Dua orang remaja datang kekliniknya jam 9 pagi tepat pintu pagar klinik terbuka.
" Pagi Dokter Neta " . Sapa kedua remaja itu. Satu pria dan temannya wanita menyapa Neta sambil membawa tas kandang plastik berisi kucing.
" Pagi juga Bim, Masuk aja, kenapa nih meongnya" . Remaja laki yang dipanggil Bim nengeluarkan kucingnya.
" Si Cati Dok sudah waktunya disuntik KB". Kucing lokal yang dipanggil Cati berumur 2 tahun, tubuhnya gemuk dan mukanya chuby membuat orang yang melihatnya pasti gemas. Meskipun kucing kampung Bima merawatnya dengan baik.
" Ok letakkan dimeja periksa ya". Neta mulai memeriksa kucing tersebut. Dilihatnya mata, mulut dan telinga Cati, normal. Suhu tubuh normal. Neta mulai mengambil spet dari lemari obat dan obat KB lalu ...srtt..jarum suntik itu sudah menembus kulit Cati tanpa disadari. Kucing itu hanya sedikit menggeliat setelah itu biasa lagi.
" Ini pacarmu ya Bim " goda Neta. Bima dengan malu malu menjawab belum Dok. Wanita disebelah Bima tersenyum lebar.
" Belum berani nembak Dok" jawab wanita yang bernama Lia.
" Awas keburu ditembak sama yang lain nih" kata Neta terus menggoda. Kedua remaja itu tertawa bersama lalu mereka berpamitan.
Sebelum pasien yang lain datang Neta menyempatkan diri duduk menghadap laptopnya, memeriksa ulang jadwal yang sudah diketiknya kemarin.
Sejenak pikirannya menerawang jauh, mengingat sosok yang tidak akan bisa membuat sirna dikepalanya.
Sejak kecil Neta sudah biasa bermain sendiri. Mainan yang dibelikan oleh orang tuanya tidak terhitung jumlahnya. Anehnya dia lebih memilih buku bacaan dibanding bermain boneka, mungkin kesukaannya ini menurun dari ibunya.
Ibunya suka membelikan buku cerita mulai dari cerita klasik seperti Beauty and the beast, sleeping beauty, Snow white dan masih banyak lagi. Menginjak SMP ayahnya membelikan buku Harry Potter. 7 seri buku Harry Potter dibaca sampai Neta dibangku SMA.
Masuk dikedokteran hewan adalah pilihannya mengikuti jejak sang ayah. Neta termasuk mahasiswi yang cerdas dan cantik pula.
Banyak mahasiswa yang naksir tapi Neta tidak berminat untuk pacaran karena menurutnya pacaran hanya mengganggu konsentrasi kuliahnya.
Aldo, Erika dan Listi adalah sahabat dekat Neta di Fakultas. Aldo sempat naksir Neta tapi dia bertepuk sebelah tangan. Neta menolak secara halus karena tidak ingin persahabatan mereka akan rusak seandainya pacaran lalu putus. Yang namanya masih pacaran semua bisa terjadi, suami istri aja bisa bercerai.
Setelah kuliah Reproduksi ternak masih ada waktu 1 jam untuk istirahat sebelum lanjut pratikum Virologi.
Erika dan Listi mengajak makan dikantin Universitas. Di Fakultas sih juga ada kantin cuma makanannya terbatas.
Kantin universitas cukup luas dan makanannyapun lumayan beragam dan banyak pilihan. Bagi Erika dan Listi yang penting bisa cuci mata.
Dikantin ini pengunjungnya dari berbagai macam fakultas mulai dari fakultas hukum, ekonomi, fisip, kedokteran umum, gigi, mipa dan lain lain juga dosen seringkali makan disana.
Jam masih menunjukkan angka 11 kantin belum begitu ramai. Neta, Listi, Erika memilih duduk dimeja dekat dengan pintu masuk. Mereka mulai menuju stand untuk memilih menu.
Saat Neta menuju stand menu soto betawi kakinya tak sengaja terpeleset dan badannya terhuyung akan jatuh.
Sebelum tubuhnya menyentuh lantai sepasang tangan menarik tangannya dan memeluk tubuhnya dengan cepat Wajah Neta menubruk dada pria itu.
Sepasang mata berwarna coklat tua bak elang menatap wajah Neta.
"Be careful lady" katanya. Neta sejenak terpaku menatap sipemilik wajah tampan itu. Antara kaget dan tidak percaya bahwa tubuhnya tidak jadi menyentuh tanah tapi malah berada dalam pelukan laki laki berwajah acuh ta acuh.
"Ma..ma..maaf, terima kasih sudah menyelamatkan aku ". Neta terbata sambil cepat melepaskan diri dari pelukan pria itu.
Sambil tersenyum tipis pria itu berlalu tanpa memandang wajah Neta menuju meja yang berseberangan dengan mejanya bersama dengan kedua temannya.
Kembali kemejanya Erika dan Listi langsung nyerocos.
