Share

Bab. 2

Dua orang remaja datang kekliniknya jam 9 pagi tepat pintu pagar klinik terbuka. 

" Pagi Dokter Neta " . Sapa kedua remaja itu. Satu pria dan temannya wanita menyapa Neta sambil membawa tas kandang plastik berisi kucing. 

" Pagi juga Bim, Masuk aja, kenapa nih meongnya" . Remaja laki yang dipanggil Bim nengeluarkan kucingnya. 

" Si Cati Dok sudah waktunya disuntik KB".  Kucing lokal yang dipanggil Cati berumur 2 tahun, tubuhnya gemuk dan mukanya chuby membuat orang yang melihatnya pasti gemas. Meskipun kucing kampung Bima merawatnya dengan baik. 

" Ok letakkan dimeja periksa ya". Neta mulai memeriksa kucing tersebut. Dilihatnya mata, mulut dan telinga Cati, normal. Suhu tubuh normal. Neta mulai mengambil spet dari lemari obat dan obat KB lalu ...srtt..jarum suntik itu sudah menembus kulit Cati tanpa disadari. Kucing itu hanya sedikit menggeliat setelah itu biasa lagi.

 " Ini pacarmu ya Bim " goda Neta. Bima dengan malu malu menjawab belum Dok. Wanita disebelah Bima tersenyum lebar. 

" Belum berani nembak Dok" jawab wanita yang bernama Lia. 

" Awas keburu ditembak sama yang lain nih" kata Neta terus menggoda. Kedua remaja itu tertawa bersama lalu mereka berpamitan.

Sebelum pasien yang lain datang Neta menyempatkan diri duduk menghadap laptopnya, memeriksa ulang jadwal yang sudah diketiknya kemarin. 

Sejenak pikirannya menerawang jauh, mengingat sosok yang tidak akan bisa membuat sirna dikepalanya.

Sejak kecil Neta sudah biasa bermain sendiri. Mainan yang dibelikan oleh orang tuanya tidak terhitung jumlahnya. Anehnya dia lebih memilih buku bacaan dibanding bermain boneka, mungkin kesukaannya ini menurun dari ibunya.

Ibunya suka membelikan buku cerita mulai dari cerita klasik seperti Beauty and the beast, sleeping beauty, Snow white dan masih banyak lagi. Menginjak SMP ayahnya membelikan buku Harry Potter. 7 seri buku Harry Potter dibaca sampai Neta dibangku SMA. 

Masuk dikedokteran hewan adalah pilihannya mengikuti jejak sang ayah. Neta termasuk mahasiswi yang cerdas dan cantik pula. 

Banyak mahasiswa yang naksir tapi Neta tidak berminat untuk pacaran karena menurutnya pacaran hanya mengganggu konsentrasi kuliahnya. 

Aldo, Erika dan Listi adalah sahabat dekat Neta di Fakultas. Aldo sempat naksir Neta tapi dia bertepuk sebelah tangan. Neta menolak secara halus karena tidak ingin persahabatan mereka akan rusak seandainya pacaran lalu putus. Yang namanya masih pacaran semua bisa terjadi, suami istri aja bisa bercerai.

Setelah kuliah Reproduksi ternak masih ada waktu 1 jam untuk istirahat  sebelum lanjut pratikum Virologi. 

Erika dan Listi mengajak makan dikantin Universitas. Di Fakultas sih juga ada kantin cuma makanannya terbatas. 

Kantin universitas cukup luas dan makanannyapun lumayan beragam dan banyak pilihan. Bagi Erika dan Listi yang penting bisa cuci mata. 

Dikantin ini pengunjungnya dari berbagai macam fakultas mulai dari fakultas hukum, ekonomi, fisip, kedokteran umum, gigi, mipa dan lain lain juga dosen seringkali makan disana.

Jam masih menunjukkan angka 11 kantin belum begitu ramai. Neta, Listi, Erika memilih duduk dimeja dekat dengan pintu masuk. Mereka mulai menuju stand untuk memilih menu. 

Saat Neta menuju stand menu soto betawi kakinya tak sengaja terpeleset dan badannya terhuyung akan jatuh. 

Sebelum tubuhnya menyentuh lantai sepasang tangan menarik tangannya dan memeluk tubuhnya dengan cepat Wajah Neta menubruk dada pria itu. 

Sepasang mata berwarna coklat tua bak elang menatap wajah Neta. 

"Be careful lady"  katanya. Neta sejenak terpaku menatap sipemilik wajah tampan itu. Antara kaget dan tidak percaya bahwa tubuhnya tidak jadi menyentuh tanah tapi malah berada dalam pelukan laki laki berwajah acuh ta acuh.

"Ma..ma..maaf, terima kasih sudah menyelamatkan aku ".  Neta terbata  sambil cepat melepaskan diri dari pelukan pria itu. 

Sambil tersenyum tipis pria itu berlalu tanpa memandang wajah Neta menuju meja yang berseberangan dengan mejanya bersama dengan kedua temannya.

Kembali kemejanya Erika dan Listi langsung nyerocos.

" Net kamu tahu siapa yang menyelamatkanmu tadi? " Kata Listi.

"Enggak...emang siapa dia?" Tanya Neta.

" Ya ampun Net masak kamu ga tahu, itu kan Jason anak ekonomi mahasiswa pertukaran dari Thailand" timpal Erika.

"Jadi pembicaraan tuh difakultasnya maupun fakultas lain karena kepintaran dan ketampanannya sekaligus dia lady killer " timpal Erika sambil tertawa

"Awas kecantol kamu Net" saut Listi

"Bodo ah...emangnya aku harus tahu. Cakep sih iya tapi kesannya sombong lagi pula gelarnya lady killer, ga minat sama sekali" sambil bicara Neta melahap makanannya yang sudah datang dengan suapan penuh kemulutnya sehingga mulutnya terlihat gembung saking laparnya.

Neta tidak sadar bahwa ada mata  elang berwarna coklat gelap sedang menatap dirinya dari meja seberang.

Itulah awal Neta bertemu dengan Jason.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status