mengganggu konsentrasi kuliahnya. 

Aldo, Erika dan Listi adalah sahabat dekat Neta di Fakultas. Aldo sempat naksir Neta tapi dia bertepuk sebelah tangan. Neta menolak secara halus karena tidak ingin persahabatan mereka akan rusak seandainya pacaran lalu putus. Yang namanya masih pacaran semua bisa terjadi, suami istri aja bisa bercerai.

Setelah kuliah Reproduksi ternak masih ada waktu 1 jam untuk istirahat  sebelum lanjut pratikum Virologi. 

Erika dan Listi mengajak makan dikantin Universitas. Di Fakultas sih juga ada kantin cuma makanannya terbatas. 

Kantin universitas cukup luas dan makanannyapun lumayan beragam dan banyak pilihan. Bagi Erika dan Listi yang penting bisa cuci mata. 

Dikantin ini pengunjungnya dari berbagai macam fakultas mulai dari fakultas hukum, ekonomi, fisip, kedokteran umum, gigi, mipa dan lain lain juga dosen seringkali makan disana.

Jam masih menunjukkan angka 11 kantin belum begitu ramai. Neta, Listi, Erika memilih duduk dimeja dekat dengan pintu masuk. Mereka mulai menuju stand untuk memilih menu. 

Saat Neta menuju stand menu soto betawi kakinya tak sengaja terpeleset dan badannya terhuyung akan jatuh. 

Sebelum tubuhnya menyentuh lantai sepasang tangan menarik tangannya dan memeluk tubuhnya dengan cepat Wajah Neta menubruk dada pria itu. 

Sepasang mata berwarna coklat tua bak elang menatap wajah Neta. 

"Be careful lady"  katanya. Neta sejenak terpaku menatap sipemilik wajah tampan itu. Antara kaget dan tidak percaya bahwa tubuhnya tidak jadi menyentuh tanah tapi malah berada dalam pelukan laki laki berwajah acuh ta acuh.

"Ma..ma..maaf, terima kasih sudah menyelamatkan aku ".  Neta terbata  sambil cepat melepaskan diri dari pelukan pria itu. 

Sambil tersenyum tipis pria itu berlalu tanpa memandang wajah Neta menuju meja yang berseberangan dengan mejanya bersama dengan kedua temannya.

Kembali kemejanya Erika dan Listi langsung nyerocos.

" Net kamu tahu siapa yang menyelamatkanmu tadi? " Kata Listi.

"Enggak...emang siapa dia?" Tanya Neta.

" Ya ampun Net masak kamu ga tahu, itu kan Jason anak ekonomi mahasiswa pertukaran dari Thailand" timpal Erika.

"Jadi pembicaraan tuh difakultasnya maupun fakultas lain karena kepintaran dan ketampanannya sekaligus dia lady killer " timpal Erika sambil tertawa

"Awas kecantol kamu Net" saut Listi

"Bodo ah...emangnya aku harus tahu. Cakep sih iya tapi kesannya sombong lagi pula gelarnya lady killer, ga minat sama sekali" sambil bicara Neta melahap makanannya yang sudah datang dengan suapan penuh kemulutnya sehingga mulutnya terlihat gembung saking laparnya.

Neta tidak sadar bahwa ada mata  elang berwarna coklat gelap sedang menatap dirinya dari meja seberang.

Itulah awal Neta bertemu dengan Jason.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Veterinarian   Bab. 72

    Jason menjemput keluarganya di bandara. Dia bersama Neta sudah berada disana sejak pukul 8 pagi. Rencananya pesawat mendarat pukul 9. Masih ada waktu 1 jam untuk sarapan di resto. Jason nampak bahagia, begitupun dengan Neta. Kedua orang ini memang ditakdirkan bersama. Tak bosan bosannya Jason menggenggam tangan Neta dan memeluk pundaknya. Jam 9 lebih 30 menit tampak ayah Jason diikuti ibu dan kedua adiknya keluar dari terminal kedatangan. Mereka saling berpelukan. Kedua adik Jason terlihat antusias bisa datang lagi kekota masa kecil ayahnya. Sudah lama sekali mereka tidak pernah kesini. Terakhir saat Aroon SMP. " Kota ini banyak sekali berubah, lebih ramai dan banyak bangunan baru bermunculan tapi masih lebih bagus dibanding Bangkok yang masih semarawut " kata Ayah Jason sambil memandang kejalan. Ingatannya kembali kemasa lalu saat dia, ayah dan ibu Neta naik motor. Diki berboncengan dengan Soraya yang tak lain adalah ibu Neta dan Ardi naik motor sendirian.&nbs

  • My Veterinarian   Bab. 71

    Pagi hari Neta bangun dalam keadaan bugar, semalam tidurnya sangat nyenyak. Disampingnya Jason masih terlelap, terlihat sangat lelah dan Neta membiarkan Jason menikmati mimpinya. Setelah pesawat landing kemarin, mereka langsung menuju ke apartemen. Neta tidak pulang kerumah karena sudah terlalu malam, lebih baik tinggal di apartemen Jason dulu baru paginya dia pulang. Neta membuat kopi kesukaan Jason dan masih ada mie instant dirak atas lumayan untuk sarapan pagi. Dia masuk kekamar untuk membangunkan. Melihat pria itu masih tidur Neta tidak tega, dia mengurungkan niatnya. Sejenak diamatinya wajah Jason. Pria tampan yang selalu menjadi pelindung dirinya. " Uughh.. " Jason menggeliat, matanya terbuka. Neta tersipu karena ketahuan. Jason menarik tangan Neta hingga tubuhnya jatuh menimpa dadanya. " Aku sudah siapkan kopi dan sarapan. Ayo kita makan " ajak Neta. " Aku ingin memeluk dirimu, bolehkan". Sejak pulang dari Bangkok Jason menjadi agak