" Net kamu tahu siapa yang menyelamatkanmu tadi? " Kata Listi.
"Enggak...emang siapa dia?" Tanya Neta.
" Ya ampun Net masak kamu ga tahu, itu kan Jason anak ekonomi mahasiswa pertukaran dari Thailand" timpal Erika.
"Jadi pembicaraan tuh difakultasnya maupun fakultas lain karena kepintaran dan ketampanannya sekaligus dia lady killer " timpal Erika sambil tertawa
"Awas kecantol kamu Net" saut Listi"Bodo ah...emangnya aku harus tahu. Cakep sih iya tapi kesannya sombong lagi pula gelarnya lady killer, ga minat sama sekali" sambil bicara Neta melahap makanannya yang sudah datang dengan suapan penuh kemulutnya sehingga mulutnya terlihat gembung saking laparnya.
Neta tidak sadar bahwa ada mata elang berwarna coklat gelap sedang menatap dirinya dari meja seberang.
Itulah awal Neta bertemu dengan Jason.Laki laki yang duduk diseberang meja Neta adalah Jason Narong Candrawinata. Mahasiswa pertukaran pelajar dari Thailand. Lahir di Bangkok. Ayah Indonesia Diki Candrawinata sedang ibu Thailand Kanika Narong. Ayahnya adalah pengusaha besar pemilik pabrik pakan ternak dan salah satu pemilik hotel serta apartemen di Bangkok. Nama Narong diambil dari nama ibunya yang juga nama kakeknya. Ibunya memang berasal dari Thailand sedang ayahnya orang Insonesia asli hanya saja sejak menikah dengan ibunya ayah Jason bekerja dan tinggal di Thailand. Diki membangun bisnis mulai dari bawah dimulai dari seorang pegawai biasa yang karena kepandaian dan keuletannya bisa menjadi salah satu pimpinan diperusahaan Chaevarat Corp. Keluarga ibunya memang orang berada, kakeknya adalah pengusaha property dan perhotelan. Ayah Jason adalah pebisnis handal. Setelah sukses memiliki pabrik pakan ternak sendiri dan membuat produknya terkenal sampai luar negeri, ayahnya m
Saat menerima tawaran pertukaran pelajar Jason begitu bersemangat. Mengingat ayahnya dari Indonesia bukanlah hal yang baru bagi dia untuk mengenal negara ayahnya. Beberapa kali Jason berkunjung ke Indonesia untuk liburan dan bertemu dengan keluarga ayahnya. Kedatangannya kali ini disambut oleh Ken sepupunya. Ken yang mencarikan tempat tinggal selama Jason tinggal di Indonesia. Ayah Jason sudah menyiapkan apartemen yang tidak begitu jauh dari kampus dan sebuah mobil untuk aktifitas selama kuliah. " How are you man " sapa Ken dibandara saat menjemput Jason. " I'm good " balas Jason sambil memeluk Ken. " Still speak Indonesian " tanya Ken sambil tertawa menggoda. "Are you kidding me, don't forget my father from this country " sambil mengatakan begitu tangan Jason meninju pundak Ken dengan pelan dan tertawa. Dirumah Jason di Bangkok keluarganya menggunakan 3 bahasa. Inggris, Indonesia dan Thail
Kuliah dikampus bagi Jason merupakan hal menyenangkan disamping dia memdapatkan teman baru juga mendapatkan pengalaman baru sebagai mahasiswa di Indonesia. Teman kampusnya memerimanya dengan baik termasuk gadis gadis kampus tentu saja. Gadis mana yang tidak tertarik dengan Jason tinggi diatas 187 tampan, mata coklat tajam. Lebih pantas dia jadi aktor Korea ketimbang mahasiswa (ha ha ha..). Dalam waktu singkat nama Jason sudah terkenal dikampusnya. Terutama dikalangan mahasiswi. Meskipun begitu Jason amat berhati hati dalam berteman dengan teman kampus wanita. Tidak seperti di Bangkok yang mana dia bebas gonta ganti wanita tapi dinegara ayahnya ini dia harus menjaga sikapnya kalau tidak ingin tersangkut masalah. Jason tetap ramah tetapi menjaga jarak. Meskipun banyak gadis dikampus ingin berkencan dengannya tapi Jason menghindarinya. Akhirnya dengan sikapnya yang seperti itu banyak yang patah hati akibat penolakan Jason.