  • My Veterinarian   Bab. 70

    Kamar Royal Chariot" Yeah.. akhirnya mengaku juga rupanya. Jason pantas dicalonkan sebagai nominasi peran pria terbaik " Aroon terkekeh senang. Hasil kerjanya tidak sia sia." Aku sudah merekam semuanya disini sebagai barang bukti. Apakah kita perlu melaporkan wanita ini ke Polisi " ucap Aroon." Jangan dulu, aku akan berbicara dengan Ayahnya nanti, mengingat hubungan baik pertemanan selama ini. Anak itu benar benar liar " jawab Diki kesal." Untung kita tidak memaksa Jason berpacaran dengan Anya. Aku sudah punya feeling kalau anak ini bermasalah, terlalu dimanja Orang tuanya " sahut Kanika." Aku sih dari dulu tidak suka dengan dia dan tidak berharap jadi kakak iparku. Orang seperti dia penuh dengan kamuflase " Devi tak mau kalah." Ayo kita ke kamar sebelah, sudah saatnya membongkar perbuatan dia " Aroon keluar diikuti Diki, Kanika, Devi tapi Neta tidak diperkenankan ikut menemui jadi dia tetap dikamar.Kamar The love Boat.

  • My Veterinarian   Bab. 69

    Bianca berkaca sekali lagi didepan cermin. Perfect...merasa puas memandangi dirinya. Mobil sewaan sudah ada didepan hotel dan segera memerintahkan driver menuju lokasi yang ditunjukkan Jason.Pesan yang tertulis " langsung saja kamu cari kamar The Love Boat, aku menunggumu disini, cepatlah ". Senyum mengembang dibibir Bianca saat membaca kalimat tersebut. Membayangkan kamar bernama The Love Boat sungguh romantis. Pria ini pintar mencari tempat.Sekali lagi dia merapikan rambut dan baju sebelum mengetuk pintu kamar.Tok..tok...tok..pintu terbuka. Pria tampan dengan dandanan semi formal memandang Bianca dengan pandangan sulit diungkapkan. Dimata Bianca Jason adalah pria idaman." Masuklah " kata Jason mempersilakan. Begitu pintu ditutup Bianca memeluk Jason, pipinya dikecup oleh Bianca. Seketika tubuh Jason menegang namun dia ingat perkataan Aroon, bersikaplah natural pesannya.Kamar Royal Chariot.Setiap adegan terekam dan

  • My Veterinarian   Bab. 68

    Di toko butik lantai 2 Bianca merasa gelisah, sudah 1 minggu tidak ada kabar dari preman yang disewanya. Apakah mereka berhasil memberi pelajaran pada Neta atau aksi mereka ketahuan dan berakhir di kantor polisi.Semua masih belum jelas Nomer yang biasanya dihubungi juga tidak memberi balasan apapun.Ini gara gara wanita itu, seandainya tidak ada dokter hewan brengsek mungkin hubungannya dengan Jason baik baik saja. Memang selama ini Jason tidak pernah memerima cintanya atau bisa dikatakan belum tapi Jason tetap menjaga hubungan baik. Sering Bianca meminta ditemani Jason kala suntuk dari pekerjaan. Entah menemani di Bar untuk sekedar kongkow atau belanja, kadang keparty meski Jason tidak menyukai party yang diadakan teman Bianca.Bahkan saking cintanya terhadap Jason sikap Jason yang kasarpun masih bisa ditolerir oleh Bianca. Kedua orang tua mereka memiliki hubungan yang cukup baik sehingga berniat untuk menjodohkan keduanya namun itu bukan dalam konteks res

  • My Veterinarian   Bab. 67

    Aroon menjelaskan semua apa yang didapatkan dari kantor polisi. " Menurutmu siapa JB itu, apakah kamu pernah mengenal teman kalian yang memakai inisial itu " tanya Diki kepada Jason. " Tidak, lagipula inisial model begitu sangat umum dan sering digunakan anak anak muda " jawab Jason. " Baiklah, Aroon kamu selidiki masalah ini. Sementara aku tidak akan ikut campur dulu sebelum mendapatkan bukti yang jelas. Perintahkan bodyguard untuk menjaga Jason dan Neta. Kita tidak boleh lengah, bisa jadi dalangnya akan menyewa orang lain lagi untuk beraksi. Aku yakin bukan Jason targetnya tapi Neta" kata Diki. Mendengar penjelasan ayahnya, Jason merasa ngeri. Untuk apa menyerang Neta. Gadis ini tidak punya musuh disini bahkan dia tidak punya kenalan di Bangkok kecuali dirinya. " Aku akan pulang ke Bangkok malam ini, jaga Neta baik baik " kata ayah Jason sambil menepuk pundak anaknya. Neta masih belum sadar. Jason menghubungi Ken dan menceritakan kejad

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status