Semenjak kejadian malam itu, hubungan antara Jason dan Neta mulai akrab. Sekali kali Jason memjemput Neta sepulang kuliah. Banyak tatapan iri dari gadis gadis dikampusnya. Tidak pernah disangka kalau Jason sosok terkenal yang jadi pembicaraan gadis dikampus akan tertarik dengan Neta yang cuek dan sedikit tomboy. " Net ada yang nyari tuh, ditunggu diparkiran " kata Listy sahabatnya sambil mencolek punggung Neta. Rupanya Jason sudah menunggunya. Melihat Neta berjalan kearahnya ada rasa bahagia dalam hatinya. Entahlah setiap menatap gadis ini hatinya selalu bergetar padahal dia sudah biasa bergaul dengan gadis gadis cantik dinegaranya sana. Bahkan tidak masalah bagi mereka untuk dijadikan teman kencan sesaat, namun itu tidak membuat getaran dihati Jason semenjak dikhianati Katya pacarnya. " Hai...Little Angel " sapa Jason sambil menyunggingkan senyum ketampanannya. " Sstt..apaan sih kamu, malu ah kalau kedengaran orang lain " tukas Neta
Hari berganti hari, minggu berganti dan bulanpun berganti masa kuliah Jason akan berakhir bulan depan dan Jason harus kembali kenegaranya. Jason ingin jawaban dari Neta atas perasaannya tapi sampai detik inipun Jason belum mendapatkan jawaban apapun dari Neta. Setiap Jason menyinggung masalah itu segera Neta memgalihkan pembicaraan sampai membuat Jason kesal. 2 hari menjelang kepulangan Jason kenegaranya dia mengadakan acara perpisahan dengan teman grup kampusnya dan tentu saja Neta diundang. Acara pesta akan diadakan di sebuah club hotel bintang 5. Jason sudah membooking beberapa meja dan ingin merayakan perpisahan dengan beberapa temannya karena dia tidak tahu apakah dia akan bisa kembali kesini meskipun nalurinya mengatakan dia pasti akan kembali kenegara ini lagi. Tepat jam 7 malam teman teman Jason datang. Mereka berpakaian seperti acara pesta besar. Yang pria berdandan rapi dan wanita berdandan cantik bak putri. Segala minuman dihidangkan disana. Jason me
Malam kian larut, Neta bersiap untuk pamit karena besok ada tugas pratikum yang tidak bisa ditinggalkan. " Jas aku pamit dulu ya dah malam " kata Neta dan dia juga berpamitan dengan teman Jason yang lain. " Aku antar Net. Ken tolong temeninyang lain ga usah nungguin aku balik " ujar Jason sambil berdiri meraih kunci mobil yang ada diatas meja. " Ga perlu diantar Jas, aku pulang sendiri dan pesan mobil jemputan " " Sudahlah Net jangan nolak. Ini permintaanku yang terakhir, besok aku sudah terbang pulang kampung " balas Jason sambil berdiri dan menggamit tubuh Neta. Didalam mobil jason agak sedikit lesu. Rasanya berat sekali berpisah dengan Neta. Kalau boleh jujur dia ingin tinggal disini dan membangun bisnis dikota ini dan yang lebih penting lagi dia selalu bisa melihat gadis yang ada disebelahnya ini. Jason sendiri heran kenapa ada keinginan yang kuat untuk selalu berada disisi Neta padahal sampai detik inipun Neta belum menjaw
6 tahun sejak perpisahan Neta dengan Jason dan 2 tahun sepeninggal kedua orang tua Neta tidak sekalipun mereka berdua saling kontak. Jason seolah menghilang dari kehidupan Neta semenjak Jason pulang ke Bangkok dan tidak ada kabar beritanya.Neta sibuk menggantikan ayahnya untuk meneruskan usaha klinik hewan yang sudah dibangun. Dengan uang yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya Neta mengembangkan usaha kliniknya kegrooming, penitipan hewan dan toko penjualan pakan dan kebutuhan pet animal. " Dok...ada pasien katanya mau ketemu sama dokter " Santi asistennya membangunkan Neta dari lamunnannya. " Suruh tunggu dulu San "Tak lama kemudian Neta masuk keruang praktek. " Bu Lisa kenapa nih si Momo " tanya Neta kepada wanita yang sudah menunggu diruang periksa. " Ini dok Momo ga bisa kencing dan ga mau makan " kata bu Lisa " Sejak kapan ga bisa kencing " " Tadi malam dan pagi tadi mengejan terus " suara bu Lisa ag
Setelah selesai sarapan Neta mulai mengontrol satu demi satu pasien opnam.Momo persian masih sedikit terlihat lemas tapi suhu tubuh sudah normal. " Pagi Dok " sapa Piyu " Pagi juga. Yu tolong nanti Momo kasih makan yang halus ya. Ntar minta tolong bik Nah supaya diblender makanan basahnya " " Siap Dok. Casper apa perlu makanannya diganti? Sepertinya kemarin makanan keringnya cuma sedikit yang dimakan " tanya Piyu Casper adalah anjing husky yang di opnam karena muntah muntah. Namun setelah 3 hari di klinik kondisinya mulai membaik hanya nafsu makannya naik turun dan perlu dikombinasi pakannya supaya tetap mau makan. " Beri dia daging rebus. Ambil dikulkas dagingnya suruh rebus bik Nah juga "Setelah mengontrol satu persatu pasien opnam ponsel Neta berdering.Dilihatnya nama Aldo muncul dilayar. Nih orang ngapain masih pagi begini sudah hubungin...batin Neta. " Helo Al....da pa " jawab Neta